DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii LEMBAR
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR
vi DAFTAR ISI
viii DAFTAR
TABEL x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Masalah 1
B. Pembatasan
dan Perumusan
Masalah 10
1. Pembatasan
Masalah 10
2. Perumusan
Masalah 11
C. Tujuan
dan Manfaat
Penelitian 11
1. Tujuan
Penelitian 11
2. Manfaat
Penelitian 11
D. Tinjauan
Pustaka 12
E. Sistematika
Penulisan 13
BAB II LANDASAN TEORI A.
Evaluasi Program
14 1.
Pengertian Evaluasi
Program 14
2. Tujuan
dan Pentingnya
Evaluasi 17
3. Pendekatan
Evaluasi 18
4. Desain
Evaluasi 20
5. Indikator
Evaluasi 22
B. Layanan
Kesehatan 24
1. Pengertian Jasa, Layanan dan Pelayanan
24 2.
Kesehatan 24
3. Ciri-Ciri
JasaLayanan 26
C. Kemiskinan
27 1.
Definisi Miskin
27 2.
Paradigma Kemiskinan
29 3.
Ciri-Ciri Kemiskinan
30 4.
Indikator Kemandirian Individu dan Komunitas 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Ruang Lingkup
Penelitian 32
1. Jenis
Penelitian 32
2. Pendekatan
Penelitian 32
3. Waktu dan Tempat Penelitian
34 4.
Pemilihan Subjek, Informan dan Objek Penelitian 35
viii
B. Metode
Penelitian 35
1. Teknik Pemilihan Informan dan Objek
35 2.
Instrumen dan
Alat Bantu
37 3.
Teknik Pengumpulan
Data 38
4. Sumber
dan Data
40 5.
Teknik Analisis
Data 42
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
43 7.
Teknik Penulisan
45
BAB IV ANALISIS EVALUASI PROGRAM LAYANAN KESEHATAN RUMAH BERSALIN GRATIIS RBG BAGI ORANG MISKIN DI
JAKARTA TIMUR A.
Gambaran Umum Objek Penelitian
46
1. Profil Rumah Bersalin Gratiis
46
2. Latar Belakang Rumah Bersalin Gratiis
46
3. Tujuan Rumah Bersalin Gratiis
47
4. Struktur Rumah Bersalin Gratiis
48
5. Sasaran Program Rumah Bersalin Gratiis
49
6. Penerima Manfaat Program Rumah Bersalin Gratiis
49
7. Cara Pengajuan Bantuan Program RBG
50 8.
Jenis Layanan Rumah Bersalin Gratiis
50
9. Fasilitas Pasien Rumah Bersalin Gratiis
51
10. Sumber Dana Rumah Bersalin Gratiis
52
11. Tenaga Kerja Rumah Bersalin Gratiis
52
B. Penemuan
dan Pembahasan
53
1.
Relevansi Program RBG dengan Kebutuhan Masyarakat 53
2.
Efektifitas Program Rumah Bersalin Gratiis 60
3. Efisiensi Rumah Bersalin Gratiis
63
4.
Dampak Pelaksanaan Program Rumah Bersalin Gratiis 70
5. Kesinambungan Rumah Bersalin Gratiis
73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
77 1.
Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan RBG 77
2. Hasil Evaluasi Program Layanan Kesehatan RBG
77 B.
Saran 82
1. Rumah Bersalin Gratiis
82 2.
Untuk Anggota
82 3.
Mahasiswa 83
DAFTAR PUSTAKA
84
LAMPIRAN
88
ix
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Persentasi Penyaluran Dana ZIS Tahun 2010
8
2. Tabel 2 Indikator Kemandirian Individu dan Komunitas
31
3. Tabel
3 Informan
Penelitian 36
4. Tabel
4 Objek
Penelitian 37
5. Tabel 5 Jumlah Anggota RBG Tahun 2007-2011
49
6. Tabel
6 Jenis
Layanan RBG
51
7. Tabel 7 Jumlah Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin
53
8. Tabel 8 Bidang dan Jumlah Pekerja
53
9. Tabel 9 Jumlah Anggota RBG Tahun 2007-2011
60
10. Tabel 10 Jumlah Anggota RBG Tahun 2007-2011
66
11. Tabel 11 Data Angka Kematian Ibu dari Tahun 2008-2010
70
x
DAFTAR GAMBAR ILUSTRASI
1. Gambar 1 Skema Alur Tindakan Pengobatan
67
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan dan kebodohan merupakan potret sosial yang selama ini sering kali dipertontonkan di media massa, bahkan fenomena itu kerap
menimbulkan kegelisahan pemerintah sehingga mereka membuat program- program penanggulangan kemiskinan sebagai bentuk upaya mengurangi
jumlah kemiskinan tersebut. Berbagai program-program tersebut diantaranya bantuan langsung tunai, pemberian beras masyarakat miskin, program
pemberdayaan masyarakat kelurahan, kredit usaha rakyat dan bahkan dari kesehatan kini ada upaya orang miskin memperoleh jaminan asuransi
kesehatan.
1
Namun dalam pelaksanaan program-program itu hasilnya jauh dari harapan, meskipun dalam tataran konsep program-program pemerintah
memiliki korelasi pada pengentasan kemiskinan. Hal ini karena koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat ada perbedaan, program-
program tersebut sering kali tidak tepat sasaran, membentuk karakter penerima bantuan pasrah, program-program tersebut memiliki keterbatasan
waktu dan tempat. Dari masalah ini sebaiknya dilakukan evaluasi program untuk menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain terjadi di luar rencana.
Sedangkan program-program pemberdayaan zakat bukanlah sekedar bantuan sewaktu-waktu untuk meringankan penderitaan hidup orang miskin
1
Gus Yul, Peran LAZ Menghapus Cerita Kemiskinan, artikel diakses pada 30 November 2010 dari
www.pkesinteraktif.com...185-peran-laz-menghapus-cerita-kemiskinan.htm .
1
dan selanjutnya tidak diperdulikan lagi bagaimana nasib mereka, tetapi zakat bertujuan menanggulangi kemiskinan, menginginkan agar orang-orang
miskin itu mampu memperbaiki sendiri kehidupan mereka.
2
Zakat merupakan salah satu pranata filantropi Islam yang merupakan instrument kreatif untuk
memberikan keamanan dan perlindungan bagi kelompok mustahik dengan pemerataan kesejahteraan yang dilakukan oleh kelompok orang kaya
aghniya.
3
Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana yang dijelaskan dalam Sûrah al-
Baqarah2:267 dan Hadis Riwayat Bukhari berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk- buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
2
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat Jakarta: PT Mitra Kertajaya Indonesia, 2010, h. 89.
3
Nana Sutisna, Zakat Empowering, Model Pengelolaan Zakat di Putukrejo: Sinergi Pengelolaan Zakat Melalui Tiga Pilar Komunitas Untuk Kesejahteraan Kaum Miskin Jurnal
Pemikiran dan Gagasan, vol. 3, September 2010, h. 36.