3.1.1.2 Nabi Musa as Dihanyutkan oleh Ibunya atas Perintah Allah
swt
Ibu Nabi Musa as bernama Ayarikha dan sebagian ‘ulama ada yang menyebutkan Ayadzikha. Al-Marghubi, 2009:381
Ibu Nabi Musa as begitu takut dan sedih apabila kelahiran putranya diketahui oleh Fir‘aun, maka pastilah ia akan membunuhnya. Namun Allah swt
telah menetapkan bahwa kelak putranya akan diangkat menjadi Rasul untuk memberi petunjuk dan peringatan kepada Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya. Oleh
karena itu, Allah swt mengilhamkan kepada ibu Nabi Musa as untuk menghanyutkan putranya ke sungai Nil dengan meletakkannya dalam sebuah peti
dan tidak perlu takut dan khawatir karena Allah swt akan kembali mempertemukan ia dengan putranya.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Qashash ayat 7:
Wa `au
ḥ
ayn ā ilā `ummi mūsā an ar
ḍ
i’i īhi fa `iżā khifti ‘alaihi fa `alqīhi fī
al-yammi wa l ā takhāfī wa lā ta
ḥ
zan ī `innā rāddūhu` ilaiki wa jā’ilūhu
min al-mursal īna ‘Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; Susuilah dia,
dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai Nil, dan janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati,
karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya salah seorang dari para rasul.’
K emudian dijelaskan juga dalam surat Thaha ayat 38-39:
Universitas Sumatera Utara
I ż `au
ḥ
ayn ā `ilā `ummika mā yū
ḥ
ā 38 `an iqżifīhi fī al-tābūti fa iqżifīhi fī al-yammi fa al-yulqihi al-yammu bi al-s
ā
ḥ
ili ya`khu żhu ’aduwwun lī wa
’aduwwun lah ū wa `alqaitu ’alaika ma
ḥ
abbatan minni wa litu
ș
na’a al ā
’ayn ī 39 ‘Yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang
diilhamkan,38 Yaitu: Letakkanlah ia Musa di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai Nil, maka pasti sungai itu membawanya ke
tepi, supaya diambil oleh Firaun musuh-Ku dan musuhnya. dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku dan supaya
kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.39
3.1.1.3 Nabi Musa as Diasuh oleh Fir‘aun