Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
tidak selalu harus melewati jenjang pendidikan formal, tetapi dapat melalui media massa dan kegiatan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam banyak hal, pelaku usaha terikat untuk memperhatikan hak konsumen untuk mendapatkan “pendidikan konsumen” ini. Pengertian pendidikan konsumen ini
tidak harus diartikan sebagai proses formal yang dilembagakan. Pada prinsipnya, makin kompleks teknologi yang diterapkan dalam menghasilkan suatu produk
menuntut pula makin banyak informasi yang harus disampaikan kepada konsumen. Bentuk informasi yang lebih komprehensif dengan tidak semata-mata menonjolkan
unsur komersialisasi, sebenarnya sudah merupakan bagian dari pendidikan konsumen.
16
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; Di pihak lain, konsumen juga dibebani dengan kewajiban atau tanggung jawab
terhadap pihak penjual atau pelaku usaha, dimana kewajiban konsumen meliputi sebagai berikut :
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut. 2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Dalam UU No. 8 Tahun 1999 diperinci apa saja yang menjadi hak dan kewajiban pelaku usaha. Pelaku usaha juga mempunyai hak-hak yang harus dihargai
16
Shidarta, op.cit. hal 27.
Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
dan dihormati oleh konsumen, pemerintah, serta masyarakat pada umumnya karena penguasaha tanpa dilindungi hak-haknya akan mengakibatkan macetnya aktivitas
perusahaan. Hal ini sejalan dengan asas-asas perlindungan konsumen yaitu: 1 Asas Manfaat, 2 Asas Keadilan, 3 Asas Keseimbangan, 4 Asas Keamanan dan
Keselamatan Konsumen, 5 Asas Kepastian Hukum. Adapun hak-hak pelaku usaha yang dimuat dalam Pasal 6 Undang-undang
Perlindungan Konsumen meliputi sebagai berikut: 1.
Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang
diperdagangkan; 2.
Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen; 4.
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang
diperdagangkan; 5.
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sedangkan kewajiban pelaku usaha terhadap konsumen, masyarakat, dan
pemerintah yang dimuat dalam Pasal 7 Undang-undang Perlindungan Konsumen
meliputi: 1.
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usaha;
Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif; 4.
Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa
yang berlaku; 5.
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas
barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan; 6.
Memberi kompensasi, gantirugi, danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, danatau pemanfaatan barang danatau jasa yang
diperdagangkan; 7.
Memberi kompensasi, gantirugi, danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
17
C. PRINSIP-PRINSIP HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN