adalah komunikator, pesan, media, komunikan serta pengaruh. Media mempunyai peran sebagai sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi
dari pengirim kepada penerima pesan. Media mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan. Pemilihan media yang tepat akan membantu keberhasilan proses tersebut, sebaliknya penggunaan media yang
tidak tepat akan menyulitkan komunikan memahami isi pesan dari komunikator.
2. Kebijakan
Kebijakan untuk pelaksanaan pemberian pengetahuan mengenai ASI eksklusif dapat dilihat pada beberapa kebijakan dibawah ini :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Eksklusif bagian ke empat Informasi dan Edukasi Pasal 13 ayat 1, 2
dan 3. b. Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor: 585MENKESSKN2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas bagian ke tiga Di Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan Keluarga Berencana KB.
c. Startegi Nasional Peningkatan Pemberian ASI. d. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui LKMM poin ke tiga.
3. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Proses Pemberian
Pengetahuan
Menurut Machfoedz dan Suryani 2007, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pemberian pengetahuan, diantaranya adalah :
a Bentuk Beban Tugas Beban tugas untuk mengubah perilaku yang memerlukan keterampilan otot
seperti mengendarai sepeda tentu akan berbeda dengan hanya perilaku berupa yang mengunakan kata-kata seperti bernyanyi, membaca puisi atau
membaca. b Banyaknya Materi Beban Tugas
Bila beban tugas banyak dan kompleks tentu akan lebih berat daripada yang materi pembelajaran yang hanya sedikit dan sederhana.
c Fasilitas dan Sumber Bila fasilitas untuk belajar memadai, sumber materinya cukup tentu akan
lebih berhasil. d Rutinitas
Proses belajar-mengajar yang dilakukan secara rutin akan jauh lebih berhasil daripada yang bersifat insidental.
e Minat dan Motivasi Cara pembelajaran yang dilaksanakan demikian rupa sehingga
membangkitkan minat dan motivasi peserta didik tentu akan lebih berhasil. Menurut Lavender, et.al 2001 dalam Bowden 2011, rendahnya motivasi
peran bidan dalam kesehatan masyarakat mungkin merupakan akibat adanya
ambiguitas dalam diri mereka. Mereka memiliki pandangan yang jelas terhadap aspek mana dari kesehatan masyarakat yang sesuai dengan perannya
untuk melakukan intervensi, misalnya depresi pascanatal memang menjadi bagian dari peran bidan sedangkan promosi latihan dan ASI eksklusif
sebaliknya Menurut Kemenkes R.I 1995, faktor lain yang dapat mempengaruhi
pemberian pengetahuan diantaranya adalah : a Pengetahuan Komunikator dan Komunikan
Komunikator harus menguasai materi dengan baik, demikan halnya dengan komunikan, harus juga mempersiapkan diri dalam proses komunikasi.
Dengan demikian akan terjadi komunikasi yang efektif. b Pesan
Pesan yang disampaikan harus ringkas dan disesuaikan dengan kondisi komunikan sehingga mudah diterima. Salah satu elemen penting pesan yang
harus diperhatikan adalah mutu dari pesan itu sendiri. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi mutu dari pesan yang akan disampaikan,
diantaranya adalah jumlah pesan yang diberikan dan memformulasikan pesan.
Jumlah pesan yang diberikan dipengaruhi oleh kuantitas pesan dan waktu yang dialokasikan untuk penyajiannya, sedangkan memformulasikan pesan
merupakan penggunaan dan penekanan kata pada kata yang seharusnya Bowden, 2011.
c Media Macam dan kualitas media juga menentukan keberhasilan proses
komunikasi. Media yang menggunakan banyak panca indera akan lebih efektif. Penggunaan contohpetunjuk akan lebih menarik dan efektif.
Contohpetunjuk akan lebih tepat, terutama bila contoh itu dihubungkan dengan pengetahuan dan pengalaman ibu. Sebuah contoh mungkin sebuah
objek atau situasi yang dapat dibayangkan atau tindakan nyata yang bisa dilihat ibu ketika dokterpetugas kesehatan berbicara. Misalnya, petugas
kesehatan dapat memperlihatkan kepada ibu bagaimana mengelola payudara yang mengalami mastitis sambil meminta ibu mengulangi mengerjakan
sendiri. Ibu juga diizinkan untuk memperhatikan ibu lain yang sedang melakukan hal yang sama, sehingga memungkinkan ibu untuk melihat cara
yang benar. Dengan cara memeragakan akan teringat oleh ibu lebih lama daripada petunjuk-petunjuk yang hanya diucapkan.
Demonstrasi atau peragaan amat berpengaruh dalam mengajarkan ibu cara melakukan tugasnya. Memperlihatkan kepadanya cara melakukan tugas
akan lebih efektif daripada hanya menceritakan cara melakukannya. Cara yang paling efektif untuk mengajarkan ibu mengenai aturan atau
keterampilan misalnya mengelola saluran susu tersumbat adalah menyuruhnya memperhatikan orang yang sedang mengerjakan kemudian
melakukan sendiri dengan bimbingan. Komunikasi juga akan bertambah baik dengan memberikan setiap ibu
sebuah media yang telah dirancang untuk mereka. media harus meringkaskan
hal-hal yang penting dan berisikan kata-kata dan gambar yang menerangkan hal-hal yang penting. Bila disuatu pelayanan kesehatan belum ada media atau
sukar untuk mendapatkannya, kembangkan sendiri media tersebut oleh saudara sehingga ibu di tempat pelayanan kesehatan tersebut mengerti.
Menggunakan media sambil memberikan petunjuk-petunjuk kepada ibu adalah cara yang baik dan harus menggunakan contoh. Menunjukkan pada
kata-kata dan gambarnya sambil dokterpetugas kesehatan berbicara akan menolong memusatkan perhatian ibu lebih baik daripada hanya dengan kata-
kata saja, selain itu media juga mudah untuk dibawa sehingga apabila media tersebut dibawa pulang akan membantu memperkuat apa yang telah
dipelajarinya.
G. Intensi