Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
terinformasi well informed dan konsumen yang tidak terinformasi. Ciri-ciri tipe pertma, antara lain 1 memiliki tingkat pendidikan tertentu, 2 mempunyai sumber
daya ekonomi yang cukup, sehingga dapat berperan dalam ekonomi pasar, dan 3 lancar berkomunikasi. Dengan memiliki tiga potensi, konsumen jenis ini mampu
bertanggung jawab dan relatif tidak memerlukan perlindungan. Tipe konsumen kedua memiliki ciri-ciri, antara lain 1 kurang berpendidikan, 2 termasuk kategori kelas
menengah ke bawah, dan 3 tidak lancar berkomunikasi. Konsumen jenis ini perlu dilindungi, dan khususnya menjadi tanggung jawab negara untuk memberi
perlindungan. Selain ciri-ciri konsumen yang tidak terinformasikan, karena hal-hal khusus
dapat juga dimasukkan kelompok anak-anak, orang tua, dan orang asing yang tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa setempat sebagai jenis konsumen yang wajib
dilindungi oleh negara. Informasi ini harus diberikan secara sama bagi semua konsumen tidak diskriminatif.
3. Hak untuk didengar
Hak yang erat kaitannya dengan hak untuk mendapatkan informasi adalah hak untuk didengar. Ini disebabkan informasi yang diberikan pihak yang berkepentingan
atau berkompeten sering tidak cukup memuaskan konsumen. Untuk itu, konsumen berhak mengajukan permintaan informasi lebih lanjut.
4. Hak untuk memilih
Dalam mengkonsumsi suatu produk, konsumen berhak menentukan pilihannya. Ia tidak boleh mendapatkan tekanan dari pihak luar sehingga ia tidak lagi
bebas untuk membeli atau tidak membeli. Seandainya ia jadi membeli, ia juga bebas
Henny Sekartati : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken, 2007.
USU Repository © 2009
menentukan produk mana yang akan dibeli. Hak untuk memilih erat kaitannya dengan situasi pasar.
Jika terdapat monopoli oleh perusahaan yang tidak berorientasi pada kepentingan konsumen, akhirnya konsumen pasti didikte untuk mengkonsumsi
barang atau jasa itu tanpa dapat berbuat lain. Dalam keadaan seperti itu, pelaku usaha dapat secara sepihak mempermainkan mutu barang dan harga jual. Monopoli juga
dapat timbul akibat perjanjian-perjanjian antar pelaku usaha yang bersifat membatasi hak konsumen untuk memilih.
13
Jika konsumen merasakan, kuantitas dan kualitas barang danatau jasa yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya, ia berhak
mendapatkan ganti kerugian yang pantas. Jenis dan jumlah ganti kerugian itu tentu
5. Hak untuk mendapatkan produk barang danatau jasa sesuai dengan nilai tukar yang diberikan
Dengan hak ini berarti konsumen harus dilindungi dari permainan harga yang tidak wajar. Dengan kata lain, kuantitas dan kualitas barang danatau jasa yang
dikonsumsi harus sesuai dengan nilai uang yang dibayar sebagai penggantinya. Namun, dalam ketidak bebasan pasar, pelaku usaha dapat saja mendikte pasar dengan
menaikkan harga, dan konsumen menjadi korban dari ketiadaan pilihan. Konsumen dihadapkan pada kondisi take it or leave it.
6. Hak untuk mendapatkan ganti kerugian