Pengertian Evaluasi Program Evaluasi Program

Menurut Suharsimi Arikunto 2004 evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi yang berguna bagi decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. 22 Scriven 1967 orang pertama yang membedakan antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif sebagai fungsi evaluasi yang utama. Fungsi evaluasi formatif yaitu evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan program, orang, produk, dan sebagainya. Fungsi evaluasi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. 23 Kemudian Stufflebeam juga membedakan evaluasi sesuai di atas yaitu proactive evaluation untuk melayani pemegang keputusan dan retroactive evaluation untuk keperluan pertanggungjawaban. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat. 24 22 Nana Mintarti, dkk., Zakat Empowering, Kajian Perumusan Performance Indicator bagi Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat Jurnal Pemikiran dan Gagasan, vol. 2, Juni 2009, h. 23. 23 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen, Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 4. 24 Ibid., h.4. Evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan program agar dapat diketahui secara jelas apakah sasaran- sasaran yang dituju sudah dapat tercapai atau belum. Segala bentuk program apapun baik itu dalam bentuk profit dan non profit nirlaba dalam pelaksanaan manajerialnya sangatlah disyaratkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Fungsi pengawasan dalam suatu organisasi pada umumnya terkait dengan proses pemantauan monitoring dan evaluasi evaluation. 25 Definisi evaluation evaluasi menurut Organisation for Economic Co-operation and Development OECDDevelopment Assistance Committee DAC adalah penilaian sistematis dan objektif terhadap sebuah proyek, program atau kebijakan yang telah selesai atau masih berlangsung, serta rancangan, implementasi dan hasilnya. Tujuannya adalah untuk menentukan relevansi dan realisasi tujuan, efisiensi pembangunan, efektivitas, dampak dan keberlanjutan. 26 Menurut John L Herman dalam Tayibnapis 1989 program adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil atau manfaat. Menurut Suharsimi Arikunto 2004 program dapat dipahami dalam dua makna yaitu secara umum dan khusus. 27 Secara umum, program dapat diartikan dengan rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di kemudian hari. Sedangkan pengertian secara khusus dari program biasanya 25 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis Jakarta: FEUI Press, t.t., h. 187. 26 Purwa Udiutomo, dkk., Zakat Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak Program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Jurnal Pemikiran dan Gagasan, vol. 2, Juni 2009, h. 70. 27 Mintarti, dkk., Zakat Empowering, Kajian Perumusan, h. 23. dikaitkan dengan evaluasi yaitu suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan dan terjadi dalam satu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. 28 Menurut Kirkpatrick 1996 Evaluasi program dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara mengetahui efektifitas masing- masing komponennya melalui rangkaian informasi yang diperoleh evaluator. 29 Dari dapat di atas dapat saya simpulkan bahwa evaluasi program berguna untuk menentukan apakah keluaran dan hasil dari pelaksanaan program bisa terealisasikan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan, dalam hal ini, Feurstein menyatakan sepuluh alasan mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan: 30 a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai. b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif program. c. Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik. d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat program itu sendiri. 28 Ibid., h. 23. 29 Udiutomo, dkk., Zakat Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak, h. 70. 30 Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, h. 188. e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat perbedaan apa yang terjadi setelah diterapkan suatu program. f. Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal. g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah kegiatan program secara lebih baik. h. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil dengan baik. i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas. j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.

3. Pendekatan Evaluasi

Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai beberapa pendapat tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain tujuan dan prosedur evaluasi. Pendekatan Organisation for Economic Co-operation and Development OECD 31 mengembangkan evaluasi ini dengan logical framework sebagai alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan rancangan pelaksanaan program yang melibatkan pengidentifikasian 31 Udiutomo, dkk., Zakat Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak, h. 70-71.