commit to user
cxvii banner. Menurut Lee dan Johnson, media luar ruangan cukup strategis karena
berbiaya efektif.
86
Media ini mampu menjangkau setiap orang yang dengan sengaja atau tidak melihatnya dengan lebih sedikit biaya dibanding media lain.
Namun, kelemahan dari media luar ruang adalah waktu lihatnya cukup singkat sekilas pandang, yakni sekitar 10 detik.
Dalam pembuatannya, iklan politik melibakan beberapa unsur yang ada dalam sebuah iklan, yaitu bahasa, warna, tokoh iklan, penggambaran tokoh
iklan, dan tema utuk iklan tersebut. Pada point ini peneliti akan mengetaui secara detail bagaimana visualisasi iklan politik yang diinginkan oleh
responden sesuai dengan kecenderungan mereka terhadap pilihan-pilihan dari setiap unsur yang ada.
1. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan bahasa dalam
poster dan spanduk
Bahasa yang ditawarkan dalam pembuatan iklan politik kali ini meliputi tiga jenis bahasa, yaitu bahasa Indonesia formal, bahasa gaul, dan bahasa daerah
bahasa Jawa.
Tabel 6. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan bahasa Bahasa
Laki- Laki Perempuan
Indonesia formal
20 28,17 23 48,94
Gaul anak muda
45 63,38 18 38,30
Daerah Jawa 6 8,45
6 12,76
86
Jefkins, Franks. Periklanan. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta: 1997, hlm.86
commit to user
cxviii Total
71 100 47 100
Sumber : Kuesioner no 6
a. Pilihan terhadap penggunaan bahasa gaul Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 63,38
pemilih pemula laki-laki lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul dalam pembuatan iklan politik.
Alasan pemilih pemula memilih untuk menggunakan bahasa gaul dalam iklan politik:
1. Bahasa gaul merupakan bahasa anak muda Dalam iklan, penggunaan bahasa lebih baik jika menyesuaikan dengan
khalayaknya. Karena iklan politik ini ditujukan untuk anak muda, maka pemilihan bahasanya juga bahasa khas anak muda bahasa gaul. Ini sesuai
dengan yang diungkapkan oleh narasumber. “Bahasa gaul. Karena itu bahasanya anak muda banget. Bahasa sehari-
hari kita lah, jadi lebih sesuai mbak. “ Sumber : Wahyu, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
“ Bahasa gaul lebih mengena karena kita biasa make.” Sumber : Bagus, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
“ Anak muda belum bisa diajak serius-serius banget. Penggunaan bahasa gaul tentunya akan lebih mudah untuk dipahami.” Sumber : Najib, siswa
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
Selain bahasa Indonesia formal bahasa gaul juga sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Bahasa gaul yang dimaksud disini adalah bahasa
Indonesia tidak formal yang dipadukan dipadukan dengan gaya bahasa lain. 2. Lebih menarik
commit to user
cxix Penggunaan bahasa gaul bisa dikreasikan dalam berbagai gaya bahasa
sehingga lebih menarik untuk dibaca. “Satu kata saja bisa dibahasakan dalam banyak versi, jadi nggak monoton
dan lebih seru. “Sumber : Wahyu, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
“ Bahasa gaul itu nyenengin. Nggak ngebosenin.” Sumber : Najib, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
“ Santai. Bikin relax dan tidak nakutin.” Sumber : Bagus, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010
Bahasa gaul adalah bahasa yang lebih dinamis dibandingkan dengan
bahasa Indonesia formal yang baku dan bersifat monoton. Penggunaan bahasa gaul tentunya akan membuat audiens lebih tertarik karena penyajiannya yang
lebih kreatif. b.Pilihan terhadap penggunaan bahasa Indonesia formal
Berdasarkan hasil penelitian kami dapat diketahui bahwa sebanyak 48,94 pemilih pemula perempuan memilih untuk menggunakan bahasa
Indonesia formal. Beberapa alasan yang menyebabkan pemilih pemula perempuan memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia formal adalah:
Politik merupakan hal yang formal Politik merupakan sesuatu yang bersifat serius, sehingga penyampaiannya
juga sebaiknya menggunakan bahasa formal. “ Ya kayaknya kalau untuk politik-politik gitu bagusnya pake bahasa
formal deh mbak. Soalnya kan serius, kalau pake bahasa gaul malah kelihatannya jadi nggak serius.” Sumber : Rina, siswa SMA Negeri 6
Surakarta, interview 11 Agustus 2010 “Kalau pakai bahasa gaul ntar malah dikira main-main.” Sumber : Fitri,
siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
commit to user
cxx Sejauh ini pemilih pemula masih memandang politik sebagai sesuatu yang
serius sehingga dalam penggunaan bahasa iklan juga harus serius. Penggunaan bahasa formal akan lebih mudah untuk dipahami
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang dimengerti oleh khalayak umum termasuk pemilih pemula. Pemaknaannya pun pasti akan sama
antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya sehingga meminimalisir terjadinya salah pengartian.
“ Bahasa nasional kita kan bahasa Indonesia. Kalau iklannya pakai bahasa Indonesia, seluruh orang Indonesia akan paham.” Sumber: Sita, siswa
SMA Negeri 6 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 “Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu jadi nggak repot juga untuk
mengartikan ke banyak bahasa daerah. “ Sumber : Rina, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
“ Di sekolah guru mengajar pakai bahsa Indonesia formal. Jadi tidak masalah
saat iklan
justeru menggunakan
bahasa Indonesia
formal.”Sumber : Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010
Pemilihan bahasa formal bisa juga karena selama ini kebanyakan pemilih pemula lebih sering menggunakan bahasa Indonesia terutama ketika di sekolah.
Seolah bahasa Indonesia meskipun bukan bahasa asli dari daerah, lebih mudah dipahami karena memang sering juga digunakan dalam keseharian.
2. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan warna dalam