34
dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, akan dibaskan menjauhi garis normal.
B. Penelitian Yang Relevan
Berbagai penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Diantara sekian banyak
penelitian tersebut diantaranya, sebagai berikut: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Eka Yuliana Rahmawati, menyimpulkan bahwa: Pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SDN Pandean Kota
Madiun setelah
diterapkannya metode
demonstrasi mengalami
peningkatan dan sangat baik. Peningkatan itu ditandai dengan kemampuan siswa dalam memahami dan mencerna materi pelajaran dengan cermat dan
tepat dalam memahami serta melaksanakan materi ibadah yang disampaikan oleh guru.
25
2. Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Marsuki, yang menyatakan
bahwa: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dan resitasi pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Merjosari III Malang.
26
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ainul ‘Ati Prabawati, menyimpulkan
bahwa: Keterampilan
siswa untuk
mengenal pecahan
setelah diterapkannya model pembelajaran Demonstrasi pada mata pelajaran
Matematika Kelas V B MI Nurul Huda Mulyorejo Malang, sangat baik dan ada peningkatan. Dan hasil yang dapat disimpulkan dari lembar
observasi tentang peningkatan keterampilan mengenal pecahan adalah pada pertemuan I 23,4, pertemuan II 36,2 dan pertemuan III 27,7.
25
Eka Yuliana Rahmawati, Aplikasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SDN 01 Pandean Kota Madiun, Skripsi, S1
UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang: 2009, h. 102, tidak dipublikasikan.
26
Akhmad Marsuki, Penerapan Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas Belajar Resitasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Meningkatkan Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas IV SDN Merjosari III Malang, Skripsi, S1 UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang: 2009, h. 98, tidak dipublikasikan.
35
Pada pertemuan I dengan perolehan nilai rata-rata 43,7, pada pertemuan II 52,9 dan pada pertemuan III 90,9 jadi peningkatan sebesar 19 poin.
27
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dipahami bahwa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal pada siswa diperlukan metode
pembelajaran yang bervariatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Dalam metode ini, siswa diberikan tugas-tugas
mandiri, sehingga siswa diharapkan bisa lebih bersifat aktif, mampu bekerja sama dengan teman dan menemukan sendiri pemecahan permasalahan yang dihadapi.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa dengan penggunaan metode demonstrasi secara tepat, akan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Metode Demonstrasi
27
Ainul ‘Ati Prabawati, Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meingkatkan Keterampilan Mengenal Pecahan pada Pembelajaran Matematikan Siswa Kelas 3 MI Nurul Huda Mulyorejo
Malang, Skripsi, S1 UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang: 2011, h. 104-105, tidak dipublikasikan.
Proses Pembelajaran
Pembelajaran konvensional dengan
metode ceramah yang berpusat pada siswa
Pola berpikir siswa dari
abstrak ke keonkrit
Hasil belajar siswa rendah
Perbaikan pembelajaran dengan
metode demonstrasi Pelaksanaan
metode demonstrasi
Pretes Postes
Hasil Belajar IPA