Ciri-ciri Kemiskinan Indikator Kemandirian Individu dan Komunitas

4. Indikator Kemandirian Individu dan Komunitas

Indikator kemandirian individu dan komunitas merupakan indikator yang dibuat oleh Rumah Zakat untuk memberikan akses dan jaminan di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan kepada mustahik. Tabel 2. Indikator Kemandirian Individu dan Komunitas 51 Aspek Individu Komunitas Ekonomi - Fakir tidak berpenghasilan. - Miskin penghasilan 1.25 per jiwahari. - Mandiri penghasilan lebih dari 1.25jiwa per hari – 15 di atas nishab zakat. - Muzzaki lebih dari 15 di atas nishab zakat. Munculnya lembaga keuangan dengan alternatif lembaga formal mis: Lembaga Keuangan Syari’ah atau lembaga informal mis: arisan. Pendidikan - Terpenuhi pendidikan dasar. - Mendapat vocational non formal training. - Meningkatnya tingkat partisipasi warga binaan dalam pembiayaan pendidikan dasar di komunitas. - Munculnya aktivitas pengembangan potensi anak formal maupun non formal. Kesehatan Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di tatanan rumah tangga warga binaan. Munculnya danatau meningkatnya kuantitas dan kualitas aktivitas usaha kesehatan berbasis masyarakat yaitu posyandu, implementasi PHBS di tatanan rumah tangga warga binaan, menurunnya angka kematian ibu dan anak warga binaan, dan aktivitas dan output program posyandu di wilayah pengembangan masyarakat terpadu. 51 Mengenal Lebih Dekat Rumah Zakat, artikel diakses pada 25 Maret 2011 dari www.rumahzakat.org . 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah jenis penelitian metode evaluasi. Metode evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program atau untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan suatu program. Manfaat metode evaluasi adalah untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan program yang lalu dan untuk memperbaiki pelaksanaan program yang akan dilaksanakan berikutnya. 52 Jadi, metode evaluasi sangat dibutuhkan untuk menilai keberhasilan dan keefektifan pelaksanaan suatu program. Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka dalam penelitian ini akan menggambarkan tentang evaluasi program layanan kesehatan rumah bersalin gratiis bagi orang miskin di Jakarta Timur.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller 1986:9 pada mulanya bersumber pada pengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kualitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan 52 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 144. 32 pengukuran tingkatan perhitungan atau angka suatu ciri tertentu. Di pihak lain kualitas menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. 53 Sedangkan dalam penelitian sosial, dikenal adanya dua metodologi proses, prinsip dan prosedur yang ditempuh seorang peneliti dalam mendekati permasalahan dan mencari jawabannya yang dikenal dengan istilah kualitatif dan kuantitatif. 54 Menurut Bogdan dan Taylor 1975:5 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Kirk dan Miller 1986:9 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 55 Menurut Nawawi pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun 53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 2. 54 Monasse Mallo, Metode Penelitian Sosial Jakarta: Penerbit Karunika, 1986, h. 31. 55 Moleong, Metodologi Penelitian, h. 3. praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi- informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia. 56 Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam Metode Penelitian Pendidikan mendefinisikan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. 57 Dari penjelasan di atas dapat saya simpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian di Rumah Bersalin Gratiis yang beralamat di Jalan Pulo Asem Timur Raya No. 18, Jakarta Timur. Peneliti memilih 56 Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1992, h. 209. 57 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: CV Alfabeta, 2010, h. 15.