Dari beberapa teori diketahui bahwa, gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dapat dikelompokan dalam
tiga kelompok yaitu karakteristik individu, pekerjaan dan lingkungan. Karakteristk individu diantaranya adalah umur, jenis kelamin, status gizi,
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan. Faktor pekerjaan diantaranya adalah masa kerja, lama kerja per minggu,
penggunaan masker, dan dari faktor lingkungan adalah paparan kadar debu total. Dengan demikian, pekerjaan pengelasan mempunyai resiko terjadinya gangguan
fungsi paru bagi pekerjanya Budiono, 2007. Terdapat beberapa penelitian mengenai kapasitas vital paru pada pekerja
las diantaranya dilakukan oleh Deviandhoko 2012 yang menyatakan sebanyak 24,4 dari 78 orang pekerja mengalami gangguan fungsi paru yang diukur
melalui kapasitas vital paru. Prasetyo 2010 dalam penelitiannya juga diketahui sebanyak 37,8 dari 37 pekerja bengkel las di kelurahan Pisangan mengalami
restriksi paru. Pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu merupakan pekerjaan yang
berisiko terjadinya penurunan kapasitas vital paru. Pekerja bengkel las melakukan pengelasan dengan jenis las listrik berdiameter elektroda besar 2,6
mm, pemotongan, penghalusan besi, pengepoksian, dan pengecatan. Sehingga proses pekerjaan yang dilakukan menghasilkan partikulat yang dapat
mempengaruhi kapasitas vital paru. Berdasarkan informasi dari pengelola
bengkel las hingga saat ini belum pernah dilakukan suatu penelitian terhadap pekerja bengkel las yang berhubungan dengan kapasitas vital paru. Selain itu
belum pernah dilakukannya pemeriksaan kapasitas vital paru pekerja bengkel las dan belum pernah dilakukannya pengukuran lingkungan kerja berupa kadar debu
total di udara di bengkel las tersebut. Peneliti juga melakukan studi pendahuluan terhadap 15 pekerja bengkel
las di Kelurahan Cirendeu bulan Desember 2013, sebanyak 11 73,3 pekerja bengkel las mengalami gangguan fungsi paru yang diukur menggunakan
spirometri. Berdasarkan data tersebut, peneliti perlu mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi kapasitas vital paru pekerja bengkel las.
Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dilakukan tindakan pencegahan seperti sosialisasi pada pekerja las terkait faktor-faktor yang dapat
memicu terjadinya gangguan kapasitas vital paru ketika bekerja sehingga pekerja dapat menggunakan peralatan serta memakai alat pelindung yang terbaik untuk
menjaga kesehatan pekerja tersebut. Dengan demikian penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan kapasitas vital
paru pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan yang sudah diutarakan pada latar belakang diketahui dari studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Desember 2013, sebanyak 11
73,3 dari 15 pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu mengalami gangguan fungsi paru yang diukur dengan menggunakan spirometri. Hal tersebut dapat
berdampak tubuh kekurangan volume oksigen sehingga metabolisme tubuh terganggu serta dapat terjadi kerusakan paru akibat uap logam pengelasan.
Penelitian terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pekerja bengkel las belum pernah dilakukan di Kelurahan Cirendeu, sehingga
perlu dilakukan penelitian untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014
dengan tujuan mengetahui gambaran dan hubungan antara umur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan,
masa kerja, lama kerja per minggu pekerja, dan paparan kadar debu total dengan kapasitas vital paru pekerja bengkel las.
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran kapasitas vital paru pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014?
2. Bagaimana gambaran umur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, masa kerja, dan lama kerja per
minggu pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014? 3. Bagaimana gambaran paparan kadar debu total bengkel las di Kelurahan
Cirendeu tahun 2014? 4. Apakah ada hubungan antara umur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga,
status gizi, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, masa kerja, lama kerja per minggu pekerja, dan paparan kadar debu total dengan kapasitas vital paru
pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
1.4.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kapasitas vital paru pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
b. Mengetahui gambaran umur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, masa
kerja, dan lama kerja per minggu pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
c. Mengetahui gambaran paparan kadar debu total bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
d. Mengetahui hubungan antara umur, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, riwayat penyakit, riwayat
pekerjaan, masa kerja, lama kerja per minggu pekerja, dan paparan kadar debu total dengan kapasitas vital paru pekerja
bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
1.5. Manfaat penelitian
1.5.1. Bagi Pengelola Bengkel Las
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan pekerja dan pengelola bengkel las mengenai penurunan
kapasitas vital paru dampak dari pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Dengan demikian pekerja dan pengelola
bengkel las dapat melakukan upaya pencegahan dan perlindungan dari penyakit akibat kerja.
1.5.2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti, untuk melakukan
penelitian lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru.
1.6. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester X program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di
bengkel las kelurahan Cirendeu yang dilakukan pada bulan Februari 2014 – Maret 2014. Penelitian membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan
dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu, dengan menggunakan desain studi cross sectional. Data penelitian diperoleh
dengan cara pengambilan data primer. Sasaran penelitian adalah pekerja bengkel las yang berada sekitar Kelurahan Cirendeu berjumlah 58 orang dengan sampel
42 orang.