Nabi Musa as Menikah dengan Putri Nabi Syu‘aib as

mengenai dirinya, Syuaib berkata: Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.25 Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Musa as bertemu dengan dua orang puteri Nabi Syu’aib as terlebih dahulu sebelum ia bertemu dengan Nabi Syu’aib as.

3.1.1.8 Nabi Musa as Menikah dengan Putri Nabi Syu‘aib as

Nabi Musa as menikah dengan putri Nabi Syu‘aib as setelah permintaan putri Nabi Syu‘aib as kepada ayahnya agar menjadikannya sebagai pekerja bagi mereka, karena Nabi Musa as merupakan sosok yang kuat dan dapat dipercaya. Hal tersebut dijelaskan Al-Marghubi 2009:400, bahwa kuatnya Nabi Musa as dikarenakan ia bisa mengangkat batu dari sebuah sumur yang hanya bisa diangkat oleh sepuluh orang saat membantu putri Nabi Syu‘aib as memberi minum ternak mereka. Sedangkan Nabi Musa as seorang yang dapat dipercaya adalah karena ketika putri Nabi Syu‘aib as mengajak Nabi Musa as menemui ayahnya. Nabi Musa as meminta ia putri Nabi Syu‘aib as berjalan di belakangnya dan apabila sampai di persimpangan maka lemparkanlah kerikil agar ia tahu bagaimana memilih jalan. Kisah tersebut terdapat dalam lanjutan surat Al-Qashash ayat 26-28:                                                                Q ālat `i ḥ d āhumā yā `abati ista`jirhu `inna khaira man ista`jarta al- qawiyyu al-am īnu 26 qāla `innī `urīdu `an `unki ḥ aka i ḥ d ā ibnatayya h ātaini ‘alā `an ta`juranī amāniya ḥ ijajin fa `in `atmamtu ‘asyran fa min ‘indika wa m ā `uridu `an `asyuqqa ‘alaika satajidunī `insyā`a Allahu min al- ș ālihīna 27 qāla żālika bainī wa bainaka `ayyamā al-ajalaini qa ḍ aitu Universitas Sumatera Utara fa l ā ‘udwāna ‘alayya wa Allahu ‘alā mā naqūlu wakīlun 28 ‘Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja pada kita ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 26 Berkatalah Dia Syuaib: Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.27 Dia Musa berkata: Itulah perjanjian antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku lagi. Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan.’28 Ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Musa as tinggal di negeri Madyan untuk beberapa tahun bersama isterinya puteri Nab Syu’aib as.

3.1.1.9 Nabi Musa as Kembali ke Negeri Mesir