Penyelesaian Di Peradilan Umum Penyelesaian Diluar Pengadilan

Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 Dengan demikian sehubungan dengan sengketa konsumen, menurut UUPK penyelesaian sengketa konsumen ternyata memiliki kekhasan. Sejak semula, para pihak berselisih, khususnya dari pihak konsumen, dimungkinkan penyelesaian sengketa itu mengikuti beberapa lingkungan peradilan, misalnya peradilan umum atau konsumen memilih jalan penyelesaian di luar pengadilan.

1. Penyelesaian Di Peradilan Umum

Pasal 45 ayat 1 UUPK menyatakan : “Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”. Ketentuan ayat berikutnya menyatakan, “penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa”. Ayat pertama Pasal 45 tersebut tidak kelas. Disitu hanya dikatakan , setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha. Apakah secara a contrario dapat ditafsirkan hak itu tidak diberikan kepada pelaku usaha? Tentu jika melihat kedalam asas-asas hukum acara, hak yang sama harus diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan.

2. Penyelesaian Diluar Pengadilan

Untuk mengatasi keberlikuan proses pengadilan, UUPK memberi jalan alternatif dengan menyediakan penyelesaian sengketa diluar pengadilan. Pasal 45 Ayat 4 UUPK menyebutkan, “Jika telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen diluar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh jika upaya itu dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang bersengketa”. Ini berarti penyelesaian di pengadilan pun tetap dibuka setelah para Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 pihak gagal menyelesaikan sengketa mereka diluar pengadilan. Meksud dari kata “dinyatakan tidak berhasil” dalam ayat diatas tidak jelas. Secara redaksional, juga tidak jelas apakah yang dimaksud dengan istilah “penyelesaian diluar pengadilan” ini dalah upaya perdamaian diantara mereka, atau juga termasuk penyelesaian melalui BPSK Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Jika yang dimaksud dengan “penyelesaian diluar pengadilan” ini termasuk juga penyelesaian melalui BPSK, tentu saja tidak mungkin, salah satu pihak atau para pihak dapat menghentikan perkaranya ditengah jalan, sebelum BPSK menjatuhkan putusan. Dengan demikian, kata-kata “dinyatakan tidak berhasil” pun tidak mungkin dapat dilakukan begitu saja oleh salah satu pihak atau para pihak. Sekali mereka memutuskan untuk memilih penyelesaian melalui BPSK, maka mereka seharusnya terikat untuk menempuh proses pemeriksaan sampai putusan dijatuhkan. Jika mereka tidak dapat menerima putusan itu, barulah mereka diberi hak melanjutkan penyelesaiannya di Pengadilan Negeri. Pasal 45 Ayat 3 UUPK menyatakan, bahwa putusan majelis dari BPSK itu bersifat final dan mengikat. Kata “final” diartikan sebagai tidak adanya upaya banding dan kasasi. Yang ada adalah “keberatan” yang dapat disampaikan kepada PN dalam waktu 14 hari kerja, setelah pihak yang berkepentingan menerima pemberitahuan putusan tersebut. Jika pihak yang dikalahkan tidak menjalankan putusan BPSK, maka putusan itu akan dan oleh BPSK kepada penyidik untuk dijadikan bukti permulaan yang cukup dalam melakukan penyidikan. UUPK sama sekali tidak memberi kemungkinan lain bagi BPSK kecuali, menyerahkan putusan itu Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 kepada penyidik dalam hal ini, UUPK tidak menggunakan kata “dapat” sehingga berarti menutup alternatif untuk tidak menyerahkan kasus itu kepada penyidik. 34 Elken merupakan perusahaan Multi Level Marketing yang didirikan sejak tahun 1995. Perusahaan Elken ini pertama sekali didirikan di Negara Malaysia dan merupakan kantor pusat Elken di Asia. Perusahaan Elken ini bergerak dalam bidang penjualan barang danatau jasa dagangan, antara lain minuman dan makanan kesehatan, obat tradisional, kosmetika, pakaian dalam, perawatan mesin dan penyaringan air. Sampai dengan saat iniperkembangan Elken semakin pesat dengan dibukanya kantor cabang di beberapa negara di Asia, seperti di Indonesia, Singapore, Brunei Darussalam, Thailand, India, dan Hongkong. Di negara Indonesia sendiri Perusahaan Elken membuka kantor cabang pembantu di beberapa daerah antara lain : Jakrta , Bandung, Medan, Tangerang, dan Yogyakarta.

E. WAWANCARA DAN TANGGAPAN