Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan warna dalam

commit to user cxx Sejauh ini pemilih pemula masih memandang politik sebagai sesuatu yang serius sehingga dalam penggunaan bahasa iklan juga harus serius. Penggunaan bahasa formal akan lebih mudah untuk dipahami Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang dimengerti oleh khalayak umum termasuk pemilih pemula. Pemaknaannya pun pasti akan sama antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya sehingga meminimalisir terjadinya salah pengartian. “ Bahasa nasional kita kan bahasa Indonesia. Kalau iklannya pakai bahasa Indonesia, seluruh orang Indonesia akan paham.” Sumber: Sita, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 “Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu jadi nggak repot juga untuk mengartikan ke banyak bahasa daerah. “ Sumber : Rina, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010 “ Di sekolah guru mengajar pakai bahsa Indonesia formal. Jadi tidak masalah saat iklan justeru menggunakan bahasa Indonesia formal.”Sumber : Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010 Pemilihan bahasa formal bisa juga karena selama ini kebanyakan pemilih pemula lebih sering menggunakan bahasa Indonesia terutama ketika di sekolah. Seolah bahasa Indonesia meskipun bukan bahasa asli dari daerah, lebih mudah dipahami karena memang sering juga digunakan dalam keseharian.

2. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan warna dalam

poster dan spanduk Untuk pembuatan iklan politik, akan digunakan tiga warna yang ditawarkan kepada para responden, yaitu warna hitam putih dan warna-warna commit to user cxxi cerah. Berikut ini merupakan tabel pilihan pemilih pemula terkait warna yang digunakan dalam iklan politik. Tabel 7. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan warna dalam poster dan spanduk Warna Laki- Laki Perempuan Hitam putih 11 15,49 7 14,89 Cerah 60 84,51 40 83,33 Total 71 100 47 100 Sumber : Kuesioner no 7 a. Pilihan terhadap penggunaan warna cerah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 84,51 laki-laki dan 83,33 perempuan setuju dalam penggunaan warna cerah dalam iklan politik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemilih pemula lebih memilih warna cerah dalam pembuatan iklan politik: 1. Terlihat lebih berkelas Penggunaan warna cerah mengakibatkan iklan nampak lebih elegan dan eksklusif. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh narasumber. “.Kelihatan lebih berkelas. Daripada yang hitam putih kelihatan polos dan suram” Sumber: Bagus, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 “ Dibandingkan hitam putih, gambar warna tampak lebih mahal dan wah.” Sumber: Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 Penggunaan warna memang akan menimbulkan kesan yang ditampilkan. Warna cerah bisa menimbulkan kesan mewah berkelas. 2. Lebih menarik commit to user cxxii Penggunaan warna-warna cerah menjadikan iklan lebih menarik untuk diperhatikan dan tidak menjenuhkan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh salah satu responden. “ Aku lebih suka warna cerah. Lebih menarik dan nyenengin. Intinya iklan jadi lebih hidup.” Sumber: Najib, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 “Kalau hitam putih kayak foto copyan mbak, nggak menarik blas.” Sumber: Rina, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 “ Warna itu menggambarkan kehidupan. Kehidupan yang penuh warna akan lebih indah dibandingkan dengan kehidupan yang tanpa warna. Demikian dengan iklan yang berwarna akan nampak lebih indah.” Sumber: Fahri, siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, interview 8 Agustus 2010 Anak muda lebih menyukai sesuatu yang menarik dan lebih berwarna. Termasuk pemilihan penggunaan warna-warna cerah dalam iklan tentunya akan lebih menyenangkan ketika dilihat. 3. Warna cerah lebih mencerminkan anak muda Anak muda lebih menyukai warna cerah karena dengan warna cerah terlihat lebih ceria dan menyegarkan. Dengan berbagai paduan warna cerah juga dapat lebih banyak berkreasi. “ Warna cerah itu ya warnanya anak muda.. Selain itu dengan warna cerah kita juga lebih bebas untuk mengekspresikan banyak hal.” Sumber : Fitri, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010 “Kalau hitam putih itu monoton dan terkesan warna orang tua” Sumber : Rina, siswa SMA Negeri 6 Surakarta, interview 11 Agustus 2010 Anak muda memang identik dengan penggunaan warna-warna cerah. Dengan pilihan warna cerah yang banyak dibandingkan dengan warna hitam putih tentunya akan semakin banyak kreatifitas yang bisa dihasilkan. commit to user cxxiii

3. Pilihan preferensi pemilih pemula terhadap penggunaan tokoh dalam poster dan spanduk