Kesinambungan Program Rumah Bersalin Gratiis

dua kali, namun hanya mencakup beberapa wilayah di Jakarta Timur. Ketika pembinaan, perkembangan kesehatan anggota dicek melalui penerapan komitmen hidup sehat secara Islami sesuai nota kesepahaman anggota. 102 Sedangkan waktu pembinaan kesehatan anggota yang diadakan sendiri oleh tim RBG, sempat berjalan pada awal hingga pertengahan tahun 2010, namun terkendala karena pendanaan. Hal itu disebabkan dana yang tersedia selama ini hanya untuk pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif. Dari data di atas dapat saya simpulkan bahwa pemberdayaan kepada anggota untuk layanan kesehatan terus dilakukan oleh RBG sendiri dan Rumah Zakat. Namun hal ini tidak akan berlanjut jika tidak ditunjang dengan pendanaan, maka solusi yang tepat adalah RBG bekerja sama dengan posyandu-posyandu yang berada di wilayah Jakarta Timur dan mudah di akses oleh anggota untuk memberikan pembinaan kesehatan melalui layanan kesehatan gratis untuk ibu hamil dan balita. c. Teknis Dalam hal teknis di rumah bersalin gratiis terkait dengan pemberlakuan kartu anggota untuk layanan kesehatan gratis. Menurut Manager RBG kartu anggota awalnya berlaku untuk 5 tahun, namun dalam perjalanannya mengalami perubahan pola 102 Wawancara Pribadi via email Manager rumah bersalin gratiis, artikel diakses pada 5 Mei 2011 dari rathomi_genyahoo.com . intervensi pemberdayaan pada saat ini kartu anggota berlaku untuk 3 tahun. Keputusan ini dilakukan oleh Pusat Rumah Zakat. Dengan jangka waktu 3 tahun disesuaikan dengan jangka waktu pembinaan ICD Rumah Zakat, dengan asumsi harapan sebagian besar anggota berdomisili di wilayah ICD. Kartu anggota dapat digunakan untuk keluarga inti anggota maksimal berjumlah 5 orang. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi suami dan istri dalam perencanaan mempunyai anak berdasarkan keluarga berencana. Dan diharapkan setelah 3 tahun, anggota sudah bisa merubah taraf hidupnya menjadi lebih baik. 103 Dari data di atas dapat saya simpulkan bahwa dalam pelaksanaan program rumah bersalin gratiis, Rumah Zakat melakukan evaluasi program secara internal yang disesuaikan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dan pendanaan yang baik. d. Kesimpulan Kesinambungan Kekhawatiran ibu hamil yang berasal dari keluarga miskin akan biaya persalinan dan kesehatan yang mahal, keterlambatan penanganan medis dan administrasi yang ribet pada pelayanan kesehatan dengan kehadiran rumah bersalin gratiis berubah menjadi senyum sehat. Walaupun RBG berbasis filantropis Islam yang pendanaan berasal dari ZIS, namun dalam pelaksanaan preventif dan 103 Wawancara Pribadi via email Manager rumah bersalin gratiis, artikel diakses pada 5 Mei 2011 dari rathomi_genyahoo.com . kuratif tentang pelayanan kesehatan bersifat universal tidak membedakan agama, suku, budaya dan ras. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratiis

Rumah bersalin gratiis adalah program pengadaan fasilitas kesehatan gratis berupa rumah bersalin dan klinik umum yang berfungsi memberikan layanan kesehatan tingkat dasar bagi ibu dan anak serta masyarakat kurang mampu. Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan skema keanggotaan per kepala keluarga, sehingga intervensi kesehatan yang diberikan dapat lebih komperhensif dengan menggunakan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 104 Rincian pelayanan di Rumah Bersalin Gratiis yaitu pelayanan prenatal, pelayanan persalinan, pelayanan postnatal dan neonatus, pelayanan KB, pelayanan imunisasi, pelayanan kesehatan umum, pelayanan jasa pengantaran ambulance dan mobil jenazah, edukasi kesehatan dan pembinaan anggota, pelayanan rujukan.

2. Hasil Evaluasi Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratiis

Pada penelitian ini telah dievaluasi program layanan kesehatan rumah bersalin gratiis dari aspek relevansi, efektifitas, efisiensi, kaji dampak dan kesinambungan. Hasilnya berupa analisa deskriptif yang dibuat melalui jenis penelitian kualitatif evaluatif. Berdasarkan data di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 104 Hilmi Sulaiman R, Deskripsi Program Rumah Bersalin Gratiis, artikel diakses pada 4 April 2011 dari dokumentasi rumah bersalin gratiis. 77 a. Relevansi Relevansi yang menggambarkan konsistensi tujuan, kebijakan, layanan dan program terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di rumah bersalin gratiis. Anggota adalah ibu hamil yang berasal dari keluarga miskin atau tergolong mustahik yang memiliki akses minim terhadap fasilitas kesehatan di Jakarta Timur. Perbaikan kualitas kesehatan tersebut untuk keluarga inti yang termasuk dalam teori kemiskinan relatif. Rumah bersalin gratiis sangat selektif untuk calon anggota. Dalam memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan anggota dengan riwayat persalinan normal tidak pernah sesar dan ibu hamil bukan di luar pernikahan. Untuk administrasi yang kurang dapat dilengkapi dengan informasi surveyor yang meninjau langsung kondisi ekonomi anggota. Dalam pelayanan dokter dan bidan sudah ada izin praktik yang dipasang pada dinding ruangan. Anggota member dapat memilih jenis program pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pengobatan dan perawatan. Sehingga intervensi kesehatan yang diberikan dapat lebih menjamin pemeliharaan kesehatan anggota selama 3 tahun secara gratis. Kesimpulan relevansi cukup relevan, walaupun dibeberapa aspek masih harus dilakukan perbaikan. f. Efektifitas Program layanan kesehatan dari tahun ke tahun rumah bersalin gratiis tetap efektif. Dalam program keanggotaan buat ibu hamil yang berasal dari keluarga miskin. Keluarga inti tersebut mendapat jaminan pelayanan kesehatan gratis selama 3 tahun. Pembuatan SOP setelah program dilaksanakan dan dalam pelaksanaan program ada peningkatan dari tahun ke tahun. SOP diperlukan dalam program sebagai pedoman kerja bagi Rumah Zakat dalam menjalankan kegiatan operasional rumah bersalin gratiis. Kerjasama rumah bersalin gratiis dengan posyandu sangat berperan penting dalam pencapaian target penerima manfaat untuk pelayanan kesehatan gratis. Dari kegiatan ini RBG dapat meninjau kondisi kesehatan masyarakat miskin yang memiliki akses minim terhadap fasilitas kesehatan dan tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan khususnya ibu yang sedang hamil. Kesimpulan efektifitas masih efektif, walaupun perlu peningkatan dan perluasan akan kerjasama dengan posyandu di wilayah Jakarta Timur. g. Efisiensi Efisiensi yang diperlihatkan perbandingan output dengan input. Dalam hal ini penulis memfokuskan pembahasan tentang layanan ibu hamil yaitu pelayanan prenatal, pelayanan persalinan, pelayanan postnatal dan neonatus dilaksanakan secara berurutan berdasarkan usia kehamilan. Bidan yang menangani ibu hamil selain berpendidikan bidan juga pengalaman dalam tindakan medis yang dilakukan berdasarkan standarisasi bidan. Keahlian bidan dalam menangani ibu hamil