commit to user
berdiskusi. Selain itu, FGD yang merupakan aktivitas membandingkan hasil pengukuran kuantitatif menjadi alat yang reliable karena melibatkan subjek yang
sama dengan peserta survei.
6. Teknik Analisis Data
a. Analisis Desain Pra Uji Dalam desain pra uji, penelitian bertujuan memaparkan data hasil
penelitian sehingga analisis yang digunakan ialah analisis statistik deskriptif. Dalam desain pra uji data yang sudah tersusun dalam tabel frekuensi
merupakan kerangka dasar untuk analisis deskriptif. Untuk tujuan deskripsi, penelitian kuantitatif survei menggunakan statistika deskriptif. Statistik
deskriptif berhubungan dengan teknik untuk pencatatan, pengorganisasian, dan peringkasan informasi dari data numerik.
78
Statistik deskriptif merupakan prosedur-prosedur mengorganisasikan dan menyajikan informasi
dalam satu bentuk yang dapat digunakan dan dapat dikomunikasikan atau dapat dimengerti.
79
Melalui data hasil survei yang dipaparkan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang akan dapat diketahui kebutuhan informasi yang dibutuhkan
oleh pemilih pemula, visualisasi iklan politik yang diinginkan, dan pilihan penggunaan media dalam iklan.
78
Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Refika Aditama. 2009, hlm 334
79
Richard P. Runyon dan Audrey Haber dalam Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 hlm 334
commit to user
b. Analisis Desain Pasca Uji Dalam desain pasca uji, data yang diperoleh adalah data kualitatif.
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori struktur klasifikasi. Data dalam wujud kata-kata mungkin telah dikumpulkan
dalam aneka macam cara observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman dan biasanya “diproses” sebelum siap digunakan melalui
pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam
teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.
80
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulanverifikasi.
81
Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi sebagai
sesuatu yang jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar
untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”.
80
Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 hlm 339
81
Miles dan Huberman dalam Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 hlm 339
commit to user
Analisis data kualitatif yang dilakukan di sini adalah analisis terhadap hasil FGD yang merupakan evaluasi pemilih pemula terhadap iklan politik
yang telah dibuat. Komponen-komponen analisis data: model interaktif sumber: Miles dan
Huberman, 1992:20
82
Cara kerja skema analisis interaktif di atas adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik yang telah ditentukan di atas yaitu FGD.
2. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisir data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus bsesudah
82
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 hlm 340
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian
Data
Kesimpulan- kesimpulan
Penarikan Verifikasi
commit to user
penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi, dalam penelitian kualitatif, ‘reduksi data’ tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data
kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan
dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.
83
Di dalam FGD, data-data yang dianggap kurang penting dihilangkan dan tidak dimasukan ke dalam hasil
analisis. Data-data yang dirasa tidak penting tersebut misalnya jawaban-jawaban dari peserta FGD yang kurang mendalam, tidak substantif, dan jawaban yang
terkadang justeru tidak menjawab pertanyaan. 3. Penyajian Data
Merupakan rangkaian informasi yang memumgkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data. Dalam hal ini peneliti akan dapat
mengerti tentang apa yang sedang terjadi serta memungkinkan untuk mengerjakan sistem analisis tindakan lain berdasarkan pengetian tersebut. Dalam penelitian
ini, hasil penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk analisis data berupa tanggapan pemilih pemula terhadap iklan politik yang telah dibuat yang
dilengkapi dengan kutipan-kutipan diskusi dalam FGD. 4. Penarikan Kesimpulan
Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Mula-mula kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian kian meningkat
83
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 hlm 340
commit to user
menjadi lebih terperinci.
84
Dari FGD yang dilakukan maka data akan terkumpul dan selanjutnya peneliti dapat menarik suatu kesimpulan berkaitan dengan
tanggapan pemilih pemula terhadap iklan politik yang telah dibuat.
84
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2009 , hlm 341
commit to user
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. SMA NEGERI 6 Surakarta
1.Visi dan Misi Sekolah Visi:
Berprestasi dalam mutu, unggul dalam bahasa dan santun dalam budaya.
Misi:
a Meningkatkan sumber kretifitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
b Mendorong siswa lebih aktif dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler.
c Menanamkan keunggulan sekolah secara efektif khususnya kepada semua warga sekolah dan masyarakat pada umumnya.
d Menanamkan budi pekerti yang luhur, cinta tanah air, dan santun sesuai dengan budaya bangsa 3 S: senyum, sapa, dan santun.
e Mendorong dan membentuk setiap siswa untuk menegrti menguasai bahasa nasional Internasional.
2. Sejarah Berdirinya Sekolah
1. Nama Sekolah dan berdirinya SMA Negeri 6 Surakarta berdiri pada tahun 1976 dengan nama Sekolah
Menengah Persiapan pembangunan SMPP No 40 Surakarta. Meskipun