Nabi Musa as Menyelamatkan Diri ke Negeri Madyan
Q āla rabbi `innī
ẓ
alamtu nafs ī fagfir lī fa gafara lahū `innahū huwa al-
gaf ūru al-rahīmu 16 qāla rabbi bimā `an’amta ‘alayya fa lan `akūna
ẓ
ah īran li al-mujrimīna 17 fa a
ș
ba
ḥ
a f ī al-madīnati khā`ifan
yataraqqabu fa `i żā al-lażi istan
ș
arah ū bi al-`amsi yasta
ș
rikhuh ū qāla
lah ū mūsā innaka lagawiyyun mubīnun 18 fa lammā `an `arada `an
yab
ṭ
isya bi al-la żī huwa ‘aduwwun lahumā qāla yā mūsā `aturīdu `an
taqtulan ī kamā qatalta nafsan bi al-amsi `in turīdu illā `an takūna
jabb āran fī al-`ar
ḍ
i wa m ā turīdu `an takūna min al-mu
ș
li
ḥ
īna 19 ‘Musa mendoa: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku
sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.’16‘Musa berkata: Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah kan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi
penolong bagi orang- orang yang berdosa.17 Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir akibat
perbuatannya, maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya:
Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata kesesatannya 18 Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang
menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: Hai Musa, Apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah
membunuh seorang manusia? kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri ini, dan tiadalah
kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.’19
Ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Musa as merasa bersalah dan takut atas apa yang telah dilakukannya sehigga ia meminta ampunan pada Allah swt
dan mohon diberi petunjuk. Allah swt mengabulkan permohonan Nabi Musa as dan memberikan ilham padanya agar menyelamatkan diri ke negeri Madyan.