Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan Tabel 4.10 terjadi peningkatan mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IVA SD Negeri Sukamaju 3 Depok. Untuk lebih jelas data peningakatan prosentase aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada lampiran. Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II disajikan pada diagram berikut: Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Mengajar Guru dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tes kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan adalah tes formatif, yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengukur peningkatankemampuan berpikir kritis matematis siswa siswa yang berkaitan materi operasi hitung campuran dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan uang.Adapun hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut: 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Siklus I Siklus II Pr e sen tase Persentase Aktivitas Mengajar Guru Tabel 4.11 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV A Tes Akhir Siklus I Tes Akhir Siklus II Persentase Kriteria Persentase Kriteria 65,78 Tinggi 80,15 Sangat Tinggi Dari Tabel 4.11 dapat dilihat adanya peningakatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu persentase sebesar 14,37 . Peningkatan hasil belajar ini menunjukan tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas data peningakatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada lampiran. Adapun persentase kemampuan berpikir kritis siswa tersaji dalam diagram sebagai berikut: Gambar 4.9 Diagram Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Sedangkan rincian persentase kemampuan berpikir kritis pada masing- masing indikator kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes siklus I dan tes siklus II dapat dilihat dalam Tabel 4.12 dan diagram batang berikut. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Siklus I Siklus II 65.78 80.15 Pr e sen tase Persentase Kemampuan Berpikir Kritis

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 BUNTU PANE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II.

0 3 40

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 2 NGAWI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation (Studi Pada Siswa SMK Dr. Soetomo Surabaya)

0 0 17