c. Hubungan Antara Masa Kerja dengan Kapasitas Vital Paru
Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014
Data pada tabel 5.5 di atas hubungan Masa Kerja dengan kapasitas vital paru menunjukan hubungan berpola negatif artinya
semakin lama masa kerja pekerja bengkel las maka semakin menurun kapasitas vital paru pekerja bengkel las. Nilai koefisien
determinannya adalah 0,142 artinya persamaan garis yang diperoleh dapat menerangkan 14,2 variasi kapasitas vital paru
pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu. Hasil uji statistik menunjukkan nilai probabilitas Pvalue
sebesar 0,014 artinya pada α 5 dapat disimpukan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kapasitas vital paru pada
pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
d. Hubungan Antara Jumlah Jam Kerja Per Minggu dengan
Kapasitas Vital Paru Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014
Data pada tabel 5.5 di atas hubungan Masa Kerja dengan kapasitas vital paru menunjukan hubungan berpola positif artinya
semakin sedikit jumlah jam kerja per minggu pekerja bengkel las maka semakin meningkat kapasitas vital paru pekerja bengkel las.
Nilai koefisien determinannya adalah 0,147 artinya persamaan garis yang diperoleh dapat menerangkan 14,7 variasi kapasitas
vital paru pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai probabilitas Pvalue sebesar 0,012 artinya pada α 5 dapat disimpukan bahwa ada
hubungan antara jumlah jam kerja per minggu dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun
2014
5.3.2. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Kebiasaan Olahraga,
Status Gizi IMT, Riwayat Penyakit, dan Riwayat Pekerjaan dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Bengkel Las di Kelurahan
Cirendeu, Tahun 2014
Untuk data kategorik seperti kebiasaan merkok, kebiaaan olahraga, status gizi IMT, riwayat penyakit, dan riwayat pekerjaan
dianalisis dengan menggunakan T-Test Independent dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 5.6 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Merokok, Kebiasaan
Olahraga,Status Gizi IMT, Riwayat Penyakit, dan Riwayat Pekerjaan dengan Kapasitas Vital Paru
pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu,Tahun 2014
No. Variabel
Independen Kategori
N P value
Mean SD
1 Kebiasaan
Merokok
Tidak Merokok 5
0,000 88
2,345 Merokok
37 72,24 72
9,929
2 Kebiasaan
Olahraga
≥ 3 kali seminggu 16 0,130
77,31 77 12,048
3 kali seminggu 26
72,15 72 9,431
3 Status Gizi
IMT
Tidak Berisiko 36
0,456 73,61 74
10,549 Berisiko
6 77,17 77
11,873
4 Riwayat
Penyakit
Tidak Pernah 39
0,157 74,77 75
10,441 Pernah
3 65,67 66
12,055
5 Riwayat
Pekerjaan
Tidak Pernah 35
0,493 74,83 75
9,727 Pernah
7 70,57 71
14,954
a. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas
Vital Paru Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014
Data pada tabel 5.6 di atas menunjukan kapasitas vital paru rata-rata pada kelompok tidak merokok adalah 88 dengan