Hubungan antara Riwayat Pekerjaan dengan Kapasitas Vital Paru

4. Gambaran masa kerja pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 menunjukkan rata-rata 6 tahun, dengan standar deviasi 3,490. Masa kerja minimum adalah 1 tahun dan masa kerja maksimum adalah 14 tahun. 5. Gambaran jumlah jam kerja pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu menunjukkan rata-rata 42 jam, dengan standar deviasi 2,586. Jumlah kerja per minggu minimum adalah 40 jam dan jumlah kerja per minggu maksimum adalah 48 jam. 6. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang merokok sebesar 88,1. 7. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang kebiasaan olahraga 3 kali seminggu sebesar 61,9. 8. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang memiliki status gizi IMT tidak berisiko sebesar 85,7. 9. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang tidak pernah memiliki riwayat penyakit sebesar 92,9. 10. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang tidak pernah memiliki riwayat pekerjaan sebesar 83,3. 11. Ada hubungan antara paparan kadar debu total Pvalue 0,029, umur Pvalue 0,000, masa kerja Pvalue 0,014, jumlah jam kerja per minggu Pvalue 0,012, dan kebiasaan merokok Pvalue 0,000 dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014. 12. Tidak ada hubungan antara kebiasaan olahraga Pvalue 0,130, status gizi IMT Pvalue 0,456, riwayat penyakit Pvalue 0,157, dan riwayat pekerjaan Pvalue 0,493 dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.

7.2. Saran

1. Bagi Pengelola Bengkel Las

a. Menggunakan exhaust dengan blower yang memiliki kecepatan minimal 0,508 ms. b. Melarang pekerja untuk merokok ketika sedang bekerja atau sedang berada di lingkungan kerja. c. Melengkapi alat pelindung diri dengan masker untuk para pekerja minimal masker debu dan mewajibkan seluruh pekerja menggunakan masker. 2. Bagi Pekerja

a. Mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok.

b. Rajin berolahraga minimal 3 kali seminggu selama 30 menit dengan jenis olahraga aerobik. c. Menggunakan masker ketika sedang bekerja.

3. Bagi Penelitian Lanjutan

a. Diharapkan dapat menghilangkan keterbatasan penelitian ini, yaitu faktor riwayat penyakit. Riwayat penyakit sebaiknya dilakukan dengan diagnosis dokter. b. Desain studi untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan desain studi cohort untuk dapat melihat hubungan sebab akibat dari faktor- faktor tersebut dengan kapasitas vital paru. c. Diharapkan bisa melanjutkan penelitian ini dengan mengukur efektivitas jenis alat pelindung pernapasan terhadap kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las.