5 Grafis, menampilkan sajian visual berupa data angka-angka
b. Media Audio
Media audio merupakan bentuk media pengajaran yang murah dan terjangkau. Penggunaan media audio dalam pengajaran dibatasi hanya oleh
imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan
topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Contoh media audio adalah radio dan tape.
c. Media audio-visual
Media audio-visual adalah gabungan pesan yang ingin disampaikan dari audio dan visual seperti TV, video dalam bentuk film-film.
4. Pesan dalam Media
Menurut Depkes RI 2004,Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk khalayak sasaran.
Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Command Attention Kembangkan suatu idea tau pesan pokok yang merefleksikan strategi
desain suatu pesan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan khayalayak sasaran dan mereka akan mudah melupakan
pesan tersebut.
b. Clarify The Message Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang effektif harus
memberikan informasi yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan
tersebut gagal. c. Create Trust
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. d. Communicate a Benefit
Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. e. Consistency
Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama dimedia apapun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan
tetap sama. f. Cater to the Heart and Head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang efektif tidak hanya sekedar memberi alasan teknis semata, tetapi juga
harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata. g. Call to Action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong khlayak sasaran untuk bertindak sesuatu. “Ayo, buang air bedsar di jamban agar anak tetap sehat”
adalah contoh ungkapan yang memotivasi kearah suatu tindakan.
2 Media Buku Pop-up
a. Pengertian buku pop up Buku pop-up adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat
bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas. Walau
demikian origami lebih memfokuskan untuk menciptakan objek atau benda, sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat
membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif dan dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak. Buku pop-up dapat
memberikan visualisasi materi yang lebih menarik, mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih berdimensi,memiliki tekstur yang menggambarkan bentuk
aslinya. Hal-hal seperti diatas membuat materi yang dimuat dalam buku pop-up menjadi lebih menarik untuk diminati Montanaro,2009.
b. Kelebihan buku pop up Buku pop-up dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.
Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halaman-nya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang
dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi. Hal-hal seperti ini membuat ceritanya lebih
menyenangkan dan menarik untuk dinikmati. Hal lain yang membuat buku pop-up menarik dan berbeda dari buku
cerita ilustrasi biasa adalah ia memberikan kejutan- kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka.
“Pembaca seperti menjadi bagian dari hal yang menakjubkan itu karena mereka memiliki andil ketik
a mereka membuka halaman buku”.Hal ini membuat pem- baca memancing antusias pembaca dalam mengikuti ceritanya karena mereka
menanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya. Buku pop-up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang
ingin disampaikan dalam sebuah cerita sehingga dapat lebih dapat terasa. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata
ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Gambar dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan dapat
berdiri megah ditengah-tengah halaman dengan cara pemvisualisasi ini, kesan yang ingin ditampilkan dapat lebih tersampaikan. Jenis cerita yang disampaikan
dalam buku pop-up bisa sangat beragam mulai dari pengetahuan seperti pengenalan hewan, geografis suatu negara, kebudayaan, sejarah, kegiatan
keagamaan,hingga cerita imaginer seperti dongeng, fabel, cerita rakyat, mitos, legenda.Sabuda,2008
c. Kekurangan buku pop up Selain berbagai keunggulannya, buku pop-up memiliki kelemahan juga.
Kelebihan buku pop-up adalah kelemahannya juga karena memiliki mekanik yang dapat membuat buku pop-up bergerak, muncul hingga secara lebih
berdimensi; waktu pengerjaannya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang lebih ekstra sehingga mekanik dapat bekerja dengan baik dalam
waktu yang lama dan juga untuk menjaga durabilitynya. Hal ini meyebabkan buku pop-up menjadi lebih mahal dari pada buku cerita ilustrasi pada umumnya.
Selain dari itu penggunaan material buku yang lebih berkualitas juga membuat buku seperti ini lebih mahal Sabuda,2008.
D. Asi Eksklusif
1. Pengertian
Menurut Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2012 mengenai pemberian Air Susu Ibu eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang
diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 enam bulan, tanpa menambahkan danatau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
2. Manfaat
Menurut Roesli 2000, manfaat ASI ekslusif bagi bayi dan ibu adalah sebagai berikut:
a. Manfaat ASI Ekslusif Bagi Bayi 1 ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah
makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan
sampai usia 2 tahun atau lebih. Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang
atau lebih kelenjar ASI susu. Pada saat melahirkan, kelenjar ini akan