motivasi seseorang untuk patuh pada nonna itu, sebagai faktor sosial atau normative. Ini merupakan gabungan antara persepsi reference-group atau
significant-person terhadap perwujudan perilaku Fishbein dan Ajzen, 1975. Intensi adalah niat yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu
perilaku Effendi, 1986. Intensi atau niat dalam kaitannya dengan mengikutsertakan individu dalam suatu aktivitas mempunyai keterkaitan yang
erat dengan komponen keyakinan belief seseorang terhadap obyek, sikap attitude terhadap obyek, dan perilaku behavior sebagai perwujudan nyata dari
intensi. Menurut Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak
berdasarkan intensi atau niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya Ajzen, 2005. Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas
dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada belief bahwa target tingkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut. Suatu tingkah laku tidak
hanya bergantung pada intensi seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada dibawah kontrol dari individu, misalnya ketersediaan sumber dan
kesempatan untuk menampilkan tingkah laku tersebut Ajzen, 2005.
2. Teori Plan Behavior
Theory of Planned Behavior TPB merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory Reaction Action. Ajzen 1988 dengan menambahkan
konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi perceived behavioral control. Konstruk ini ditambahkan dalam upaya
memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu Chau Hu, 1999. Dengan kata lain, dilakukan atau tidak
dilakukannya suatu perilaku tidak hanya ditentukan oleh sikap dan norma subjektif semata, tetapi juga persepsi individu terhadap kontrol yang dapat
dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut control beliefs. Secara lebih lengkap Ajzen 2005 menambahkan faktor latar
belakang individu ke dalam perceived behavioral control, sehingga secara skematik perceived behavioral control dilukiskan sebagaimana pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Teori of Planned Behavior Ajzen, 2005
H. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pengetahuan seseorang adalah : Pendidikan, Media massaInformasi, Usia, Pengalaman, Lingkungan, dan Sosial
Background Factors.
Personal General Attitude
,Personality Trait, Values, Emotions,
Intelligence
Social Age, gender, Race,
Etnicity, Education,
Income, Religion
Information Experience,
Knowledge, Media Expo
Behavioral Beliefs
Attitude Toward the
Behavior
Normative Beliefs
Subjective Norms
Control Beliefs
Perceive Behavior
Control Intention
Behavior
budaya Notoatmodjo ,2003a. Tersampainya pesan atau informasi dari suatu media dapat dilihat dari teori komunikasi Laswell dalam Suprapto 2011
disebutkan bahwa terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi sebuah proses komunikasi. Komponen tersebut adalah komunikator, pesan, media,
komunikan serta pengaruh. Media mempunyai peran sebagai sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Media
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam Teori of
Planned Behavior, Ajzen 2005 menyatakan bahwa seseorang dapat melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang
tersebut. Berdasarkan beberapa teori yang dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan kerangka teori dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian Modifikasi Teori Komunikasi Laswell dalam Suprapto 2011, Teori of
Planned Behavior Ajzen 2005 dan Notoatmodjo 2003a.
Komunikan : Pendidikan,Usia,Pengalaman,,
Lingkungan,Sos-bud Pengaruh
Pada Pengetahuan
Pesan Dengan Media Komunikator
Niat untuk melakukan
Intensi