Pesan Dalam Proses Komunikasi

commit to user Karena adanya proses terjadinya infonnasi tersebut, definisi infonnasi akan bennacam-macam, terpulang dari mana seseorang melihatnya, mulai dan proses pembentukan data sampai dengan terjadinya infonnasi. Bila memperhatikan gambar rangkaian informasi maka pengetahuan terjadi setelah informasi dikomunikasikan pada orang lain. Blumenthal mendefinisikan informasi sebagai data terekam, terklasifikasi, terorganisasi, berhubungan dengan atau ditafsirkan dalam konteks untuk meneruskan makna. Informasi merupakan penghubung antara pengetahuan dan fenomena yang diamati. 23 Di sisi lain Burch mendefinisikan informasi sebagai hasil pemodelan, pemformatan, pengorganisasian atau pengubahan data dalam sebuah cara sehingga meningkatkan pengetahuan penerimanya. Informasi akan memasok dan menunjang pengetahuan. 24

4. Pesan Dalam Proses Komunikasi

· Pembuatan pesan Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala tuned bagi komunikator dan komunikan. 23 Hoffman, Eijahu. 1980 .Defining information: an analysis of the information content of documents.Information Processing Management, hlm. 291 24 Ibid, hlm 292 commit to user Komunikator menyandi encode pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti ia memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang bahasa yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni panduan pengalaman dan pengertian collection of experiences and meanings yang pernah diperoleh komunikan. Sebelum kita melancarkan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Pembuatan pesan harus disesuaikan dengan komunikan. Sudah tentu ini bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu metode persuasif atau instrruktif. Apa pun tujuannya, metodenya, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan fator-faktor sebagai berikut: a. Faktor kerangka referensi Pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi frame of reference- nya. Kerangaka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita, dan sebagainya. b. Faktor situasi dan kondisi Yang dimaksud dengan situasi disini adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Yang simaksud dengan commit to user kondisi disini ialah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Seorang komunikator dalam menghadapi komunikan harus bersikap empatik empathy, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan lain perkataan, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. 25 Umumnya, setiap komunikasi mengharap efek, sehingga kegiatan interaksi manusia yang satu dengan yang lain tertuju pada timbulnya suatu efek seperti yang diharapkan oleh komunikator yang bersangkutan. Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku komunikan, baik yang sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator, berarti komunikasi itu berhasil, demikian juga sebaliknya. Penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang efek yang ditimbulkan dari komunikasi. Sebuah efek dapat mengubah sikap, bahkan menggerakkan perilaku para peserta komunikasi. Efek bisa berarti penambahan pengetahuan, peningkatan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan tingkah laku, timbulnya kekacauan, peningkatan prestis, pemusatan suatu hal atau masalah, pendapat publik, pendapat umum, dan sebagainya. Sebuah efek komunikasi merupakan berbagai perubahan yang timbul pada diri komunikan, yang disebabkan terjadinya kegiatan komunikasi. 25 Uchjana Effendy, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remadja Rosdakarya, 2003, hlm. 35 commit to user Adanya efek dalam setiap komunikasi tergantung pada persyaratan yang dipenuhi dalam proses komunikasi. Efek komunikasi untuk selanjutnya lebih dikenal sebagai hasil komunikasi dan untuk mendapatkannya dibutuhkan suatu proses komunikasi yang efektif. Berkomunikasi secara efektif berarti antara komunikator dan komunikan saling memiliki pengertian yang sama mengenai suatu pesan. Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif antara lain: 1. Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan. 2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti. 3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat pihak komunikan. 4. Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkannya. 5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan. · Uses and Gratification Theory Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna utility ; bahwa komunikasi commit to user media diarahkan oleh motif intentionality,; bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi selectivity; dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu stubborn. Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. 26 Konsep dasar model ini diringkas oleh pendirinya Katz, Blumler, dan Gurevitch. Dengan model ini yang diteliti ialah 1 sumber sosial dan psikologis dari 2 kebutuhan, yang melahirkan 3 harapan-harapan dari 4 media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan 5 perbedaan pola terpaaan media atau ketelibatan dalam kegiatan lain , dan menghasilkan 6 pemenuhan kebutuhan dan 7 akibat-akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Model Uses and Gratification Anteseden Motif Penggunaan Media Efek -variabel -personal - hubungan - kepuasan individual - diversi - macam isi - pengetahuan - variabel - personal - hubungan - kepuasan lingkungan identity dengan isi Dengan menggunakan model ini, peneliti berusaha menemukan hubungan di antara variable-variabel yang diukur. Seringkali peneliti hanya meneliti sebagian dari komponen-komponen dalam gambar di atas. 26 Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi dengan Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1993 hlm. 64 commit to user · Persuasi dalam pembuatan pesan Persuasi merupakan teknik mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi. Disinilah perlu adanya pengetahuan komunikator tentang lingkup referensi dan luas pengalaman dari komunikannya, supaya dapat diadakan pertemuan melalui lambang sehingga tercapailah overlapping of interest pada pihak komunikan dengan komunikator. Inilah persuasi dalam arti semurni-murninya, yaitu menggunakan informasi tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan, untuk mempengaruhinya dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh pesan. Tanpa pengetahuan situasi demikian maka pesan dan kegiatan komunikasi akan berhasil sedikit ataupun sama sekali akan gagal. 27 75 dari keputusan manusia dilandasi oleh emosi, maka persuasi biasanya mengadakan pendekatan dengan daya tarik terhadap emosi. Karena itu dikatakan, bahwa sebagai daya tarik pertama, pendekatan terhadap penggunaan emosi komunikan ternyata adalah yang paling efektif., 28 Oleh karena itu, proses pembuatan pesan juga perlu memperhatikan sisi-sisi persuasif, yaitu menggunakan fakta psikologis dari komunikan. Dalam sebuah jurnal komunikasi, mengenai Effectiveness of Negative Political Advertising, dijelaskan bhawa keefektifan sebuah pembicaraan persuasif adalah tergantung bagaimana orang tersebut bisa menggunakan bahasa dalam 27 Susanto, Astrid S, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung: Rindang Mukti.1977, hlm. 17 28 Ibid, hlm. 17 commit to user propaganda maupun periklanan. Bahasa apa yang akan digunakan akan berpengaruh pada pesan yang akan diterima oleh khalayak. Expectancy theory focuses on the relationship between language use and the effectiveness ofsuch language use on persuasion. Expectancy theory assumes that “ since language is a rule- governed system, people develop norms and expectations concerning appropriate usage ini given situations. Most cultures and societies shape their own patterns of language and determine normative or non- normative patterns of language use. When messages conform to people’s norms and expectations, “the norms and expectations are strengthened, but the message exert minimal impact on attitudes.” Won, Ho Chang, Jae-Jin Park, and Sung Wook Shim: 1998.” 29 · Penerimaan pesan Salah satu faktor bagaimana suatu isi pesan diterima tergantung dari lambang- lambang yang dipergunakan. “ Lambang” adalah suatu “perjanjian” setelah ia diberi suatu arti tertentu. Walaupun demikian, sikap psikologis manusia dapat memberikan arti berbeda kepada lambang yang sama. Di dalam menyajikan suatu pesan ada tiga kemungkinan: a. Pesan mendesak pelaksanaan sesuatu b. Pesan hanya menganjurkan c. Pesan hanya sepintas lalu disampaikan. Penelitian membuktikan, bahwa kalau suatu pesan disampaikan dengan sangat mendesak, khususnya bila hanya menyebut segi baiknya saja, maka orang lain akan ragu-ragu untuk menerima apa yang disampaikan. Kemungkinan penerimaannya, dengan demikian masih kecil. Sebaliknya bila sesuatu dianjurkan 29 Won Ho Chang, Jae-jin park, and Sung Wook Shim, Journal Of Communication. Effectiveness of Negative Political Advertising, 1998. commit to user dengan menyebut segi positif dan negatifnya, maka derajat kemungkinan penerimaan pesan adalah lebih besar. Sesuatu yang dikatakan “sepintas lalu “ biasanya mempunyai efek yang paling besar, yaitu sikap karena sikap demikian ini merangsang “sikap ingin tahu” pada manusia dan kenyataan bahwa sesuatu yang hanya dikatakan “sepintas” lalu memberi kesan seakan-akan komunikator kurang memperhatikan persoalannya, dengan akibat bahwa disangka orang tersebut tidakkurang mempunyai perhatian dan kepentingan terhadap apa yang dikatakannya, Justru karena hal yang terakhir ini, yaitu dugaan orang akan tidak atau kurang adanya kepentingan akan hal yang disebut sepintas lalu, membuat orang lebih yakin akan kesungguhan dan kemurnian pernyataannya dan selanjutnya inilah yang meningkatkan nilai kepercayaan akan pesan, sehingga pesan lebih mudah diterima oleh komunikan. Sebaliknya, bila dalam menyampaikan sesuatu, beberapa segi terlalu ditekan, maka komunikan segera akan menarik kesan bahwa pihak komunikator terlalu berkepentingan tentang hal yang dinyatakannya, sehingga orang segera menerimanya. 30

5. Kebudayaan Remaja sebagai Pemilih Pemula