commit to user
cix “Halah mbak, boro-boro mikirin Pemilu. Mikirin ujian aja wes mumet.”
Sumber :Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010 “Sebenarnya kalau sosialisasi mengenai waktu sudah cukup mbak. Tapi
kita aja yang kurang baca. “ Sumber : Najib, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
“ Kemarin lagi sibuk-sibunya pertandingan futsal mbak. Jadi nggak terlalu connect sama Pemilu.” Sumber : Sita, siswa SMA Negeri 6 Surakarta,
interview 11 Agustus 2010
Sikap apatisme ini bisa jadi muncul karena kurang sadarnya pemilih pemula akan urgensi dari Pemilu. Mereka menganggap Pemilu bukan urusan
remaja tapi hanya urusan para politisi saja. Diperlukan penyadaran dari pemilih pemula sejak dini, bahkan sebelum mereka menjadi seorang pemilih
pemula pun hendaknya strategi penyadaran akan pentingnya Pemilu sudah digulirkan.
3. Kebutuhan informasi tentang visi misi pasangan caprescawapres pada
Pemilu Presiden 2009
Dalam peneliti ini, peneliti ingin melihat sejauh mana pemilih pemula mengetahui visi misi pasangan capres cawapres. Mengingat misi kandidat
pemilu sangat panjang secara redaksional dan tidak memungkinkan untuk dicantumkan, maka peneliti hanya mencantumkan visi ketiga pasangan
caprescawapres saja. Visi ketiga kandidat tersebut adalah gotong royong membangun kembali Indonesia Raya yang berdaulat bermartabat adil dan
makmur Megawati-Prabowo, terwujudnya Indonesia yang sejahtera demokratis, dan berkadilan SBY-Budiono, dan Indonesia yang adil, mandiri,
dan bermartabat Yusuf Kalla-Budiono. Di bawah ini kami tampilkan data
commit to user
cx tabulasi silang mengenai pengetahuan pemilih pemula terhadap visi misi
pasanan capres cawapres.
Tabel 4. Pengetahuan pemilih pemula tentang visi misi pasangan capres cawapres
Pengetahuan tentang visi misi
Laki-laki Perempuan
Tahu 3 4,22
1 2,13 Tidak tahu
68 95,78 46 97,87
Total 71 100
47 100 Sumber : Kuesioner no 4
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 95,78 laki-laki dan 97,87 perempuan tidak mengetahui visi misi capres cawapres. Tentunya sangat
memprihatinkan jika pemilih pemula tidak mengetahui visi misi tokoh yang akan memimpin Indonesia ke depan. Bagaimana mungkin mereka bisa mengetahui
kualitas capres cawapres jika visi misinya saja tidak tahu. Agaknya pemilih pemula perlu mendapatkan perhatian khusus supaya informasi mengenai Pemilu
tersebut dapat diketahui. Jika tidak segera diberikan solusi, bisa jadi Pemilih pemula akan semakin apatis dengan Pemilu dan tentunya hal tersebut dapat
meningkatkan angka golput di kalangan pemilih pemula. Dari data yang kami dapatkan di lapangan dapat diketahui bahwa pemilih
pemula tidak mengetahui visi misi pasangan capres cawapres karena beberapa hal:
commit to user
cxi 1. Minimnya sosialisasi dari KPU
KPU tidak melakukan sosialisasi khusus untuk pemilih pemula. Salah satunya bahwa KPU tidak melakukan kunjungan secara khusus ke sekolah
untuk melakukan sosialisasi. “ Hm…menurutku karena sosialisasi dari KPU buat anak-anak muda
kurang mbak. Di sekolahku aja ndak ada sosialisasi dari KPU. “Sumber : Bagus, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus
2010 “ Visi misi jarang ditampilkan di jalan-jalan atau TV, jadinya ya wajar
kalau kita nggak tahu.” Sumber :Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
“ Tahunya cuma foto capresnya saja. Tidak tahu visi misinya. Di kelurahanku adanya juga cuma fotonya, nggak ada visi misi” Sumber :
Wahyu, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
Kurangnya sosialisasi dari KPU tersebut bisa jadi lantaran kekurangsiapan KPU dalam penyelenggaraan Pemilu. Pada akhirnya KPU lebih disibukkan
pada masalah administratif daripada masalah penyadaran untuk Pemilu sendiri.
2. Redaksional visi misi yang panjang Redaksional visi misi yang panjang mengakibatkan pemilih pemula malas
untuk menghafal atau memperhatikannya. ”Visi misi terlalu panjang mbak. Jadi kita juga sudah males duluan.”
Sumber : Fahri, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
“ Wah, panjang banget mbak. Kata-katanya juga mirip. Males bacanya, apalagi kalo disuruh ngapalin, nyerah deh.” Sumber : Najib, siswa SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
commit to user
cxii Memang sudah sewajarnya jika visi misi memiliki redaksional yang
panjang. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengemas redaksional visi misi yang panjang tersebut menjadi menarik untuk pemilih
pemula. Hal inilah yang nampaknya belum diperhatikan oleh para penggiat politik.
B. Pola Penggunaan Media
Saat suatu institusi memutuskan untuk beriklan, maka pertimbangan pemilihan media sangat penting dilakukan. Pasalnya efektifitas komunikasi
massa dapat tercapai dengan pemilihan media yang tepat. Dalam dunia periklanan ada berbagai macam jenis media yang dapat digunakan sebagai
tempat beiklan, yaitu media massa elektronika dan media massa cetak. Media elektronik antara lain : televisi, radio, film,dan internet. Sedangkan media
cetak meliputi surat kabar, majalah, dan buletin.Namun ada sarana media lain yang dapat digunakan untuk beriklan yaitu media luar ruang yang meliputi:
baliho, poster, dan spanduk. Untuk pembuatan iklan politik, akan ditawarkan tiga media, yaitu poster,
spanduk, dan banner. Ketiha media tersebut merupakan media luar ruangan yang sengaja dipilih karena kedekatannya dengan responden dan merupakan
jenis media yang cukup terjangkau secara harga. Berikut ini tabel mengenai pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan media.
Tabel 5. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan media