d Membantu mengeluarkan mekonium yaitu tinja faeces atau kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
e Mencegah alergi.
4. Kebutuhan Pengetahuan
Menurut Dick dan Carey 1990 dalam Jacobsen and O’Connor
2006, kebutuhan adalah deskripsi yang jelas tentang masalah, bukti penyebab masalah yang dapat dilihat sebagai masalah yang dapat
dipecahkan atau sebagai kesenjangan antara kondisi saat ini dan hasil yang diinginkan. Kebutuhan dapat berupa konflik dalam mengambil
keputusan, defisit dalam pengetahuan dan harapan, kejelasan nilai-nilai, dan dukungan dari sumber daya.
Pada kasus ibu hamil, menurut Heath 2006 dalam Atiyah 2008, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan anaknya, orangtua
dituntut untuk memiliki pengetahuan khusus mengenai anaknya. Hal tersebut tentu dapat mendorong keperluan terpenuhinya kebutuhan
pengetahuan yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya sebagai orangtua, oleh sebab itu pemberian pengetahuan memegang
peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan ibu tersebut.
5. Pemberian Pengetahuan
Dari penelitian di Indonesia yang sudah dilakukan selama 15 tahun menunjukan bahwa hambatan utama pemberian ASI eksklusif ternyata
adalah kurangnya pengetahuan yang diberikan oleh petugas kesehatan
terkait ASI eksklusif pada Ibu Roesli, 2002. Hasil penelitian tersebut tentu memprihatinkan sebab sebenarnya pemberian pengetahuan terkait
ASI eksklusif oleh petugas kesehatan seharusnya sudah dimulai sejak awal kehamilan ibu pada saat pelayanan antenatal. Pada saat pelayanan
antenatal tersebut, ibu hamil dipersiapkan pengetahuannya mengenai nutrisi, yang salah satu materinya merupakan ASI eksklusif.
Menurut Yulifah 2009, pengertian dari pelayanan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan masa nifas, persiapan memberikan ASI eksklusif dan pemulihan kesehatan
reproduksi secara wajar. Dalam pelaksanaan operasional, pelayanan antenatal memiliki
standar operasional yang lebih dikenal dengan sebutan “10T”, yang terdiri atas: 1 Timbang Berat Badan dan mengukur tinggi badan; 2 Ukur
tekanan Darah; 3 ukur status gizi LILA; 4 Ukur tinggi fundus uteri; 5 Hitung denyut jantung janin; 6 Pemberian imunisasi TT Tetanus
Toksoid lengkap; 7 Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan; 8 Test Laboratorium; 9 Tata laksana kasus; dan 10 Temu
wicarakonseling Kemenkes R.I, 2010b. Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa sebenarnya fokus dalam
pelayanan antenatal bukan hanya mempersiapkan persalinan yang sehat dan selamat, namun juga mempersiapkan seorang ibu hamil untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya setelah lahir kelak. Persiapan
tersebut dalam pelayanan antenatal dapat diwujudkan dengan pemberian pengetahuan dengan meode pendidikan.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.
Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap
makin positif
terhadap obyek
tersebut Notoatmodjo,2003a.
b Informasi Media Massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek immediate impact
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi
sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut Notoatmodjo,2003a.
c Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang Notoatmodjo,2003a.
d Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu Notoatmodjo,2003a.
e Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.Bagi ibu hamil pengalamannya berupa paritas yakni jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu, baik yang hidup
ataupun dalam keadaan meninggal. Paritas dapat digolongkan menjadi 3tiga bagian yaitu :
1 Golongan primipara adalah ibu dengan paritas 1 satu 2 Golongan multipara adalah dengan paritas 2-5
3 Golongan grande multipara adalah ibu dengan paritas 5
Notoatmodjo,2003a.
f Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir
tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :
1 Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga
menambah pengetahuannya. 2 Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah
tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan
bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori
berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia Notoatmodjo,2003a.
F. Komunikasi Informasi Edukasi KIE
1. Pengertian
Menurut Fitriyani 2011 Pengertian komunikasi dalam KIE dapat diartikan sebagai upaya membangun hubungan relasional dua arah yang
setara dengan masyarakat yang akan diberdayakan sehingga masyarakat yang diberdayakan menjadi lebih terbuka dan mampu mengekspresikan apa yang
dirasakannya, mampu mengungkapkan pendapatnya, mampu berkreasi dan berinovasi, sedangkan Informasi adalah penyedia berbagai berita dan
keterangan serta informasi penting yang dibutuhkan masyarakat untuk membangun kapasitas diri mereka. Setelah itu pemantapan yang dilakukan
dengan edukasi mengandung pengertian berbagai bentuk upaya pendidikan baik formal dan non formal yang diperlukan oleh masyarakat yang
diberdayakan sehingga mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk membangun dirinya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah pemberian informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membangun kapasitas dirinya yang
diiringi dengan pemantapan dalam bentuk upaya pendidikan baik formal dan non formal.
KIE dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, misalnya melalui penyuluhan, penerangan dan pelayanan. Media massa dan berbagai teknologi
informasi dapat berperan secara efektif sebagai sarana KIE. Dalam sebuah proses komunikasi yang disampaikan oleh Laswell
dalam Suprapto 2011 disebutkan bahwa terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi sebuah proses komunikasi. Komponen tersebut