Keagamaan di Kab. Pandeglang

79 Informasi yang dihimpun dari media informasi di banten, mengenai jumlah kursi di DPRD kab. Pandeglang periode 2014-2019 sebagai berikut: 20 Golkar, 8 kursi dari 6 kursi, Gerindra, 7 kursi dari 2 kursi, Demokrat, 6 kursi dari 7 kursi, PDIP, 5 kursi dari 6 kursi, PKS, 5 kursi dari 5 kursitetap, PKB, 5 kursi dari 3 kursi, PAN, 1 kursi dari 3 kursi, PPP, 5 kursi dari 6 kursi, Nasdem, 4 kursi, Hanura, 2 kursi dari 3 kursi, PBB, 2 kursi dari 5 kursi, tahun 2009. Dari jumlah perolehan kursi legislatif diatas apabila total perolehan kursi dari jumlah kursi DPRD sejumlah 50 kursi dibagi menjadi dua, yakni antara perolehan kursi partai nasionalis Golkar, PDI-P, Gerindra, Demokrat, Nasdem, Hanura, PKIP dan partai Islam maupun yang berbasis massa Islam PPP, PBB, PKS, PAN, PKB maka, Partai Nasionalis mendapatkan perolehan kursi 32 kursi dan Partai Islam dan atau partai yang berbasis masa Islam medapatkan perolehan kursi 18. Demikian dapat disimpulkan dominasi partai politik di lembaga legislatif daerah DPRD Kab. Pandeglang, didominasi oleh fraksi dari partai politik nasionalis. 20 Bantenpos.co, “Susunan Kursi DPRD Pandeglang 2014-2019”, diakses pada 08 Agustus 2015 dari http:bantenpos.coarsip201408susunan-kursi-dprd-pandeglang-2014-2019. 80 BAB IV KEKUATAN SUARA PARTAI POLITIK ISLAM DI DAERAH MAYORITAS MUSLIM PADA PEMILU TAHUN 2014 Partai politik merupakan sarana bagi terselenggaranya pelaksanaan demokrasi. Melalui partai politik para kandidatcalon yang hendak menduduki jabatan politik di ranah legislatif maupun eksekutif bisa melanggengkan misi mulianya yakni sebagai perwakilan rakyat. Partai politik juga memiliki peran besar atas kebijakan yang diambil oleh masing-masing kadernya yang menduduki kursi DPR. Segala kebijakan yang hendak diputuskan harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan partai politiknya, dan disesuaikan dengan prinsip-prinsipideologi partai. Begitu besarnya peran partai politik sehingga timbul beberapa sindiran yang menyatakan bahwa sejatinya mereka yang berada di kursi DPR bukanlah perwakilan rakyat melainkan perwakilan partai, maka untuk itu nomenklatur yang tepat untuk digunakanpun bukan DPR melainkan DPP atau dewan perwakilan partai. Peran partai politik sangat besar dalam setiap membuat kebijakan politik. Sebagaimana yang diketahui bahwa partai politik yang ada memiliki beberapa parian yakni partai yang berideologi nasionalis dan partai yang berideologi Islam. Setiap wakil rakyat dari fraksi partai nasionalis maka misi yang dibawanyapun berdasarkan kenasionalisannya atau kenetralannya dan cenderung sekuler. Sementara fraksi dari golongan partai politik yang berideologi Islam misinyapun sama yakni beratasnamakan atau disesuaikan dengan nilai-nilai transendental.