Hubungan Antara Umur dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja

Tabel 5.6 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Merokok, Kebiasaan Olahraga,Status Gizi IMT, Riwayat Penyakit, dan Riwayat Pekerjaan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu,Tahun 2014 No. Variabel Independen Kategori N P value Mean SD 1 Kebiasaan Merokok Tidak Merokok 5 0,000 88 2,345 Merokok 37 72,24 72 9,929 2 Kebiasaan Olahraga ≥ 3 kali seminggu 16 0,130 77,31 77 12,048 3 kali seminggu 26 72,15 72 9,431 3 Status Gizi IMT Tidak Berisiko 36 0,456 73,61 74 10,549 Berisiko 6 77,17 77 11,873 4 Riwayat Penyakit Tidak Pernah 39 0,157 74,77 75 10,441 Pernah 3 65,67 66 12,055 5 Riwayat Pekerjaan Tidak Pernah 35 0,493 74,83 75 9,727 Pernah 7 70,57 71 14,954

a. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas

Vital Paru Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014 Data pada tabel 5.6 di atas menunjukan kapasitas vital paru rata-rata pada kelompok tidak merokok adalah 88 dengan standar deviasi 2,345, sedangkan kapasitas vital paru rata-rata pada kelompok merokok adalah 72 dengan standar deviasi 9,929. Berdasarkan hasil uji statistik t-test independen antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru didapatkan nilai probabilitas atau Pvalue sebesar 0,000 , artinya pada α 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan penurunan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014. b. Hubungan Antara Kebiasaan Olahraga dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014 Data pada tabel 5.6 di atas menunjukan kapasitas vital paru rata-rata pada kelompok kebiasaan olahraga ≥ 3 kali seminggu adalah 77 dengan standar deviasi 12,048, sedangkan kapasitas vital paru rata-rata pada kelompok kebiasaan olahraga 3 kali seminggu adalah 72 dengan standar deviasi 9,431. Berdasarkan hasil uji statistik t-test independen antara kebiasaan olahraga dengan kapasitas vital paru didapatkan nilai probabilitas atau Pvalue sebesar 0,13 0, artinya pada α 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan penurunan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.