Sistem Pernapasan Manusia Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014
yang terbentuk pada proses metabolisme tersebut dikeluarkan dari dalam darah ke udara luar Wahab, 2001.
Paru-paru memiliki empat volume paru utama dan empat kapasitas paru utama yang dapat diukur dengan pemeriksaan spirometer, yang akan
dijabarkan di bawah ini Wahab, 2001 : 1. Volume Paru
Volume paru akan berubah-ubah saat pernapasan berlangsung. Saat inspirasi akan mengembang dan saat ekspirasi akan mengempis.
Pada keadaan normal, pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung tanpa disadari Mengkidi, 2006.
Beberapa parameter volume paru dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Volume tidal Tidal Volume = TV, adalah volume udara paru yang masuk dan keluar paru pada pernapasan biasa. Besarnya
TV pada orang dewasa sekitar 500 ml. b. Volume Cadangan Inspirasi Inspiratory Reserve Volume =
IRV, volume udara yang masih dapat dihirup kedalam paru sesudah inpirasi biasa, besarnya IRV pada orang dewasa adalah
sekitar 3100 ml. c. Volume Cadangan Ekspirasi Expiratory Reserve Volume =
ERV, adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari
paru sesudah ekspirasi biasa, besarnya ERV pada orang dewasa sekitar 1000-1200 ml.
d. Volume Residu Residual Volume = RV, udara yang masih tersisa didalam paru sesudah ekspirasi maksimal sekitar
1100ml. TV, IRV, ERV dapat langsung diukur dengan spirometer, sedangkan RV = TLC – VC
2. Kapasitas Vital Paru Kapasitas paru merupakan jumlah oksigen yang dapat
dimasukkan kedalam tubuh atau paru-paru seseorang secara maksimal. Jumlah oksigen yang dapat dimasukkan ke dalam paru ditentukan oleh
kemampuan kembang kempisnya sistem pernapasan. Semakin baik kerja sistem pernapasan berarti volume oksigen yang diperoleh
semakin banyak. Yang termasuk pemeriksaan kapasitas fungsi paru adalah Mengkidi, 2006 :
a. Kapasitas Inspirasi Inspiratory Capacity = IC, adalah volume udara yang masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama
dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal IC = IRV + TV.
b. Kapasitas Vital Vital Capacity = VC, volume udara yang dapat dikeluarkan melalui ekspirasi maksimal setelah
sebelumnya melakukan inspirasi maksimal sekitar 4000ml.
Kapasitas vital besarnya sama dengan volume inspirasi cadangan ditambah volume tidal VC = IRV + ERV + TV.
c. Kapasitas Paru Total Total Lung Capasity = TLC, adalah kapasitas vital ditambah volume sisa TLC = VC + RV atau
TLC = IC + ERV + RV. d. Kapasitas Residu Fungsional Functional Residual Capasity =
FRC , adalah volume ekspirasi cadangan ditambah volume sisa FRC = ERV + RV.
3. Pengukuran Faal Paru Pemeriksaan faal paru sangat dianjurkan bagi tenaga kerja,
yaitu menggunakan spirometer, karena pertimbangan biaya yang murah, ringan, praktis dibawa kemana-mana, akurasinya tinggi, cukup
sensitif, tidak invasif dan cukup dapat memberi sejumlah informasi yang handal. Dengan pemeriksaan spirometri dapat diketahui semua
volume paru kecuali volume residu, semua kapasitas paru kecuali kapasitas paru yang mengandung kompenen volume residu. Dengan
demikian dapat diketahui gangguan fungsional ventilasi paru dengan jenis gangguan digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu Mengkidi,
2006: a. Gangguan faal paru obstruktif, yaitu hambatan pada aliran udara
yang ditandai dengan penurunan VC dan FVCFEV
1
.