Perumusan Masalah Penelitian PENDAHULUAN

psikomotorik, dan adanya usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukanoleh orang yang belajar dengan pengalaman memperhatikan, mengamati, memikirkan, merasakan, menghayati dan sebagainya atau dengan latihan melatih, menirukan. Belajar bukan merupakan proses transfer ilmu ke siswa semata, belajar juga memerlukan keaktifan siswa itu sendiri agar siswa tersebut benar-benar mampu memahami apa yang dipelajarinya dalam waktu yang lama, selain itu juga dapat membuahkan hasil belajar yang maksimal. Pembelajaran adalah faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar.Maka pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, pembelajaran ini sebagai upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan belajar dapat dipermudah pencapaiaannya. Kata Matematika berasal dari perkataan latinmathematika yang mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari. 8 Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berartipengetahuan atau ilmu. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar berpikir. Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir bernalar. Dapat diartikan pembelajaran matematika adalah interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar matematika untuk memecahkan berbagai persoalan dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa.

b. Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir adalah suatu proses mental yang kasat mata. 9 Proses berpikir berlangsung ketika menghadapi situasi. Berpikir terjadi di dalam otak dan merupakan suatu proses yang disadari, dengan tujuannya yaitu mengerjakan 8 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: Upi Press, 2006, h. 3. 9 Zikri Neni Izka. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Kizi Brothers, 2011, h. 66.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 BUNTU PANE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II.

0 3 40

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 2 NGAWI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation (Studi Pada Siswa SMK Dr. Soetomo Surabaya)

0 0 17