Intensi ASI eksklusif Pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan

tersebut tidak sejalan dengan teori yaitu semakin banyak pengalaman ibu dalam merawat anak maka semakin baik pengetahuan dalam pemberian ASI eksklusif yang dimiliki ibu Notoadmodjo, 2007.

G. Intensi ASI eksklusif Pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan

Intensi merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu Fishbein dan Ajzen,1975. Berdasarkan teori Plan Behaviour, seseorang dapat bertindak berdasarkan intensi atau niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya Ajzen, 2002. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Stuebe dan Bonuck 2011, diketahui bahwa intensi seseorang dipengaruhi oleh pengetahuannya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki intensi negatif yaitu ibu ingin memberikan pisang, madu dan air putih pada anak yang dikandungnya sebelum anaknya berusia ≤ 6 bulan. Pada kelompok kontrol, responden yang menjawab tidak berniat sebanyak 14 orang, sedangkan pada kelompok perlakuan sebanyak 15 orang. Dari hasil ini walaupun diketahui bahwa responden yang tidak berniat memberikan ASI Eksklusif lebih banyak pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol, akan tetapi saat di uji dengan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, didapatkan P value sebesar 1.00 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensi ASI Eksklusif yang signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal tersebut menujukkan tidak adanya pengaruh dari pemberian media buku pop up terhadap intensi ASI Eksklusif. Hal ini disebabkan saat penelitian berlangsung terdapat hambatan dalam proses komunikasi dengan media buku pop up. Menurut Sadiman, dkk. 2011, terdapat beberapa hambatan dalam berkomunikasi seperti hambatan psikologis, fisik, kultural, jarak psikologis, dan hambatan lingkungan. Hambatan yang terjadi pada penelitian ini berasal dari kultural. Hambatan kultural yang terjadi adalah adanya kepercayaan terhadap mitos untuk memberikan makanan pendamping ASI dini seperti pisang dan madu. Hambatan kultural ini menyebabkan seseorang yang mendapatkan penambahan pengetahuan belum tentu akan memiliki niat untuk memberikan ASI Eksklusif pada anak yang sedang dikandungnya. Dengan demikian dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa pemberian media buku pop up tidak mempengaruhi intensi ASI eksklusif pada ibu hamil. 83

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Persentase karakteristik responden berdasarkan umur yaitu ibu yang berumur dibawah 29 tahun sebanyak 22 orang 45.85 dan ibu yang berumur ≥ 29 tahun sebanyak 26 orang 54.15. 2. Persentase karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yaitu ibu yang berpendidikan rendah ≤SMP sebanyak 9 orang 37.5 dan ibu yang berpendidikan tinggi SMP sebanyak 39 orang 62.5. 3. Persentase karakteristik responden berdasarkan status paritas yaitu, ibu yang memiliki status jumlah anak lahir hidup 0 nol sebanyak 15 orang 31.25 dan ibu yang yang memiliki status jumlah anak lahir hidup ≥1 anak sebanyak 33 orang 68.75. 4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata skor pre-test kelompok perlakuan dan kelompok kontrol P value=0,328. 5. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata skor post-test kelompok perlakuan dan kelompok kontrol P value=0,045. 6. Terdapat perbedaan skor pengetahuan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol Pvalue=0,026, yang berarti adanya pengaruh pemberian media buku pop up terhadap peningkatan pengetahuan ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kec.Pesanggrahan Jakarta Selatan.