Fungsi Dan Tujuan Partai Politik Islam

27 bahwa sebagian anggota Volksraad tetap ditunjuk, dan sebagaia lain dipilih. Untuk mengisi kursi yang dipilih, maka pada tahun 1917 pemerintah Hindia Belanda mengumumkan dibolehkannya pembentukan partai politik pada tingkat nasional. 15 Mosi Tjokroaminoto dan mosi Djajadiningrat pada bulan November 1918 yang menuntut agar seluruh anggota Volksraad dipilih oleh rakyat membuahkan reformasi politik. Rakyat dibolehkan secara bebas berserikat dan berkumpul, meskipun pada kenyataannya polisi rahasia tetap mengawasi kegiatan politik mereka. Dampak paling penting dari kedua mosi itu adalah diubahnya penunjukan representatif di Volksraad dari Color Caste System ke basis assosiational group. Setelah dipicu oleh politik etika dan Volksraad, di Indonesia tumbuh berbagai partai yang secara garis besar dapat dipilah menurut kategori: i partainya keturunan Belanda; ii partainya keturunan Cina; iii partainya orang Indonesia. 16

D. Sejarah Perjalanan Partai Politik Islam di Indonesia

1. Periode Pra Kemerdekaan 1900-1945

Jika bentuk ideal umat Islam itu beserta tugas kewajibannya untuk kemanusiaan harus diungkapkan dalam kalimat singkat, maka yang paling baik ialah mengutip al- Qur’an tentang gambaran yang diberikan untuk umat Rasulullah saw.: “Kamu adalah sebaik-baik umat yang diketengahkan untuk manusia, karena kamu menganjurkan kebaikan dan mencegah kejahatan, lagipula kamu percaya kepada 15 Zainal Abidin, Peta Islam Politik Pasca Soeharto, h.26 16 Zainal Abidin, Peta Islam Politik Pasca Soeharto, h. 26 28 Tuhan.” Perjuangan Islam sepanjang sejarahnya dapat dilihat sebagai usaha kaum Muslim memenuhi gambaran al- Qur’an itu, khususnya berkenaan dengan tugas kewajibannya bagi kemanusiaan. Tugas itu juga sering diungkapkan dalam kalimat aslinya dalam bahasa Arab, yaitu “Amr ma’ruf nahi munkar”. Karena tugas amr ma’ruf nahi munkar itu umat Islam selalau terlibat dalam perjuangan melawan setiap bentuk kezaliman. Maka wajar sekali bahwa umat Islam Indonesia sepanjang sejarahnya juga dikenal sebagai penentang-penentang gigih imperialism. Juga bukanlah suatu kebetulan bahwa gerakan kebangsaan Indonesia yang mula-mula tumbuh secara sebenarnya berbentuk organisasi massa dalam arti modern muncul dari kalangan Muslim melalui Sarekat Islam. 17 Pada tahun 1911 di Surakarta berdiri sebuah perkumpulan yang diberi nama Kong Sing. Anggota perkumpulan tersebut terdiri atas dua golongan, yaitu golongan orang-orang jawa dan orang-orang Cina. Perkumplan ini merupakan organisasi, koperasi, dengan tujuan untuk menjalin kerjasama diantara anggotanya dalam bidang usaha, terutama untuk melakukan pembelian dan penjualan batik, serta kerjasama dalam urusan kematian. 18 Pada mulanya perkumpulan ini dapat berjalan dengan baik, tetapi kemudian terjadi perpecahan, sebab anggota golongan Cina yang semula hanya 50 persen 17 Nurcholish Madjid, Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi Jakarta: Paramadina, 1999, h.43-44 18 Triana Wulandari dan Muhtaruddin Irahim, Sarekat Islam dan Pergerakan Politik di Palembang Jakarta: Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional, 2001, h.34