10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Pendidikan
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa
akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran Notoatmodjo, 2007. Dibawah ini akan di uraikan beberapa metode pendidikan individual, kelompok,
dan massa public. 1. Metode pendidikan individual perorangan
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik
kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya membina seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi TT
karena baru saja memperolehmendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor lestari atau ibu hamil tersebut segera minta
imunisasi, adalah pendekatan secara perorangan.
Perorangan disini tidak hanya berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan, tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga ibu tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta dapat membantunya maka perlu menggunakan metode cara ini. Bentuk pendekatan ini,
antara lain: bimbingan dan penyuluhan guidance and counceling, wawancara interview.
2. Metode pendidikan kelompok Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung
pula pada besarnya sasaran pendidikan a. Kelompok besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yangbaik untuk kelompok besar ini, antara lain
ceramah dan seminar. b. Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara
lain:
1 Diskusi kelompok Agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi
maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya
dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pemimpin diskusi juga duduk di antara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Dengan kata lain mereka harus merasa berada dalam taraf yang sama, sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasanketerbukaan untuk
mengeluarkan pendapat. 2 Curah pendapat brain storming
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaannya
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan curah pendapat.
Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,
tidak boleh diberi komentar oleh siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya
terjadi diskusi. 3 Bola salju snow balling
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan 1 pasang 2 orang kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit
maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulnnya.
Kemudian tiap-tiap pasang yang telah sudah beranggotakan 4 orng ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga
akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok. 4 Kelompok-kelompok kecil buzz group
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil buzz group yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama
dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan
dicari kesimpulannya. 5 Memainkan peranan role play
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memanikan peranan, misalnya sebagai
Dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat.
6 Permainan simulasi simulation game Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
3. Metode pendidikan massa Metode pendidikan pendekatan massa cocok untuk mengkomunikasikan pesan-
pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Oleh karena sasaran pendidikan ini
bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan
yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian bila kemudian dapat berpengaruh
terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan cara massa ini tidak langsung Notoatmodjo, 2003b.
B. Media