Tahap Pelaksanaan Siklus I

Sebagian siswa dalam mengerjakan soal LKS belum disertai dengan langkah penyelesaian yang lengkap. Kebanyakan dari mereka langsung menemukan hasilnya tanpa terlebih dahulu menuliskan cara yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan dalam soal. Sehingga peneliti guru membimbing siswa cara menyelesaikan soal. Siswa mendiskusikan permasalahan dalam LKS dengan teman satu kelompok dengan cara saling berdiskusi dan bertukar pendapat. Aktivitas guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya disajikan pada Gambar 4.1. Pertemuan 2 Pertemuan 2 pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2013 jam ke 1-2 pada pukul 12.30-14.40 WIB. Materi yang akan diinvestigasikan adalah menilai terkait aturan operasi hitung campuran dan membuat kesimpulan terkait aturan operasi hitung campuran. a. Kegiatan awal Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI, dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai masalah yang dihadapi dan akan mempersentasikannya di depan kelas. Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah aturan operasi hitung campuran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan ice breaking untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan apersepsi tentang macam-macam operasi hitung matematika. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. b. Kegiatan inti 1 Mengidentifikasi materi topik dan pengorganisasian ke dalam kelompok-kelompok penelitian. Siswa mempelajarimengamati topik operasi hitung campuran soal cerita dan operasi hitung campuran biasa. Siswa membentuk kelompok kelompok yang sama seperti pertemuan pertama. 2 Merencanakan penelitian kelompok Para siswa merencanakan materi yang akan dipelajari yaitu materi yang telah disediakan dalam bahan ajar siswa 2 tentang menilai terkait aturan operasi hitung campuran dan membuat kesimpulan terkait aturan operasi hitung campuran. Setiap kelompok dapat memutuskan bagaimana pelaksanaan diskusi kelompok dan menentukan sumber yang akan digunakan. 3 Melaksanakan penelitian Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan setelah mengerjakan LKS 2. Para siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi, mengklarifikasi dan mensintesiskan semua gagasan mengenai materi yang telah dipilih kelompok. 4 Menyiapkan laporan akhir Anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana yang akan dipresentasikan setelah selesai mengerjakan LKS 2. Masing-masing kelompok membentuk sebuah panitia untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. 5 Menyajikan laporan akhir Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas, siswa mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi kelompok. 6 Evaluasi Para siswa memberikan umpan balik mengenai tugas yang dikerjakan. Guru mengklarifikasi siswa tentang aturan operasi hitung campuran. Kemudian mengevaluasi jawaban setiap kelompok. c. Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui mengambil kesimpulan tentang materi aturan operasi hitung campuran yang telah dipelajari. Pada pertemuan 2 terlihat bahwa beberapa anggota kelompok masih mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu masih ada beberapa siswa yang hanya diam saat teman anggotanya sedang berdiskusi, mengobrol, bercanda dengan anggota kelompok lain. Suasana siswa saat melaksanakan diskusi kelompok disajikan pada gambar 4.2 berikut ini. Gambar 4.2 Suasana saat siswa diskusi dan melakukan investigasi Pada saat siswa diskusi dan melakukan investigasi, guru memberi tahu kepada siswa agar aktif dalam berdiskusi dan bertukar pendapat supaya dapat memahami materi yang dipelajari. Pertemuan 3 Pertemuan 3 pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober 20132013 jam ke 3-4 pada pukul 15.00-16.10 WIB. Materi yang akan diinvestigasikan adalah mengajukan pertannyaan terkait hasil operasi hitung campuran dan menguji kebenaran terkait hasil operasi hitung campuran. a. Kegiatan awal Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI, dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai masalah yang dihadapi dan akan mempersentasikannya di depan kelas. Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah aturan operasi hitung campuran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan ice breaking untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan apersepsi tentang macam-macam operasi hitung matematika. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. b. Kegiatan inti 1 Mengidentifikasi materi topik dan pengorganisasian ke dalam kelompok-kelompok penelitian. Siswa mempelajarimengamati topik operasi hitung campuran soal cerita dan operasi hitung campuran biasa. Siswa membentuk kelompok kelompok yang sama seperti pertemuan pertama. 2 Merencanakan penelitian kelompok Para siswa merencanakan materi yang akan dipelajari yaitu materi yang telah disediakan dalam bahan ajar siswa 3 tentang mengajukan pertannyaan terkait hasil operasi hitung campuran dan menguji kebenaran terkait hasil operasi hitung campuran. Setiap kelompok dapat memutuskan bagaimana pelaksanaan diskusi kelompok dan menentukan sumber yang akan digunakan. 3 Melaksanakan penelitian Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan setelah mengerjakan LKS 3. Para siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi, mengklarifikasi dan mensintesiskan semua gagasan mengenai materi yang telah dipilih kelompok. 4 Menyiapkan laporan akhir Anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana yang akan dipresentasikan setelah selesai mengerjakan LKS 3. Masing-masing kelompok membentuk sebuah panitia untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. 5 Menyajikan laporan akhir Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas, siswa mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi kelompok. 6 Evaluasi Para siswa memberikan umpan balik mengenai tugas yang dikerjakan. Guru mengklarifikasi siswa tentang aturan operasi hitung campuran. Kemudian mengevaluasi jawaban setiap kelompok. c. Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui mengambil kesimpulan tentang materi aturan operasi hitung campuran yang telah dipelajari. Pada pertemuan 3 terlihat bahwa sebagian siswa sudah dapat berdiskusi dengan baik. Pada pertemuan ketiga disaat guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan penyelesaian soal yang sudah di bahas dengan anggota kelompoknya di depan kelas. Pada pertemuan ini siswa masih ragu-ragu untuk menuliskan jawaban di papan tulis dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini. Gambar 4.3 Tahap presentasi siswa menuliskan hasil diskusi di papan tulis Perwakilan-perwakilan kelompok menuliskan jawaban di papan tulis dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian, sedangkan siswa yang lain menanggapi. Pada pertemuan ke 3 terlihat bahwa siswa cukup aktif dalam menanggapi presentasi dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Pertemuan 4 Pertemuan 4pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 7 Oktober 2013 jam ke 1-2 pada pukul 12.30-14.40 WIB. Materi yang akan diinvestigasikan adalah menilai terkait hasil operasi hitung campuran dan membuat kesimpulan terkait hasil operasi hitung campuran. a. Kegiatan awal Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI, dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai masalah yang dihadapi dan akan mempersentasikannya di depan kelas. Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah aturan operasi hitung campuran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan ice breaking untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan apersepsi tentang macam-macam operasi hitung matematika. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. b. Kegiatan inti 1 Mengidentifikasi materi topik dan pengorganisasian ke dalam kelompok-kelompok penelitian. Siswa mempelajarimengamati topik operasi hitung campuran soal cerita dan operasi hitung campuran biasa. Siswa membentuk kelompok kelompok yang sama seperti pertemuan pertama. 2 Merencanakan penelitian kelompok Para siswa merencanakan materi yang akan dipelajari yaitu materi yang telah disediakan dalam bahan ajar siswa 4 tentang menilai terkait hasil operasi hitung campuran dan membuat kesimpulan terkait hasil operasi hitung campuran. Setiap kelompok dapat memutuskan bagaimana pelaksanaan diskusi kelompok dan menentukan sumber yang akan digunakan. 3 Melaksanakan penelitian Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan setelah mengerjakan LKS 4. Para siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi, mengklarifikasi dan mensintesiskan semua gagasan mengenai materi yang telah dipilih kelompok. 4 Menyiapkan laporan akhir Anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana yang akan dipresentasikan setelah selesai mengerjakan LKS 4. Masing-masing kelompok membentuk sebuah panitia untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. 5 Menyajikan laporan akhir Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas, siswa mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi kelompok. 6 Evaluasi Para siswa memberikan umpan balik mengenai tugas yang dikerjakan. Guru mengklarifikasi siswa tentang aturan operasi hitung campuran. Kemudian mengevaluasi jawaban setiap kelompok. c. Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui mengambil kesimpulan tentang materi aturan operasi hitung campuran yang telah dipelajari. Pada pertemuan 4 terlihat bahwa sebagian besar siswa dalam mengerjakan LKS 4 sudah disertai dengan langkah penyelesaian yang lengkap. Sebagian besar sudah mengerjakan dan menemukan hasilnya dengan terlebih dahulu menuliskan tahap penyelesaian dari soal. Pertemuan 5 Pertemuan 5 pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 8 Oktober 2013. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI. Kemudian guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis. Peneliti membagikan soal tes akhir siklus I. Guru memberitahu siswa untuk mengerjakan tes secara individu dan tidak bekerjasama dengan siswa lain. Tes akhir siklus I dimulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 14.00. Kegiatan tes akhir siklus I berjalan lancar walaupun masih ada beberapa siswa yang terlihat bertanya kepada teman sebangku atau teman dibelakangnya, guru pun menegurnya untuk mengerjakan tes secara mandiri tanpa harus bertanya kepada temannya. Suasana kelas saat siswa mengerjakan tes akhir siklus I dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini. Gambar 4.4 Suasana kelas saat siswa mengerjakan tes akhir siklus I

c. Tahap Observasi Siklus I

Tahap kegiatan observasi dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan oleh Bapak Ahda selaku guru kelas IVA yang bertindak sebagai observer dalam penelitian ini. Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi aktivitas belajar siswa dan lembar aktivitas mengajar guru yang terdiri dari 15 butir pada setiap lembar instrumen. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui perilaku dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dan dampak yang ditimbulkan dari tindakan yang diberikan guru kepada siswa selama proses pembelajaran. Selain itu kegiatan observasi juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dengan perencanaan tindakan yang telah dirancang sebelumnya. Data hasil observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Siklus I Pertemuan Skor Aktivitas 1 53,33 2 60 3 73,33 4 80 Rata-rata 66,25 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Siklus I Pertemuan Skor Aktivitas 1 64,70 2 73,52 3 77,94 4 83,82 Rata-rata 85,71 Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika belum optimal yaitu persentase rata-rata sebesar 66,25, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika diskusi termasuk bertukar pendapat ini terlihat dari persentasenya sebesar 50 danjuga belum dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembentukan panitia dan juga masih belum dapat menarik kesimpulan dari sub topik yang dibahas dalam permasalahan. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 56,25. selain itu siswa masih belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas sehingga saat diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas siswa masih malu-malu. Untuk lebih jelas data observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran. Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa aktifitas guru pada proses pembelajaran matematika pada siklus I sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigationsehingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Untuk lebih jelas data observasi aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa akhir siklus I tentang materi operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Siklus I No Indikator Siklus I Kategori 1 Mempertannyakan permasalahn 57,03 Sedang 2 Menguji kebenran permasalahan 68,75 Tinggi 3 Menilai 80,86 Sangat tinggi 4 Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan 41,41 Sedang Rata-rata persentase 65,78 Tinggi Untuk lebih jelas data hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koooperatif tipe Group Investigation dapat dilihat pada lampiran.

a. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mencapai keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi dapat dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan hasil yang diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada siklus sebelumnya. Selanjutnya peneliti bersama observer melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh selama proses pembelajaran. Setelah peneliti dan observer berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil tes siklus I kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori tinggi. Belum mencapai dalam kategori tinggi yaitu lebih dari 70 . namun kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV A hanya 65,78 berdasarkan hasil tes akhir siklus I. Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru masih terllihat adanya kekurangan. Dalam proses pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika diskusi dan masih belum dapat menarik kesimpulan dari sub topik yang dibahas dalam permasalahan. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 56,25. selain itu siswa masih belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas sehingga saat diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas siswa masih malu-malu dikarenakan guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigationsehingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Adapun hasil refleksi siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Refleksi Siklus I No Hasil Refleksi Siklus I 1. Keberhasilan a. Siswa dapat memberikan respon terhadap pertanyaan atau intruksi yang diberikan b. Siswa dapat membentuk kelompok diskusi sesuai dengan kesamaan pendapat yang disampaikan c. Siswa dan kelompok investigasi dapat mendiskusikan semua informasi yang telah diperoleh d. Siswabersama kelompok investigasi dapat merencanakan apa yang akan dilaporkan sebagai hasil dari diskusi kelompok. e. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipelajari f. Guru dapat menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan pembelajaran g. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapih dan tertib baik dalam bentuk kelompok maupun individual h. Guru dapat menyediakan topik-topik untuk diselidiki dan guru mengarahkan siswa dalam memilih topic i. Guru memberikan bahan ajar pada masing-masing kelompok j. Guru memfasilitasi siswa saat kelompok investigasi memutuskan bagaimana pelaksanaan diskusi kelompok k. Guru mengawasi jalannya diskusi dan menawarkan bantuan kepada siswa jika siswa menemui kesulitan l. Guru mengevaluasi kontribusi tiap kelompok terhadap kerja kelas 2. Kekurangan Solusi a. Siswa bersama kelompok investigasi belum saling bertukar pendapat ketika diskusi Guru memberikan reward berupa tambahan poin atau hadiah lainnya kepada siswa yang berani menanggapi pertanyaan atau mengungkapkan pendapatnya dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi b. Siswa belum berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki c. Siswa belum berpartisipasi secara aktif dalam pembentukan panitia acara untuk koordinasi pada saat presentasi Guru memotivasi siswa untuk berani mempersentasikan hasil dengan membentuk panitia untuk koordinasi pada saat presentasi tanpa merasa takut 3 Ketuntasan Belajar Solusi a. Persentase rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis matematis siswa siklus I Penyampaian materi dilakukan secara perlahan dengan menggunakan masalah-masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 BUNTU PANE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II.

0 3 40

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 2 NGAWI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation (Studi Pada Siswa SMK Dr. Soetomo Surabaya)

0 0 17