Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratiis Hasil Evaluasi Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratiis
yang berasal dari keluarga miskin. Keluarga inti tersebut mendapat jaminan pelayanan kesehatan gratis selama 3 tahun.
Pembuatan SOP setelah program dilaksanakan dan dalam pelaksanaan program ada peningkatan dari tahun ke tahun. SOP
diperlukan dalam program sebagai pedoman kerja bagi Rumah Zakat dalam menjalankan kegiatan operasional rumah bersalin gratiis.
Kerjasama rumah bersalin gratiis dengan posyandu sangat berperan penting dalam pencapaian target penerima manfaat untuk pelayanan
kesehatan gratis. Dari kegiatan ini RBG dapat meninjau kondisi kesehatan masyarakat miskin yang memiliki akses minim terhadap
fasilitas kesehatan dan tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan khususnya ibu yang sedang hamil.
Kesimpulan efektifitas masih efektif, walaupun perlu
peningkatan dan perluasan akan kerjasama dengan posyandu di wilayah Jakarta Timur.
g. Efisiensi
Efisiensi yang diperlihatkan perbandingan output dengan input. Dalam hal ini penulis memfokuskan pembahasan tentang layanan
ibu hamil yaitu pelayanan prenatal, pelayanan persalinan, pelayanan postnatal dan neonatus dilaksanakan secara berurutan berdasarkan
usia kehamilan. Bidan yang menangani ibu hamil selain berpendidikan bidan
juga pengalaman dalam tindakan medis yang dilakukan berdasarkan standarisasi bidan. Keahlian bidan dalam menangani ibu hamil
sampai melahirkan secara normal tidak ada perbedaan antara anggota dan bukan anggota semua mendapat pelayanan yang sama
secara profesional. Efisiensi berdasarkan realibility sesuai dengan harapan
masyarakat dimana proses penanganan kesehatan didahulukan dibandingkan biaya pengobatan dan administrasi. Khusus saat proses
persalinan sampai perawatan. Pembayaran dilakukan ketika pasien non member sudah bisa pulang ke rumah. Kesimpulan efisiensi
sudah efisien
, walaupun perlu peningkatan dan perbaikan dalam kualitas kesehatan gratis buat masyarakat miskin.
h. Dampak
Dampak pelaksanaan program rumah bersalin gratiis terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin sebagai efek
primer dan sekunder dalam jangka panjang. Keberadaan rumah bersalin gratiis di Jakarta Timur sangat berperan dalam penurunan
angka kematian ibu saat proses persalinan. Dan keberadaan RBG sangat membantu ibu hamil yang berasal dari keluarga miskin untuk
mendapatkan akses kesehatan gratis secara layak. Keberadaan pelayanan rumah bersalin dan klinik umum yang
berasal dari dana ZIS sangat berperan untuk kesejahteraan ibu hamil dan keluarga yang tergolong mustahik. Hasil dari pelaksanaan
program rumah bersalin gratiis adalah penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita dan penurunan angka sakit di wilayah Jakarta
Timur.
i. Kesinambungan
Kesinambungan merupakan analisa keberlanjutan program rumah bersalin gratiis dari berbagai aspek. Keberlanjutan adalah
kesinambungan manfaat dari suatu program setelah program dilaksanakan dan berlanjut manfaatnya dalam jangka panjang
terhadap risiko sepanjang waktu. Pemberdayaan kepada anggota untuk layanan kesehatan terus
dilakukan oleh RBG sendiri dan Rumah Zakat. Namun hal ini tidak akan berlanjut jika tidak ditunjang dengan pendanaan, maka solusi
yang tepat adalah RBG bekerja sama dengan posyandu-posyandu yang berada di wilayah Jakarta Timur dan mudah diakses oleh
anggota untuk memberikan pembinaan kesehatan melalui layanan kesehatan gratis untuk ibu hamil dan balita. pelaksanaan program
rumah bersalin gratiis, Rumah Zakat melakukan evaluasi program secara internal yang disesuaikan dengan konsep pemberdayaan
masyarakat dan pendanaan yang baik. Rumah bersalin gratiis dapat terus berlanjut dan
berkesinambungan jika tetap fokus pada nilai kemanusiaan untuk membantu kaum fakir dan miskin terhadap akses jaminan pelayanan
kesehatan gratis. Berusaha terus untuk memperbaiki kualitas layanan dan mengembangkan program yang kurang disentuh oleh
pemerintah misalnya persalinan gratis untuk ibu hamil yang berasal dari keluarga miskin, pembinaan rohani melalui integrated
community development.