I żhab ilā fir’auna innahu
ṭ
ag ā 24 qāla rabbi isyra
ḥ
l ī
ș
adr ī 25 wa
yassir l ī `amrī 26 wa u
ḥ
lul ‘uqdatan min lis ānī 27 yafqahū qaulī 28
wa ij’al l ī ważīran min `ahlī 29 hārūna `akhī 30 usydud bihī `ażrī 31
wa `asyrikhu f ī `amrī 32 kay nusabbihaka ka īran 33 wa nażkuraka
ka īran 34 `innaka kunta binā ba
ș
īran 35 ’Pergilah kepada Firaun; sesungguhnya ia telah melampaui batas 24 berkata Musa: Ya Tuhanku,
lapangkanlah untukku dadaku 25 dan mudahkanlah untukku urusanku, 26 dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, 27 supaya mereka mengerti
perkataanku, 28 dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, 29 yaitu Harun, saudaraku, 30 teguhkanlah dengan dia
kekuatanku, 31 supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, 32 dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, 33 dan banyak mengingat
Engkau. 34 Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat keadaan kami35
Ayat-ayat dari beberapa surat di atas menjelaskan bahwa Allah swt mengabulkan permintaan Nabi Musa as dengan mengangkat saudaranya Harun
menjadi nabi untuk membantunya menyeru Fir’aun agar menyembah Allah swt.
3.1.1.14 Nabi Musa as dengan Mukjizatnya Melawan Kesombongan
Fir‘aun
Setelah Nabi Musa as diperintahkan Allah swt untuk menyeru Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya dan diperkenankan saudaranya Nabi Harun as sebagai
pembantunya untuk menghadapi Fir‘aun dan kesombongannya, maka Nabi Musa as beserta saudaranya Nabi Harun as mendatangi Fir‘aun dan menyerunya dengan
cara yang lemah lembut untuk beriman kepada Allah swt. Namun Fir‘aun yang merasa dirinya tuhan enggan untuk beriman kepada Allah swt, karena ia merasa
bahwa dirinyalah yang patut disembah oleh kaumnya. Maka terjadilah perdebatan, pertentangan dan saling adu fisik dan kekuatan antara Nabi Musa as versus
Fir‘aun ‘laknatullah ‘alaih’. Kisah Nabi Musa as versus Fir‘aun ini dilegetimasi Al-Quran secara
berulang-ulang dalam beberapa surat sebagai pelajaran bagi orang-orang yang beriman, yaitu:
Surat Al-Qashash ayat 36-39:
Universitas Sumatera Utara
Fa lamm ā jā`ahum mūsā bi `āyātinā bayyinātin qālū mā hāżā illā si
ḥ
run muftaran wa m
ā sami’nā bi hāżā fī ābā`inā al-awwalīna36 wa qāla m
ūsā rabbī `a’lamu bi man jā`a bi al-hudā min ‘indihī wa man takūnu lah
ū ‘āqibatu al-dāri innahū lā yufli
ḥ
ū al-
ẓ
ālimūna 37 wa qāla fir’aunu y
ā`ayyuhā al-mala`u mā ‘alimtu lakum min ilāhin gairī fa`auqid lī ya h
āmānu ‘alā al-
ṭ
īni fa ij’al lī
ș
ar
ḥ
an la’all ī `a
ṭṭ
ali’ ū `ilā `ilāhi mūsā wa
inn ī la`a
ẓ
unnuh ū min al-kāżibīna 38 wa istakbara huwa wa junūduhū fī
al-`ardi bi gairi al-haqqi wa
ẓ
ann ū `annahum `ilainā lā yurja’ūna 39
‘Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan membawa mukjizat- mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata: Ini tidak lain hanyalah sihir
yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar seruan yang seperti ini pada nenek moyang kami dahulu.36 ‘Musa menjawab: Tuhanku
lebih mengetahui orang yang patut membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan yang baik di negeri akhirat.
Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim.37 Dan berkata Firaun: Hai pembesar kaumku, aku tidak
mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku
dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.38 Dan berlaku angkuhlah
Firaun dan bala tentaranya di bumi Mesir tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada
Kami.’39
Universitas Sumatera Utara
Ayat di atas menjelaskan tentang kesombongan Fir’aun ketika Nabi Musa as menyeruya untuk menyembah Allah swt. Fir’aun mengatakan bahwa apa yang
ditunjukkan oleh Nabi Musa as adalah sihir belaka. Surat Al-A’raf ayat 104-128:
Wa q āla mūsā yā fir’auna innī rasūlun min rabbi al-‘ālamīna 104
haq īqun ‘alā `an lā `aqūla ‘alā allāhi illā al-haqqa qad ji`tukum bi
bayyinatin min rabbikum fa arsil ma’iya bani isr ā`īla 105 qāla `in kunta
ji`ta bi ` āyatin fa`ti bihā `in kunta min al-
ș
addiq īnā 106 fa `alqā ‘a
ș
āhu fa `i
żā hiya u’bānun mubīnun 107 wa naza’a yadahū fa `iżā hiya bai
ḍ
ā`a li al-nā
ẓ
ir īna 108 qāla al-mala`u min qaumi fir’auna `inna hāżā
la sa
ḥ
irun ‘al īmun 109 yurīdu `an yukhrijakum min `ardikum fa māżā
ta`mur ūna 110 qālū `arjih wa `akhāhu wa arsil fi al-madā`ini
ḥ
āsyirīna 111 ya’t
ūka bi kulli sā
ḥ
irin ‘al īmin 112 wa jā`a al-sa
ḥ
aratu fir’auna
Universitas Sumatera Utara
q ālū `inna lanā la`ajran `in kunnā na
ḥ
nu al-galib īinā 113 qāla na’am
wa `innakum la min al-muqarrab īna 114 ‘Dan Musa berkata: Hai
Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,104‘Wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali
yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil pergi bersama
aku.105 ‘Firaun menjawab: Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika betul kamu termasuk orang-orang yang
benar.106 ‘Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.107 ‘Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya kelihatan oleh orang-orang yang melihatnya.108 ‘Pemuka-pemuka
kaum Firaun berkata: Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,109‘Yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari
negerimu. Firaun berkata: Maka apakah yang kamu anjurkan?110 Pemuka-pemuka itu menjawab: Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta
kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan ahli-ahli sihir,111‘Supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang
pandai.112 ‘Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Firaun mengatakan: Apakah kami akan mendapat upah, jika kamilah yang
menang?113 ‘Firaun menjawab: Ya, dan sesungguhnya kamu benar-
enar akan termasuk orang-orang yang dekat kepadaku.114 b
Q ālū yā mūsā `immā `an tulqiyā wa immā `an nakūna na
ḥ
nu al-mulq īna
115 q āla `alqū falammā `alqū sa
ḥ
ar ū `a’yuna al-nāsi wa istarhabū hum
wa j ā` ū bi si
ḥ
rin ‘a
ẓ
īm 116 wa `au
ḥ
ain ā `ilā mūsā `an `alqi ’a
ș
āka fa iżā hiya talqafu m
ā ya`fakūna 117 fa waqa’a al-haqqu wa ba
ṭ
ala m ā kānū
Universitas Sumatera Utara
ya’mal ūna 118 fa gulibū hunālika wa inqalabū
ș
āgirīna 119 wa `ulqiya al-sa
ḥ
aratu s ājidīna 120 qalū `āmannā bi rabbi al-‘ālamīna 121 rabbi
m ūsā wa hārūna 122 ‘Ahli-ahli sihir berkata: Hai Musa, kamukah
yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?115 ‘Musa menjawab: Lemparkanlah lebih dahulu
Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang
besar menakjubkan.116 Dan Kami wahyukan kepada Musa: Lemparkanlah tongkatmu. Maka sekonyong-konyong tongkat itu
menelan apa yang mereka sulapkan,117 ‘Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.118 Maka mereka kalah di
tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. 119 Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.120 Mereka
berkata: kami beriman kepada Tuhan semesta alam, 121, “yaitu Tuhan
usa dan Harun.122 M
Universitas Sumatera Utara
Q āla fir’aunu `āmantum bihī qabla an `āżana lakum inna hāżā la makrun
makartum ūhu fī al-madīnati li tukhrijū minhā ahlalā fa saufa ta’lamūna
23 la `uqa
ṭṭ
i’anna `aidiyakum wa `arjulakum min khil āfin umma la
`u
ș
allibannakum `ajma’ īna 124 qālū innā `ilā rabbinā munqalibūna
125 wa ma tanqimu minn ā illā an `āmannā bi `āyāti rabbinā lammā
j ā`atnā rabbanā `afrig ‘alainā
ș
abran wan tawaffan ā muslimīna126 wa
q āla al-mala`u min qaumi fir’auna `atażaru mūsā wa qaumahū li yufsidū
f ī al-`ardi wa yażaraka wa `alihataka qāla sanuqattilu `abnā`ahum wa
nasta
ḥ
y ī nisā`ahum wa innā fauqahum qāhirūna.127qāla mūsā li
qaumih ī ista’īnū bi allāhi wa i
ș
bir ū inna al-`arda li allāhi yūri uhā man
yasy ā`u min ‘ibādihī wa al-‘āqibatu li al-muttaqīna 128 ‘Firaun
berkata: Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, Sesungguhnya perbuatan ini adalah suatu muslihat yang
telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; Maka kelak kamu akan mengetahui akibat
perbuatanmu ini.123 ‘Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh aku
akan menyalib kamu semuanya.”124 ‘Ahli-ahli sihir itu menjawab: Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.125 Dan kamu tidak
menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat- ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. mereka
berdoa: Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri kepada-Mu 126
Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Firaun kepada Firaun: Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat
kerusakan di negeri ini Mesir dan meninggalkan kamu serta tuhan- tuhanmu?. Firaun menjawab: Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka
dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka. 127 ‘Musa berkata kepada kaumnya:
Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang
dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.128
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Musa as dan saudaranya Nabi
Harun as menyeru Fir’aun untuk menyembah Allah swt, namun Fir’aun tetap mengingkarinya dan tidak mau beriman kepada Allah swt, meskipun Nabi Musa
as telah memperilhatkan bukti-bukti yang nyata kepadanya berupa mukjizat yang diberikan oleh Allah swt.
Surat Yunus ayat 76-83:
Universitas Sumatera Utara
Fa lamm ā jāa hum al-
ḥ
aqqu min ‘indin ā qālū inna hāżā lasi
ḥ
run mub
īnun76 qāla mūsā ataqūlūna li al-
ḥ
aqqi lamm ā jā`akum, asi
ḥ
run h
āżā wa lā yufli
ḥ
u al-s ā
ḥ
ir ūna77 qālū aji`tanā litalfitanā ‘ammā
wajadn ā ‘alaihi ābā`anā wa takūna lakumā al-kibriyā`ū fi al-ar
ḍ
i wa m ā
na
ḥ
nu lakum ā bimu`minīna 78 wa qāla fir’aunu u`tūnī bikulli sā
ḥ
irin ‘al
īmin 79 fa lammā jā`a al-sa
ḥ
aratu q āla lahum mūsā alqū mā antum
mulq ūna 80 fa lammā `alqau qāla mūsā mā ji`tum bihī al-si
ḥ
ru inna allaha sayub
ţiluhū inna allaha lā yu
ṣ
lihu ‘amala al-mufsid īna 81 wa
yu
ḥ
iqqu allahu al-haqqa bi kalim ātihī wa lau kariha al-mujrimūna82 fa
m ā `āmana li mūsā illa żurriyatun min qaumihī ‘alā khaufin min fir’auna
wa mala` īhim an yaftinahum wa inna fir’auna la’ālin fi al-ar
ḍ
i wa innah ū
la min al-musrif īna83 ‘Dan tatkala telah datang kepada mereka
kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata.76 Musa berkata: Apakah kamu mengatakan terhadap
kebenaran sewaktu ia datang kepadamu, sihirkah ini? Padahal Ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan.77 mereka berkata: Apakah
kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami
Universitas Sumatera Utara
dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai
kamu berdua.78 Firaun berkata kepada pemuka kaumnya: Datangkanlah kepadaku semua Ahli-ahli sihir yang pandai79 Maka
tatkala Ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.80 Maka setelah
mereka lemparkan, Musa berkata: Apa yang kamu lakukan itu, Itulah yang sihir, Sesungguhnya Allah akan Menampakkan ketidak benarannya
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.81 dan Allah akan
mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.82 Maka tidak ada yang beriman
kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya Musa dalam Keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan
menyiksa mereka. Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang
melampaui batas.83
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Fir’aun menuduh mukjizat-mukjizat yang diterima oleh Nabi Musa as dari Allah swt dan ditunjukkan kepadanya
merupakan sihir yang dibuat-buat oleh Nabi Musa as. Surat Thaha ayat 42-52:
Universitas Sumatera Utara
I żhab `anta wa `akhūka bi `āyātī wa lā taniyā fī żikrī 42 iżhabā ilā
fir’auna innah ū
ṭ
ag ā 43 fa qūlā lahū qaulan layyinan la’allahū
yata żakkaru `au yakhsyā 44 qālā rabbanā innanā nakhāfu `an yafru
ṭ
a ‘alain
ā `au an ya
ṭ
g ā 45 qāla la takhāfā `innanī ma’akumā `asma’ū wa
`ar ā 46 fa `i`tiyāhu faqūlā innā rasūlā rabbika fa arsil ma’anā banī
isr ā`īla wa lā tu’ażżibhum qad ji`nāka bi `āyatin min rabbika wa al-
sal āmu ‘alā man ittaba’a al-hudā 47 innā qad `ū
ḥ
iya `ilain ā anna al-
‘a żāba ‘alā man każżaba wa tawallā 48 qāla fa man rabbukumā yā mūsā
49 q āla rabbunā al-lażī `a’
ṭ
ā kulla sya`in khalqahū umma hadā 50 q
āla famā bālu al-qurūni al-`ūlā 51 qāla ‘ilmuhā ‘inda rabbī fi kitābin, l
ā ya
ḍ
illu rabb ī wa lā yansā 52 ‘Pergilah kamu beserta saudaramu
dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku 42 Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya
dia telah melampaui batas;43 Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau
takut.44 berkatalah mereka berdua: Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah
melampaui batas.45 Allah berfirman: Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan
melihat.46 ‘Maka datanglah kamu berdua kepadanya Firaun dan katakanlah: Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka
lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa
bukti atas kerasulan kami dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.47 Sesungguhnya
telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu ditimpakan atas orang- orang yang mendustakan dan berpaling.48 Berkata Firaun: Maka
siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?.49 Musa berkata: Tuhan kami ialah Tuhan yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk
kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.50 berkata Firaun:
“Bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?51 Musa menjawab: Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab,
Tuhan kami tidak akan salah dan tidak pula lupa.’52 Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt memerintahkan Nabi
Musa as untuk menyeru Fir’aun dengan cara yang lemah lembut terlebih dahulu, karena biar bagaimanapun Nabi Musa as pernah diasuh dan dibesarkan oleh
Universitas Sumatera Utara
Fir’aun, sehingga Nabi Musa as harus tetap hormat terhadap orang yang pernah mengasuh dan membesarkannya.
D ilanjutkan kembali pada surat Thaha ayat 56-73:
Wa laqad `arain āhu `āyātinā kullahā fa każżaba wa `abā 56 qāla
`aji`tan ā li tukhrijanā min `ar
ḍ
in ā bi si
ḥ
rika y ā mūsā 57 fa
lana`tiyannaka bi si
ḥ
rin mi lih ī fa ij’al bainanā wa bainaka mau’idan lā
nukhlifuh ū na
ḥ
nu wa l ā `anta makānan suwan 58 qāla mau’idukum
yaumu al-z īnati wa `an yu
ḥ
syara al-n āsu
ḍ
u
ḥ
an 59 fa tawall ā fir’aunu
fajama’a kaidah ū umma atā 60 qāla lahum mūsā waylakum lā taftarū
‘ala All āhi każiban fayus
ḥ
itakum bi’a żābin, wa qad khāba man iftarā 61
fa tan āza’ū amrahum bainahum wa asarrū al-najwā 62 qālū in hāżāni
las ā
ḥ
ir āni yurīdāni an yukhrijākum min ar
ḍ
ikum bisi
ḥ
rihim ā wa yażhabā
Universitas Sumatera Utara
bi
ṭ
ar īqatikumu al-mu la 63 fa `ajmi’ū kaidakum umma u`tū
ș
affan. Wa qad afla
ḥ
a al-yauma man ista’l ā 64 qālū yā mūsā immā `an tulqiya wa
imm ā `an nakūna awwala man `alqā 65 ‘Dan Sesungguhnya Kami telah
perlihatkan kepadanya Firaun tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dan enggan menerima kebenaran.56 ‘Berkata
Firaun: Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami ini dengan sihirmu, hai Musa?57 Dan kamipun pasti akan
mendatangkan pula kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan
menyalahinya dan tidak pula kamu di suatu tempat yang pertengahan letaknya.58 ‘Berkata Musa: Waktu untuk pertemuan kami dengan
kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik. 59 ‘Maka Firaun meninggalkan
tempat itu, lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang. 60 ‘Berkata Musa kepada mereka: Celakalah kamu, janganlah kamu
mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa. Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-
adakan kedustaan.61 ‘Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka dan mereka merahasiakan percakapan mereka.
62 ‘Mereka berkata: Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya
dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. 63 ‘Maka himpunkanlah segala daya sihir kamu sekalian, kemudian datanglah
dengan berbaris. dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini.64 ‘setelah mereka berkumpul mereka berkata: Hai Musa
pilihlah, Apakah kamu yang melemparkan dahulu atau kamikah orang
ang mula-mula melemparkan?65 y
Universitas Sumatera Utara
Q āla bal alqū fa `iżā
ḥ
ib āluhum wa ‘i
ș
iyyuhum yukhayyalu ilaihi min si
ḥ
rihim annah ā tas’ā 66 fa `aujasa fī nafsihī khīfatan mūsā 67 qulnā
l ā takhaf innaka anta al-`a’lā 68 wa alqi mā fī yamīnika talqaf mā
ș
ana’ ū. Innamā
ș
ana’ ū kaidu sā
ḥ
irin wa l ā yufli
ḥ
u al-s ā
ḥ
iru
ḥ
aisu `at ā
69 fa `ulqiya al-sa
ḥ
aratu sujjadan q ālū `āmannā bi rabbi hāruna wa
m ūsā 70 qāla `āmantum lahū qabla `an āżana lakum. Innahū
lakab īrukum al-lażī ‘allamakum al-si
ḥ
ra. Fa la `uqa
ṭṭ
i’anna aidiyakum wa arjulakum min khil
āfin wa la `u
ș
allibannakum f ī jużū’i al-nakhli wa
lata’lamunna ayyun ā asyaddu ‘ażāban wa abqā 71 qālū lan nu’ iraka
`al ā mā jā`anā min al-bayyināti wa al-lażī fa
ṭ
aran ā. Fa `iq
ḍ
i m ā anta
q ā
ḍ
in, innam ā taq
ḍ
ī hāżihi al-
ḥ
ay āta al-dunyā 72 Inna `āmannā bi
rabbin ā li yagfira lanā kha
ṭ
āyānā wa mā akrahtanā ‘alaihi min al-si
ḥ
ri. Wa All
āhu khairun wa abqā 73 ‘Berkata Musa: Silahkan kamu sekalian melemparkan. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat
mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.66 ‘Maka Musa merasa takut dalam hatinya.67 Kami
berkata: Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul menang.68 ‘Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan
kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir
belaka. Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang. 69 ‘Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya
berkata: Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa.70 Berkata Firaun: Apakah kamu telah beriman kepadanya Musa sebelum
aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka
sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib
kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya.
71 ‘Mereka berkata: Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu
Universitas Sumatera Utara
daripada bukti-bukti yang nyata mukjizat, yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa
yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. 72 Sesungguhnya kami
telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan- kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami
melakukannya. dan Allah lebih baik pahala-Nya dan lebih kekal azab- Nya.73
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Fir’aun merupakan orang yang benar-benar sombong dan ingkar kepada Allah swt, meskipun ia telah diseru oleh
Nabi Musa as agar menyembah Allah swt dan ditunjukkan kepadanya bukti-bukti kebesaran Allah swt berupa mukjizat-mukjizat yang diterima Nabi Musa as.
Surat Asy-Syu’ara` ayat 16-51:
Universitas Sumatera Utara
Fa’tiy ā fir’auna faqūlā `innā rasūlu rabbi al-‘ālamīna 16 An arsil
ma’an ā banī isrā`īla 17 qāla alam nurabbika fīnā walīdan wa labi ta
f īnā min ‘umurika sinīna 18 wa fa’alta fa’lataka al-latī fa‘alta wa anta
min al-k āfirīna 19 qāla fa’altuhā iżan wa ana min al-
ḍ
āllīna 20 fa farartu minkum lamm
ā khiftukum fa wahaba lī rabbī
ḥ
ukman wa ja’alan ī
min al-mursal īna 21 wa tilka ni’matun tamunnuhā ’alayya an ‘abbatta
ban ī isrā`īla 22 qāla fir’aunu wa mā rabbu al-‘ālamīna 23 qāla rabbu
al-sam āwāti wa al-`ar
ḍ
i wa m ā bainahumā in kuntum mūqinīna 24 qāla
li man
ḥ
aulah ū `alā tastami’ūna 25 qāla rabbukum wa rabbu `ābā`ikum
al-awwal īna 26 qāla inna rasūlakum al-lażī ursila ilaikum lamajnūnun
27 q āla rabbu al-masyriqi wa al-magribi wa mā bainahumā `in kuntum
ta’qil ūna 28 qāla la`in ittakhażta ilāhan gairī la`aj’alannaka min al-
masj ūnīna 29 qāla awalau ji’tuka bi syai`in mubīnin 30 ‘Maka
datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu: Sesungguhnya kami adalah rasul Tuhan semesta alam 16 lepaskanlah
Bani Israil pergi beserta kami. 17 Firaun menjawab: Bukankah kami telah mengasuhmu di antara keluarga kami, waktu kamu masih kanak-
kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu, 18 Dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan
kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna.19 Berkata Musa: Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu
termasuk orang-orang yang khilaf.20 Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku
ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul.21 Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah disebabkan kamu telah
memperbudak Bani Israil.22 ‘Firaun bertanya: Siapa Tuhan semesta alam itu?23 Musa menjawab: Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-
apa yang di antara keduanya Itulah Tuhanmu, jika kamu sekalian orang- orang mempercayai-Nya.24 Berkata Firaun kepada orang-orang
sekelilingnya: Apakah kamu tidak mendengarkan? 25 Musa berkata pula: Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang
dahulu.26 ‘Firaun berkata: Sesungguhnya rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.27 Musa berkata: Tuhan yang
menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: Itulah Tuhanmu jika kamu mempergunakan akal.28 Firaun berkata:
Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.29 Musa berkata:
Universitas Sumatera Utara
Dan apakah kamu akan melakukan itu kendatipun aku tunjukkan epadamu sesuatu keterangan yang nyata ?30
k
Q āla fa’ti bihī in kunta min al-
ṣ
ādiqīna 31 fa alqā ‘a
ṣ
āhu fa`iżā hiya u’b
ānun mubīnun 32 wa naza’a yadahū fa`iżā hiya bai
ḍ
ā`u li al- n
ā
ẓ
ir īna 33 qāla li `almalā`i
ḥ
aulah ū inna hāżā la sā
ḥ
irun ‘al īmun 34
yur īdu an yukhrijakum min ar
ḍ
ikum bi si
ḥ
rih ī fa māżā ta’murūna 35 qālū
arjih wa akh āhu wab’a fi al-madā`ini
ḥ
āsyirīna 36 ya’tūka bi kulli sa
ḥḥ
ārin alīmin 37 fa jumi’a al-sa
ḥ
aratu li m īqāti yaumin ma’lūmin 38
wa q īla li al-nāsi hal antum mujtami’ūna 39 la’allanā nattabi’u al-
sa
ḥ
arata in k ānū hum al-gālibīna 40 fa lammā jā`a al-sa
ḥ
aratu q ālū li
fir’auna a`inna lan ā la ajran in kunnā na
ḥ
nu al-g ālibīna 41 qāla na’am
wa `innakum `i żan la min al-muqarrabīna.42 ‘Firaun berkata:
Datangkanlah sesuatu keterangan yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar.31 Maka Musa melemparkan
tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang nyata.32 dan ia menarik tangannya dari dalam bajunya, maka tiba-tiba tangan itu jadi
putih bersinar bagi orang-orang yang melihatnya.33 Firaun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya
Universitas Sumatera Utara
Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,34 Ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu
apakah yang kamu anjurkan?35 mereka menjawab: Tundalah urusan dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang
akan mengumpulkan ahli sihir,36 niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu.37 lalu dikumpulkan ahli-ahli
sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang malum,38 ‘Dan dikatakan kepada orang banyak: Berkumpullah kamu sekalian.39 semoga kita
mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.40 ‘Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka pun bertanya
kepada Firaun: Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?41 Firaun menjawab:
Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan kepadaku.42
Q āla lahum mūsā `alqū mā antum mulqūna 43 fa `alqau hibālahum wa
‘isiyyahum wa q ālū bi izzati fir’auna `innā la nahnu al-gālibūna 44 fa
`alq ā mūsā ‘asāhu fa `izā hiya talqafu mā ya`fikūna 45 fa `ulqiya al-
saharatu s ājidīna 46 qālu `āmannā bi rabbi al-ālamīna 47 rabbi mūsā
wa h ārūna 48 qāla `āmantum lahū qabla `an `āzana lakum `innahu la
Universitas Sumatera Utara
kab īrukum al- lazī ‘allamakum al-sihra fa lasaufa ta’lamūna la
uqatti’anna aidiyakum wa arjulakum min khil āfin wa la `usallibannakum
`ajma’ īna 49 qālū lā daira `innā ilā rabbinā munqalibūna 50 `innā
natma’u `an yagfira lan ā rabbunā khatayānā `an kunnā awwala al-
mu’min īna51 ‘Berkatalah Musa kepada mereka: Lemparkanlah apa
yang hendak kamu lemparkan.43 lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: Demi kekuasaan Firaun,
sesungguhnya kami benar-benar akan menang.44 Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu
yang mereka ada-adakan itu.45 ‘Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud kepada Allah, 46 mereka berkata: Kami beriman
kepada Tuhan semesta alam, 47, “yaitu Tuhan Musa dan Harun.48 ‘Firaun berkata: Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum
aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu, maka kamu nanti pasti benar-benar
akan mengetahui akibat perbuatanmu; sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan
menyalibmu semuanya.49 ‘Mereka berkata: Tidak ada kemudharatan bagi kami; sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, 50
Sesungguhnya kami Amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang
pertama-tama beriman.51
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Fir’aun memerintahkan para ahli sihirnya untuk melawan kehebatan mukjizat Nabi Musa as, namun para ahli sihir
tersebut tidak mampu mengalahkan kehebetan mukjizat tersebut, hingga akhirnya para ahli sihir itu beriman dengan Allah swt dan megakui Nabi Musa aas sebagai
rasul. Surat Al-Mu’min ayat 25-37:
Universitas Sumatera Utara
Fa lamm ā jā`ahum bi al-haqqi min ‘indinā qālū `uqtulū `abnā`a al-lazīna
` āmanū ma’ahu wa istahyū nisā`ahum wa mā kaidu al-kāfirīna illā fī
dal ālin25 wa qāla fir’aunu zarūnī `aqtul mūsā walyad’u rabbahū innī
akh āfu `an yubaddila dīnakum au `an yuzhira fi al-ardi al-fasāda26 wa
q āla mūsā innī ‘uztu bi rabbī wa rabbikum min kulli mutakabbirin lā
yu’minu bi yaumi al-his ābi 27 wa qāla rajulum mu’minun min `āli
fir’auna yaktumu `im ānahu `ataqtulūna rajulan an yaqūla rabbiya allāhu
wa qad j ā`akum bi al-bayyināti min rabbikum wa `in yaku kāziban fa
‘alaihi kazibuh ū wa `in yaku sādiqan yusibkum ba’du al-lazī ya’idukum
inna all āha lā yahdī man huwa musrifun kazzābun 28 yā qaumi lakum
al-mulku al-yauma z āhirīna fi al-`ardi fa man yansurunā mim ba`si allāhi
in j ā`anā qāla fir’aunu mā `urīkum illā mā `arā wa mā ahdīkum illā sabīla
al-rasy ādi 29 Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa
kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: Bunuhlah anak-anak orang- orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-
wanita mereka. Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia- sia belaka.25 Dan berkata Firaun kepada pembesar-pembesarnya:
Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu
atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.26 Dan Musa berkata: Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap
orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab.27 Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-
pengikut Firaun yang menyembunyikan imannya berkata: Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: Tuhanku ialah
Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan- keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta, maka dialah yang
menanggung dosa dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya
Universitas Sumatera Utara
sebagian bencana yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas
lagi pendusta.28 ‘Musa berkata: Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan
menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita Firaun berkata: Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku
pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.29
Universitas Sumatera Utara
Wa q āla al-lazī `āmana yā qaumi `innī akhāfu alaikum misla yaumi al-
ahz ābi 30 misla da`bi qaumi nūhin wa ‘ādin wa samūda wa al-lazīna
min ba’dihim wa m ā allāhu yurīdu zulman li al-‘ibādi 31 wa yā qaumi
`inn ī akhāfu alaikum yauma al-tanādi 32 yauma tuwallūna mudbirīna
m ā lakum min allāhi min ‘āsimin wa man yudlili allāhu fa mā lahū min
h ādin 33 Wa laqad jā`akum yūsufu min qablu bi al-bayyināti fa mā
ziltum fi syakkin min m ā jā`akum bihī hattā `izā halaka qultum lan yaba a
all āhu min ba’dihī rasūlan kazālika yudhillu allāhu man huwa musrifun
murt ābun 34 al-lazīna yujādilūna fī `āyāti allāhi bi gairi sultānin
`at āhum kabura maqtan ‘inda allāhi wa ‘inda al-lazīna` āmanū kazālika
yatba’u all āhu ‘alā kulli qalbi mutakabbirin jabbārin 35 wa qāla
fir’aunu y ā hāmānu ibni lī sarhan la’allī ablugu al-`asbāba 36 asbāba
al-sam āwāti fa `attali’a `ilā ilāhi mūsā wa innī la `azunnuhū kāziban wa
kaz ālika zuyyina li fir’auna sū`u ‘amalihī wa sudda ani al- sabīli wa mā
kaidu fir’auna ill ā fi tabābin 37 ‘Dan orang yang beriman itu berkata:
Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa bencana seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu.30 yakni seperti
keadaan kaum Nuh, Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-
hamba-Nya.31 ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil.32, yaitu hari ketika kamu lari
berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari azab Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada
baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk.33 ‘Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan,
tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: Allah tidak akan
mengirim seorang rasulpun sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.34 ‘yaitu orang-
orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan di
sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.35 ‘Dan berkatalah Firaun:
Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu,36 yaitu pintu-pintu langit, supaya aku dapat
melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta. Demikianlah dijadikan Firaun memandang baik perbuatan
yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan yang benar; dan tipu daya Firaun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.37
Universitas Sumatera Utara
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Fir’aun ingin membunuh Nabi Musa as karena ia takut para pengikutnya akan terpengaruh dengan Nabi Musa as dan
beriman kepada Allah swt, setelah para ahli sihirnya mengaku kalah dan takjub dengan kehebatan mukjizat yang ditunjukka Nabi Musa as, sehingga mereka ahli
sihir itu pun beriman kepada Allah swt. S
urat Az-Zhukhruf ayat 46-54:
Wa laqad arsaln ā mūsā bi `ayātinā ilā fir’auna wa mala`ihī fa qāla innī
ras ūlu rabbi al-‘ālamīna 46 fa lammā jā`ahum bi `ayātinā `izā hum
minh ā yadhakūna 47 wa mā nurīhim min `āyatin illā hiya akbaru min
ukhtih ā wa akhaznāhum bi al-azābi la’allahum yarji’ūna 48 wa qālū yā
ayyuha al-s āhiru ud’u lanā rabbaka bimā ‘ahida ‘indaka innanā la
muhtad ūna 49 fa lammā kasyafnā ‘anhum al-azāba `izā hum yankusūna
Universitas Sumatera Utara
50 wa n āda fir’aunu fi qaumihī qāla yā qaumi `alaisa li mulku misra wa
h āzihi al-anhāru tajrī min tahtī `afalā tubsirūna 51 am ana khairun min
h āżā al-lażī huwa muhīnun wa lā yakādu yubīnu 52 fa laulā `ulqiya
‘alaihi `aswiratun min żahabin `au jā`a ma’ahū al-malā`ikatu muqtarinīna
53 fa istakhaffa qaumah ū fa `a
ṭ
ā’ūhu `innahum kānū qauman fāsiqīna 54 ‘Dan sesunguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa
mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan seru
sekalian alam.46 Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka
mentertawakannya.47 Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat
yang sebelumnya. dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali ke jalan yang benar.48 Dan mereka berkata: Hai ahli sihir,
berdoalah kepada Tuhanmu untuk melepaskan kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami jika doamu
dikabulkan benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.49 ‘Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta
mereka memungkiri janjinya.50 Dan Firaun berseru kepada kaumnya seraya berkata: Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku
dan bukankah sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat nya?51 Bukankah aku lebih baik dari orang yang
hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan perkataannya?52 Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat
datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?53 Maka Firaun mempengaruhi kaumnya dengan perkataan itu lalu mereka patuh
kepadanya, karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.54’
Dari uraian beberapa surat di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Musa as mendapatkan dua buah mukjizat dari Allah swt, berupa 1 tongkat yang dapat
berubah menjadi ular dan 2 tangan Nabi Musa as yang dapat mengeluarkan cahaya putih yang terang. Sedangkan Fir’aun merupakan sosok yang begitu
sombong dan ingkar terhadap Allah swt, meskipun ia telah ditunjukkan bukti- bukti yang nyata kepadanya berupa dua buah mukjizat yant diterima oleh Nabi
Musa as. Ia tetap mengakui dirinya sebagai tuhan dan ingin membunuh Nabi Musa as karena takut Nabi Musa as akan mempengaruhi semua pengikutnya.
3.1.1.15 Hukuman Terhadap Fir’aun dan Pengikutnya karena Keingkaran Mereka