Teknik Pemilihan Informan dan Objek

2 Dwi Laksmi General Administrasi Mengetahui data anggota dan rutinitas layanan kesehatan rumah bersalin gratiis. 3 Nurzakiah Bidan Kriteria ibu hamil yang mendapat layanan bersalin gratis dan layanan pengobatan umum selama tiga tahun. Tabel 4. Objek Penelitian No Nama Status Pasien Alasan Memilih 1 Ibu Dianti Anggota tahun 2010 Anggota yang sedang berobat umum untuk anak kedua di rumah bersalin gratiis. 2 Ibu Marlina Anggota tahun 2010 Anggota yang sedang berobat umum untuk anak ketiga di rumah bersalin gratiis. 3 Ibu Sitisa’diah Anggota tahun 2010 Rujukan dari bidan yang lokasi rumahnya dekat dengan rumah bersalin gratiis dan peneliti. 4 Ibu Triwiyanti Anggota tahun 2010 Rujukan dari bidan karena kondisi ekonomi yang memprihatinkan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. 5 Ibu Caturwiyanti Anggota tahun 2007 Rujukan dari bidan untuk menilai perbedaan program layanan kesehatan rumah bersalin gratiis tahun 2007 dengan 2011.

2. Instrumen dan Alat Bantu

Dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. 61 Instrumen diperlukan untuk mengevaluasi program layanan kesehatan rumah bersalin gratiis bagi orang miskin. Bentuk instrumen 61 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 133. adalah pertanyaan. Untuk itu dapat digunakan sebagai pedoman wawancara dan observasi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi yaitu: a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. 62 Menurut Lincoln dan Guba 1985:266, antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. 63 Menurut Esterberg 2002 wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 64 62 Moleong, Metodologi Penelitian, h. 135. 63 Ibid., h. 135. 64 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D Bandung: CV Alfabeta, 2008, h. 231. Dalam wawancara penulis melakukan tanya jawab terhadap lima orang anggota, dokter, bidan dan pegawai rumah bersalin gratiis secara langsung. b. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala penelitian. 65 Nasution 1988 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Marshall 1995 menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. 66 Notoatmodjo mendefinisikan observasi sebagai perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Rangsangan tadi setelah mengenai indra menimbulkan kesadaran untuk melakukan pengamatan. Dalam penelitian yang dimaksud pengamatan tidak hanya sekedar melihat saja melainkan juga perlu keaktifan untuk meresapi, mencermati, memaknai dan akhirnya mencatat. 67 Dalam hal observasi penulis melakukan pengamatan dan pencatatan data dalam proses pelaksanaan program layanan kesehatan di Rumah Bersalin Gratiis pada tanggal 12 Mei 2011. 65 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 52. 66 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 226. 67 B Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006, h. 141.