BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN A.
Deskripsi Teoritik 1.
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis a.
Pembelajaran Matematika
Belajar ditinjau dari pengertiannya adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamanya dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
6
Belajar tidak hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang akibat adanya sebuah pengalaman
baru.Belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan, perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa
memperoleh prilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang sudah ada.
Belajar sebagai suatu kegiatan dapat diidentifikasi ciri-ciri kegiatannya yaitu
7
: a.
Belajar merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar dalam arti perubahan tingkah laku baik aktual
maupun potensial. b.
Perubahan itu pada dasarnya adalah akibat adanya perubahan tingkah laku, sehingga didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
relatif lama. c.
Perubahan itu terjadi karena adanya usaha dengan sengaja pada diri individu yang belajar.
Ciri-ciri yang menunjukan bahwa seseorang melakukan kegiatan belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang aktual dan
potensial, perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar diatas bagi individu merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif, atau afektif atau
6
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme GuruJakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 134
7
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,1995, h. 56.
psikomotorik, dan adanya usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukanoleh orang yang belajar dengan pengalaman memperhatikan, mengamati,
memikirkan, merasakan, menghayati dan sebagainya atau dengan latihan melatih, menirukan. Belajar bukan merupakan proses transfer ilmu ke siswa
semata, belajar juga memerlukan keaktifan siswa itu sendiri agar siswa tersebut benar-benar mampu memahami apa yang dipelajarinya dalam waktu
yang lama, selain itu juga dapat membuahkan hasil belajar yang maksimal. Pembelajaran adalah faktor eksternal yang memfasilitasi proses
belajar.Maka pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka
maupun secara tidak langsung, pembelajaran ini sebagai upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan belajar dapat dipermudah
pencapaiaannya. Kata Matematika berasal dari perkataan latinmathematika yang mulanya
diambil dari
perkataan yunani
mathematike yang
berarti mempelajari.
8
Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berartipengetahuan atau ilmu. Kata mathematike berhubungan pula dengan
kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar berpikir. Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan asal katanya, maka
perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir bernalar.
Dapat diartikan pembelajaran matematika adalah interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar matematika untuk
memecahkan berbagai persoalan dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
b. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir adalah suatu proses mental yang kasat mata.
9
Proses berpikir berlangsung ketika menghadapi situasi. Berpikir terjadi di dalam otak dan
merupakan suatu proses yang disadari, dengan tujuannya yaitu mengerjakan
8
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: Upi Press, 2006, h. 3.
9
Zikri Neni Izka. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Kizi Brothers, 2011, h. 66.