Efektifitas Program Rumah Bersalin Gratiis

peningkatan dari tahun ke tahun. SOP diperlukan dalam program sebagai pedoman kerja bagi Rumah Zakat dalam menjalankan kegiatan operasional rumah bersalin gratiis. c. Kerjasama Rumah Bersalin Gratiis dengan Posyandu Menurut Manager rumah bersalin gratiis saat ini kerjasama posyandu yang dilakukan secara rutin baru di wilayah Pulogadung. Pelaksanaan program sebulan sekali yang terdiri dari pembinaan posyandu, UKS siaga sehat, dan penyuluhan PHBS. Kegiatan posyandu yaitu pemberian PMT untuk balita, pemeriksaan kesehatan dan pemberian bantuan alat-alat medis, misal timbangan bayi, obat- obatan dan lain-lain. 96 Untuk kerjasama posyandu dilakukan di daerah-daerah wilayah ICD Rumah Zakat atau daerah yang sudah direkomendasikan donatur untuk diberikan bantuan. Nara sumber dalam pelaksanaan adalah dokter, dan bidan yang ada di RBG. Alhamdulillah dapat respon positif oleh masyarakat. 97 Sehingga dapat saya simpulkan bahwa kerjasama rumah bersalin gratiis dengan posyandu sangat berperan penting dalam pencapaian target penerima manfaat untuk pelayanan kesehatan gratis. Dari kegiatan ini RBG dapat meninjau kondisi kesehatan masyarakat miskin yang memiliki akses minim terhadap fasilitas 96 Wawancara Pribadi via email General Administrasi rumah bersalin gratiis, artikel diakses pada 28 April 2011 dari ga_jaktimyahoo.co.id . 97 Wawancara Pribadi via email General Administrasi rumah bersalin gratiis, artikel diakses pada 28 April 2011 dari ga_jaktimyahoo.co.id . kesehatan dan tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan khususnya ibu yang sedang hamil. d. Kesimpulan akhir dari pembahasan efektifitas di atas maka diperoleh nilai yang mengkategorikan masih efektif. Walaupun perlu peningkatan dan perluasan akan kerjasama dengan posyandu di wilayah Jakarta Timur.

3. Efisiensi Program Rumah Bersalin Gratiis

Efisiensi yang diperlihatkan perbandingan output dengan input. Dalam hal ini penulis memfokuskan pembahasan tentang layanan ibu hamil yaitu pelayanan prenatal, pelayanan persalinan, pelayanan postnatal dan neonatus. Berikut penjelasan tentang efisiensi: a. Layanan Ibu Hamil Menurut Bidan layanan kesehatan rumah bersalin gratiis terhadap ibu hamil yaitu: 1 Pelayanan prenatal yaitu perawatan pra lahir mengacu pada perawatan medis dan keperawatan direkomendasikan untuk perempuan sebelum dan selama kehamilan. Kehamilan dimulai dari usia 0-42 minggu kehamilan. Tujuan prenatal adalah untuk mendeteksi, mencegah dan mengarahkan untuk memeriksakan kesehatan saat atau ingin hamil. 2 Pelayanan Persalinan dimulai dari mules sampai bayi mau keluar. Untuk persalinan normal melalui 10 pembukaan yaitu sampai posisi kepala bayi. 3 Pelayanan postnatal dan neonatus periode awal segera setelah melahirkan. Pasien wajib kontrol nifas kesehatan ibu dan anak setelah seminggu kelahiran. Dari data di atas dapat saya simpulkan bahwa pelayanan untuk kesehatan ibu hamil mulai dari pelayanan prenatal, pelayanan persalinan, pelayanan postnatal dan neonatus dilaksanakan secara berurutan berdasarkan usia kehamilan. b. Tindakan Medis Ibu Hamil Menurut bidan tindakan medis terhadap ibu hamil yaitu: 1 Tindakan medis pra lahir adalah menganjurkan kepada ibu yang akan atau sedang hamil mengkonsumsi vitamin dan asam folat untuk mencegah cacat tabung saraf. Tindakan medis saat hamil timbang, tensi, ukur tinggi fundus, pemberian tablet besi, riwayat medis, penyuluhan dan pemeriksaan hasil USG. 2 Trimester pertama usia kandungan 0-3 bulan mengalami keluhan yaitu mual, nga mau makan, muntah dan pusing maka bidan memberikan vitamin, asam folat dan obat-obatan yang disesuaikan kondisi pasien. Trimester kedua usia kandungan 3-6 bulan jarang ada keluhan maka bidan memberikan 90 tablet besi dan anjuran ibadah sholat lima waktu. Trimester ketiga usia kandungan 6-9 bulan mengalami keluhan yaitu resah, sering buang air kecil, pegal pada pinggang, sulit tidur maka bidan menganjurkan shalat tahajud, dzikir, putar puting dan hubungan suami-istri untuk membuat rangsangan pada bayi. 3 Tindakan medis untuk mengetahui tanggal kelahiran bayi pasien, bidan menggunakan kalender terhitung mulai awal kehamilan. Tujuan dari penanggalan adalah memprediksi tanggal persalinan sebagai batasan untuk melahirkan secara normal dan menghindari rujuk ibu. 4 Rujuk ibu terdiri dari riwayat bedah sesar, pendarahan pervagiman, persalinan kurang bulan usia hamil kurang dari 37 minggu, ketuban pecah lama lebih dari 24 jam, ketuban pecah pada persalinan kurang dari 37 minggu usia kandungan, ikterus, anemia berat, gejala infeksi, hipertensi dalam kehamilan, tinggi fundus 40 cm lebih gawat janin, primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 55. Persalinan normal dapat terjadi jika berat badan bayi 2,5-4 kg dan usia ibu hamil 20-35 tahun. 5 Dalam proses persalinan jika terjadi pendarahan yang bidan tidak dapat mengatasi selama masa krisis yaitu 2 jam setelah melahirkan maka segera di rujuk ke rumah sakit yang berada di harmoni. Di rumah sakit harmoni akan ditangani oleh dokter ahli kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Untuk pembiayaan pasien khusus RBG mendapat diskon potongan harga yang disesuaikan kondisi ekonomi pasien. 6 Tindakan medis setelah melahirkan. Pasien wajib kontrol seminggu setelah melahirkan, bidan akan meriksa kesehatan ibu