Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
menentukan produk mana yang akan dibeli. Hak untuk memilih erat kaitannya dengan situasi pasar.
Jika terdapat monopoli oleh perusahaan yang tidak berorientasi pada kepentingan konsumen, akhirnya konsumen pasti didikte untuk mengkonsumsi
barang atau jasa itu tanpa dapat berbuat lain. Dalam keadaan seperti itu, pelaku usaha dapat secara sepihak mempermainkan mutu barang dan harga jual. Monopoli juga
dapat timbul akibat perjanjian-perjanjian antar pelaku usaha yang bersifat membatasi hak konsumen untuk memilih.
13
Jika konsumen merasakan, kuantitas dan kualitas barang danatau jasa yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya, ia berhak
mendapatkan ganti kerugian yang pantas. Jenis dan jumlah ganti kerugian itu tentu
5. Hak untuk mendapatkan produk barang danatau jasa sesuai dengan nilai tukar yang diberikan
Dengan hak ini berarti konsumen harus dilindungi dari permainan harga yang tidak wajar. Dengan kata lain, kuantitas dan kualitas barang danatau jasa yang
dikonsumsi harus sesuai dengan nilai uang yang dibayar sebagai penggantinya. Namun, dalam ketidak bebasan pasar, pelaku usaha dapat saja mendikte pasar dengan
menaikkan harga, dan konsumen menjadi korban dari ketiadaan pilihan. Konsumen dihadapkan pada kondisi take it or leave it.
6. Hak untuk mendapatkan ganti kerugian
13
Sutan Remi Sjahdeni, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Jakarta, Institut Bankir Indonesia, 1993, hal 33-37
Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
saja harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau atas kesepakatan masing- masing pihak.
7. Hak untuk mendapatkan penyelesaian hukum
Hak untuk mendapatkan ganti kerugian hatus ditempatkan lebih tinggi dari pada pelaku usaha produsenpenyalur produk untuk membuat klausula eksonerasi
secara sepihak. Jika permintaan yang diajukan konsumen dirasakan tidak mendapatkan tanggapan yang layak dari pihak-pihak terkait dalam hubungan hukum
dengannya, maka konsumen berhak mendapatkan penyelesaian hukum, termasuk advokasi. Dengan kata lain konsumen berhak menuntut pertanggungjawaban hukum
dari pihak-pihak yang dipandang merugikan, karena mengkonsumsi produk itu. Hak untuk mendapatkan penyelesaian hukum ini sebenarnya meliputi juga hak
untuk mendapatkan ganti ekrugian, tetapi kedua hak tersebut tidak berarti identik. Untuk memperoleh ganti kerugian, konsumen tidak selalu harus menempuh upaya
hukum terlebih dahulu. Sebaliknya, setiap upaya hukum pada hakikatnya berisikan tuntutan memperoleh ganti kerugian oleh salah satu pihak.
8. Hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
Hak konsumen atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak yang diterima sebagai salah satu hak dasar konsumen oleh berbagai organisasi
konsumen di dunia. Lingkungan hidup yang baik dan sehat berarti sangat luas, dan setiap makhluk hidup adalah konsumen atas lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup
meliputi lingkungan hidup dalam arti fisik dan non fisik. Desakan pemenuhan hak konsumen atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat semakin mengemuka akhir-akhir ini. Karena hak atas lingkungan hidup yang
Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
baik dan sehat merupakan bagian dari hak-hak subjektif subjective rights sebagai bentuk yang paling luas dari perlindungan seseorang.
14
Hak konsumen untuk dihindari dari akibat negative persaigan curang dapat dikatakan sebagai upaya pre-emptive yang harus dilakukan, khususnya oleh
pemerintah, guna mencegah munculnya akibat-akibat langsung yang merugikan konsumen. Itulah sebabnya, gerakan konsumen sudah selayaknya menaruh perhatian
terhadap keberadaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak ini, seperti yang ada saat ini, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
9. Hak untuk dilindungi dari akibat negatif persaingan curang