5
Berdasarkan pengalaman yang peneliti hadapi didalam proses pembelajaran IPA yang tidak aktif maka peneliti berusaha mencarikan metode
pembelajaran lain, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan lebih berkualitas. Penerapan metode demonstrasi merupakan salah satu upaya yang
dilakukan pendidik dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MI Al-Musthofa Sempur.
Penerapan metode demonstrasi dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V MI Al-Musthofa Sempur pada pembelajaran IPA juga
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai nilai yang diharapkan sesuai kriteria ketuntasan
minimal KKM yang ditentukan. Berdasarkan permasalahan yang timbul, maka peneliti perlu melakukan
suatu penelitian tindakan sebagaimana proposal skripsi yang diajukan dengan judul “Pengaruh Metode demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Pada Materi Pembiasan Cahaya”
B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang menjadi fokus dalam
penelitian, yaitu: 1.
Siswa merasakan pembelajaran yang masih monoton dan menjenuhkan, karena guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan
materi pelajaran sehingga siswa tidak dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran.
2. Metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, keadaan
siswa, juga kemampuan daya pikir siswa. 3.
Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V pada tahun 20122013 pada materi pembiasan cahaya masih di bawah KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah.
6
C. Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi area dan fokus penelitian yang telah di paparkan di atas, maka dalam hal ini peneliti membatasi masalah yang dijadikan sebagai
fokus dalam penelitian yaitu, sebagai berikut: 1.
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas V MI Al-Musthofa Sempur.
2. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Al-Musthofa Sempur.
3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kognitif C
1
hapalan, C
2
pemahaman dan C
3
penerapan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identififasi masalah dan Fokus penelitian maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah melalui penerapan Metode demonstrasi dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa pada materi Pembiasan Cahaya di
Kelas V MI Al-Musthofa Sempur”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasar pada perumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana penerapan metode Demostrasi pada mata pelajaran
IPA siswa Kelas V MI Al-Musthofa Sempur. 2.
Mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan metode Demostrasi pada mata pelajaran IPA siswa Kelas V MI Al-
Musthofa Sempur.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoritis
Memberikan wawasan dan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan dan ilmu pengetahuan lain yang terkait.
7
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1 Dapat meningkatkan aktivitas, kreatifitas, efektifitas siswa dalam
mengikuti mata pelajaran IPA. 2
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. b.
Bagi Guru 1
Memberi wawasan bagi seorang guru mengenai pentingnya penerapan metode-metode dalam menyampaikan materi pelajaran
pada mata pelajaran IPA. 2
Dapat menemukan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA.
c. Bagi Sekolah
Akan mendapatkan informasi dalam peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA.
8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun manfaat dari penggunaan metode dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai alat untuk mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa
dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru selain itu juga dapat berfungsi sebagai suatu alat evaluasi pembelajaran.
Secara harfiah, kata metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata
“metha” yang berarti melalui, “hodos” yang berarti jalan atau cara, dan kata
“logos” yang berarti pengetahuan.
5
Dengan demikian definisi metode adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Pada dasarnya istilah metode telah tercakup dalam pengertian metodologi yaitu sebagai bagian dari kumpulan dari metode-metode didalam pengajaran.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan juga sifat materi pengajaran, serta
kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama
yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dapat pula didefinisikan sebagai
“sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar
5
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 136.
8
9
yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien. ”
6
Metode demonstrasi adalah cara mengumpulkan materi pembelajaran dengan perayaan, baik diakukan oleh dirinya atau meminta orang lain untuk
memperagakannya. Metode
demonstrasi berguna
untuk “memantapkan
pengetahuan siswa, mengaktifkan siswa dalam belajar mandiri, membuat anak rajin melakukan latihan.
”
7
Metode demonstrasi adalah “metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang sajikan. ”
8
Guru dituntut “menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas,
jangan sampai guru terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh
.”
9
Beberapa karakteristik metode mengajar dan hasil belajar siswa. Metode demonstrasi dapat menunjukkan objek yang sebenarnya, proses peniruan, alat
bantu yang digunakan, memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa aktif, guru dan siswa dapat melakukannya.
Metode demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran, dalam pelaksanaan demintrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat
memperhatikan mengamati terhadap obyek yang akan didemonstrasikan, selama proses demonstrasi tersebut.
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruan. Metode demonstrasi lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang
6
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 3.
7
Abdul Majid, op.cit, h. 135-156.
8
Lukman Zain, op.cit, h. 14
9
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama, 2007, Cet.1, h. 162.