Keaslian Penelitian Tinjauan Kepustakaan

Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009

D. Keaslian Penelitian

Penulisan skripsi ini pada awalnya didasarkan pada ide, gagasan, pemikiran dan yang utama adalah ketertarikan terhadap sistem pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing yang sedang marak berkembang ditengah-tengah masyarakat. Disamping itu juga mengapa sistem pemasaran ini digemari banyak orang, dan terbukti sistem Multi Level Marketing ini dapat bertahan ditengah-tengah krisis berkepanjangan yang sampai saat ini melanda Indonesia. Hingga akhirnya diputuskan untuk masuk menjadi anggota salah satu perusahaan Multi Level Marketing, untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sesungguhnya sistem tersebut dan bagaimana upaya perlindungan hukum yang dapat diberikan oleh setiap perusahaan MLM kepada setiap member, pelanggan, ataupun konsumennya. Artinya tulisan ini bukanlah hasil ciplakan atau penggandaan dari perpustakaan karya tulis orang lain. Oleh karena itu keaslian penulisan ini terjamin adanya. Kalaupun ada pendapat dan kutipan dari penulisan ini semata-mata adalah faktor pendukung dan pelengkap dalam usaha menyusun dan menyelesaikan tulisan ini. Karena hal tersebut memang sengat dibutuhkan untuk melengkapi tulisan ini.

E. Tinjauan Kepustakaan

Dalam salah satu konsiderans UU No. 8 Tahun 1999, isu hukum perlindungan konsumen merupakan suatu hal yang ada keterkaitannya dengan era globalisasi. Secara tekstual, pertimbangan poin c menegaskan bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat globalisasi ekonomi harus tetap menjamin peningkatan Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 kesejahteraan masyarakat serta kepastian mutu, jumlah, dan keamanan barang danatau jasa yang diperolehnya di pasar. Dalam era ekonomi global rentang jarak antara produsen dan konsumen semakin bias. Terlebih dalam era digital, produsen dapat menjual produknya keberbagai negara melalui electronic business, distance selling, direct selling, ecommerce, multi level marketing, dan online marketing tanpa menghadapi kendala perdagangan trade barries yang kompleks dari negara pembeli. Suatu pertanyaan yang krusial untuk dicarikan solusinya adalah apakah dengan maraknya sistem-sistem tersebut membawa dampak yang signifikan terhadap perlindungan konsumen? Dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, berbagai perangkat yang sudah ada dituntut untuk secara terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika dan perubahan zaman, termasuk masalah perlindungan konsumen yang dalam hukum nasional Indonesia tertuang dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999. Menurut bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 butir 2 UU. No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan menurut bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 butir 15 UU. No. 8 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Konsumen adalah setiap pemakai danatau pengguna barang danatau jasa, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Sementara Kamus Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 Ekonomi, menyatakan bahwa Consumer-Konsumen berarti seorang yang menikmati penggunaan fisik sesuatu benda ekonomi atau jasa ekonomi. 3 Secara harfiah arti kata “Consumer” itu adalah “lawan dari produsen setiap orang yang menggunakan barang”. 4 Tujuan penggunaan barang atau jasa itu nanti menentukan termasuk konsumen kelompok mana pengguna tersebut. Begitu pula Kamus Bahasa Inggris-Indonesia memberi arti kata “Consumer” sebagai pemakai atau konsumen. 5 Menurut bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 butir 1, UU. No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Selanjutnya untuk memberi pemahaman yang lebih jelas mengenai objek pembahasan, yakni mengenai Multi Level Marketing, amak penulis akan memberi sedikit uraian terlebih dahulu. “Marketing” atau pemasaran adalah aktivitas dunia usaha yang berhubungan dengan benda-benda serta jasa-jasa dari produksi sampai Sementara itu perlu juga diketahui pengertian dari pelaku usaha. Menurut bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 butir 3, UU. No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara RI, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelanggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 3 Winardi, Kamus Ekonomi Inggris-Indonesia Gramedia- Jakarta 1986, halaman 135. 4 A.S Hornby Gen.Ed, Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English,oxford University Press.Oxford 1987, halaman 183,”opp To producer person who use goods”. 5 John.M.Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia Gramedia, Jakarta 1986, halaman 124 Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007. USU Repository © 2009 pada konsumsi, di dalam mana termasuk tindakan membeli, menjual, menyelenggarakan reklame, menstandardisir, pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyimpan benda-benda, memodali, serta fungsi informasi pasar. Ada macam- macam defenisi mengenai marketing seperti misalnya defenisi dari Nystrum dalam bukunya “handbook of marketing” yang menyatakan bahwa “marketing” meliputi segala aktivitas dunia usaha dalam bidang penyaluran benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. 6 Penulisan skripsi ini menggunakan dua metode penelitian yaitu studi lapangan atau field research dan studi kepustakaan atau library research. Berkenaan dengan metode field research studi lapangan yang dipergunakan, penelitian dilaksanakan Selanjutnya secara lebih luas akan dijelaskan pengertian dari Multi Level Marketing. Menurut Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia APLI, lembaga yang menaungi perusahaan MLM di Indonesia, Multi Level Marketing Pemasaran Multi Tingkat, adalah metode pemasaran barang danatau jasa dari sistem penjualan langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang danatau jasa, yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan kelompoknya. Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa Multi Level Marketing adalah sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran.

F. Metode Penelitian