Berdasarkan status paritas, ibu yang memiliki status jumlah anak lahir hidup 0nol sebanyak 15 orang 31.25 dan ibu yang yang memiliki status jumlah anak lahir
hidup ≥1 anak sebanyak 33 orang 68.75, berarti kebanyakan ibu hamil yang menjadi responden memiliki status jumlah anak lahir hidup ≥1. Dalam pengetahuan ASI Ekslusif
ibu status paritas merupakan pengalaman. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dimana kebenaran pengetahuan diperoleh dengan cara mengulang kembali pengetahuan
yang pernah diperoleh Notoatmodjo,2003a. Dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak jumlah paritas ibu, maka semakin baik pengetahuannya.
C. Pengetahuan ASI Ekslusif Ibu Hamil Sebelum Intervensi
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan pretest ibu hamil kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, yakni 68.33
untuk kelompok perlakuan dan 71,12 untuk kelompok kontrol. Walaupun terdapat perbedaan skor akan tetapi tidak ada perbedaan skor yang signifikan karena didapat nilai
probabilitas P value P=0,328 α. Sehingga syarat untuk melakukan penelitian
eksperimen sudah terpenuhi sesuai dengan pendapat Murti 2003, bahwa sebelum melakukan penelitian eksperimental, kondisi kelompok perlakuan harus mempunyai
kemampuan yang sebanding dengan kelompok kontrol untuk menghindari bias.
D. Pengetahuan ASI Ekslusif Ibu Hamil Setelah Intervensi
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan posttest ibu hamil kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, yakni 83,61
untuk kelompok perlakuan dan 77.04 untuk kelompok kontrol. Perbedaan skor antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan cukup jauh berbeda. Dengan pvalue=0.045
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor post-test kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Yang berarti responden yang mendapat
perlakuan dengan media buku pop up lebih dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dibanding dengan kelompok kontrol.
E. Pengaruh Media Buku Pop Up Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk sikap dan tindakan seseorang Nasution,2010.
Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003 adalah dengan pemberian informasi untuk
meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran yang pada akhirnya orang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Salah satu upaya
pemberian informasi itu adalah dengan menggunakan media buku pop up. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari data uji statistik kelompok
perlakuan diperoleh p value 0.000 yang artinya pada alpha 5 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest nya dan juga dari
data kelompok kontrol diperoleh p value 0.007 yang juga berarti pada alpha 5 terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest kelompok
perlakuan. Dengan kata lain kedua kelompok signifikan mengalami perubahan
pengetahuan baik kontrol maupun perlakuan akan tetapi jika dilihat dari perbedaan rata- rata skor antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan berturut-urut adalah 5.92 dan
15.25, memiliki perbedaan skor yang relatif jauh. Kenaikan skor untuk kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada skor kelompok
kontrol. Hal ini disebabkan kelompok perlakuan mendapatkan materi yang sesuai dibandingkan dengan kelompok kontrol sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
media buku pop up yang telah dirancang berpengaruh untuk menaikkan skor pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif dengan peningkatan rata-rata skor 15.25.
Jika dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t-independent dari perbedaan skor pengetahuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
didapatkan P value 0.026 yang artinya pada alpha 5 terdapat perbedaan perubahan skor pengetahuan ASI Eksklusif yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan. Kenaikan skor ini menunjukkan bahwa media buku pop up berpengaruh untuk meningkatkan pengetahuan dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan
media. Jika dikonversikan dengan jumlah pertanyaan yang meningkat dari rata-rata skor pengetahuan kelompok perlakuan 15.25 maka didapat angka 2.2 untuk rata-rata jumlah
pertanyaan yang meningkat dengan kata lain, dari 15 pertanyaan pengetahuan rata-rata kenaikan jumlah soal yang benar dari pretest dibandingkan dengan postest sebesar 2
soal. Hal tersebut menunjukkan terdapat pengaruh media buku pop up terhadap perubahan pengetahuan ASI Eksklusif ibu hamil.
Dalam Notoadmodjo 2007, media dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, dengan peningkatan pengetahuan diharapkan adanya perubahan perilaku
ibu hamil yaitu pemberian ASI Eksklusif. Media merupakan alat bantu dalam proses pendidikan. Media memiliki manfaat untuk merangsang minat sasaran pendidikan,
mengatasi keterbatasan waktu, tempat, bahasa dan daya indera dari sasaran pendidikan, mengatasi sikap pasif sasaran pendidikan dan dapat memberikan rangsangan,
pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama, mendorong keinginan sasaran untuk mengetahui, mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik
serta merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-pesan kepada orang lain Suiraoka dan Supariasa, 2012.
Hal ini sesuai dengan penelitian Laon,dkk 2012 bahwa informasi yang diberikan dalam bentuk media buku pop up ternyata mampu meningkatkan pengetahuan. dalam
hal ini Laon,dkk 2012 membuktikan bahwa terdapat pengaruh perubahan pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut setelah diberikan intervensi dengan
media buku pop up.jika dibandingkan dengan penelitian ini peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa media buku pop up yang menarik sehingga memiliki kemampuan
tidak hanya untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak akan tetapi kepada ibu hamil pun dapat meningkatkan pengetahuan dengan materi yang berbeda-beda. Juga
menurut hasil penelitian Nasution 2010 diketahui bahwa intervensi dengan media leaflet yang diberikan pada ibu hamil di Kecamatan Padang Sidimpuan Selatan Kota
Padangsidimpuan tahun 2010 dapat meningkatkan skor pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang IMD dan ASI Ekslusif. Penelitian Nasution 2010 ini menggunakan
media leaflet yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu setelah diberikan intervensi
selama 2 minggu, Jika dibandingkan dengan penelitian yang peneliti lakukan peneliti dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil sesaat setelah mempelajari media buku pop
up yang lebih mudah dipahami ketimbang media leaflet yang biasanya hanya penuh dengan tulisan.
Dilihat pada perubahan pengetahuan ASI Ekslusif per item pertanyaan diketahui bahwa terdapat beberapa pengetahuan yang mayoritas sudah diketahui ibu hamil
meningkat setelah diberikan media yakni pada materi 1.Bayi sakit cukup diberi ASI 79.17 menjadi 95.83, 2.ASI diberikan kapan saja 83.33 menjadi 95,83,
3.Memberikan ASI bisa jadi gemuk 83.33 menjadi 100, 10.Ibu bekerja tidak memberi ASI 83,33 menjadi 91,67, 11.Pengertian ASI Ekslusif 87,5 menjadi
91,67, 13.Kolostrum dibuang 75 menjadi 100, 14.Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh 83,33 menjadi 100, 15.Membersihkan payudara dengan air
hangat 100 tetap 100. Begitupun pada materi yang mayoritas tidak dikuasai ibu juga mengalami peningkatan yakni pada materi 4.Menyusui dapat merubah bentuk
payudara 45,84 menjadi 75, 6.Sabun dan alkohol tidak untuk membersihkan payudara 62,5 menjadi 95,83, 7.Susu formula 45,84 menjadi 79,17, 8.Asi
belum keluar ibu boleh memberikan susu botol 20,83 menjadi 45,83, dan 9.radangputting lecet sehingga ASI dihentikan 45,83 menjadi 79,17. Diantara
materi-materi di atas terdapat dua materi yang mengalami penurunan pengetahuan setelah diberi media yakni materi 5.Pengertian Kolostrum 54,17 menjadi 45,83 dan
12.Memberikan ASI dapat mengembalikan berat badan ibu 70,83 menjadi 58,33. Akan tetapi menurut peneliti penurunan pengetahuan ini bukan disebabkan oleh
kesalahan materi yang disampaikan dalam media melainkan karena pertanyaan
penelitian pada kuesioner yang diberikan sulit dicerna langsung atau membingungkan pembaca. Kedua pertanyaan tersebut sebagai berikut “5. Kolostrum adalah ASI yang
dihasilkan pada hari keempat setelah bayi lahir ” dan “12.
Memberi ASI saja kepada bayi usia 0-6 bulan dapat mencegah berat badan ib
u kembali seperti sebelum hamil”. Jika dilihat dari pertanyaan ini responden tertipu dengan kalimat yang disampaikan sehingga
salah menanggapi jawaban yang pada awalnya benar menjadi salah. Walaupun terdapat dua pertanyaan yang mengalami penurunan hal ini tidak
sebanding dengan peningkatan pengetahuan pada materi pertanyaan yang lain, sebagaimana yang telah disampaikan di atas. Dimana dalam penelitian ini peningkatan
materi per item pertanyaan tersebut dilakukan sesaat mendapatkan perlakuan media apalagi jika media buku pop up digunakan secara lebih lama dan sering, maka
peningkatan pengetahuan ibu hamil tidak diragukan lagi akan meningkat dengan lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media buku pop up yang diberikan kepada ibu
hamil di Puskesmas Kec.Pesanggrahan Jakarta Selatan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai ASI Eklusif.
F. Hubungan Karakteristik Demografi Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan ASI