22
3.4.5 Penetapan kadar karoten ekstrak serat mesokarp kelapa sawit
Dilelehkan ekstrak dibawah titik leleh. Kemudian ditimbang 0,0445 g sampel dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Lalu ditambahkan n-heksan
sampai garis tanda LIB dihomogenkan dan diambil 100 µl dari LIB kemudian diencerkan di labu tentukur 10 ml dengan n-heksan sampai garis tanda. Diukur
absorbansinya pada panjang gelombang λ = 446 nm PORIM, 1998.
Rumus: Total karotenoid ppm =
B BMKaroten
Abs V
× ×
Keterangan: V = Volume pengenceran
Abs = Absorbansi BM Karoten = 383 gmol
B = Berat sampel yang ditimbang
3.5 Pengujian Aktivitas Antioksidan 3.5.1 Prinsip metode peredaman radikal bebas DPPH
Pengukuran peredaman radikal DPPH 1,1 diphenyl-2-picryl-hidrazyl oleh suatu senyawa yang mempunyai aktivitas antioksidan dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis.
3.5.2 Penentuan panjang gelombang serapan maksimum
Sebanyak 19,7 mg DPPH dilarutkan dalam metanol hingga volume 100 ml untuk mendapatkan larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm. Dipipet
sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 ppm. Pengukuran dilakukan
pada panjang gelombang 400 - 800 nm Rohman, 2007.
23
3.5.3 Pembuatan larutan induk baku ekstrak LIB ekstrak
Sebanyak 25 mg ekstrak serat mesokarp kelapa sawit ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan 3 ml kloroform lalu
volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 ppm.
3.5.4 Penentuan aktivitas antioksidan sampel uji
Larutan induk baku ekstrak dipipet sebanyak 0,13 ml; 0,52 ml; 1 ml; 2,1 ml; 2,6 ml; 3,13 ml dan 3,9 ml ke dalam labu tentukur 10 ml untuk mendapatkan
konsentrasi larutan uji 0,5 ppm; 2 ppm; 4 ppm; 8 ppm; 10 ppm; 12 ppm dan 15 ppm, ditambahkan 2 ml kloroform, lalu dikocok. Setelah itu, ditambahkan 2 ml
larutan DPPH 0,5 mM 40 ppm ke dalam masing-masing labu tentukur lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Pengukuran
dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit menggunakan spektrofotometer UV-visible pada panjang gelombang 516 nm.
3.5.5 Penentuan nilai IC
50
Nilai IC
50
merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji
µ
gml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu menghambatmeredam proses oksidasi sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak
mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat
batas konsentrasi aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak ppm sebagai absis sumbu X dan nilai
peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Nilai IC
50
konsentrasi sample uji yang mampu memerangkap radikal bebas sebesar 50 digunakan
24 sebagai parameter untuk menentkan aktivitas antioksidan sample uji Prakash,
2001.
3.6 Formulasi Sediaan Krim 3.6.1 Formula standar krim Young, 1972