Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

9 ketahanan pangan yang dibahas adalah ketersediaan pangan, tingkat pendapatan dan preferensi pangan.

1.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki batasan yaitu kajian ketahanan pangan menggunakan definisi dan indikator ketahanan pangan itu sendiri menurut UU Pangan No. 7 tahun 1999 dan menggunakan kategori kemiskinan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Penelitian hanya mengkaji faktor ketahanan pangan yang dikaitkan dengan kinerja kelembagaan lokal suatau daerah dengan analisis kelembagaan dalam ruang lingkup Ostrom 1999, Uphoff 1997, dan Mackay 1998 dalam Syahyuti 2004 serta Furubotn Richter 2000 dalam Suhana 2008. 10

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kelembagaan

Kelembagaan merupakan suatu sistem aktivitas dari kelakuan berpola dari manusia dalam kebudayaannya beserta komponen-komponen yang terdiri dari sistem norma dan tata kelakuan untuk wujud ideal kebudayaan, kelakuan berpola untuk wujud kelakuan kebudayaan dan peralatan untuk wujud fisik kebudayaan yang ditambah dengan manusia atau personil yang melaksanakan kelakuan berpola Koentjaraningrat 1997. Kelembagaan sebagai seperangkat norma-norma dan peraturan yang tumbuh dalam masyarakat yang bersumber pada pemenuhan kebutuhan pokok dan memiliki bentuk konkritnya adalah asosiasi. Pada haikikatnya, norma dan tata tertib itulah yang menjadi ciri dasar dari sebauah lembaga masyarakat. Kelembagaan yang ada di dalam masyarakat merupakan esensi atau bagian pokok dari masyarakat dan kebudayaannya. Institusi merupakan kendala–kendala terhadap kebebasan individual anggota masyarakat. Individual sering membuat tindakan yang menimbulkan eksternalitas yang sering mengancam kepentingan masyarakat keseluruhan, sehingga perlu membatasi kebebasan individu tersebut agar perilakunya bersesuaian dengan kepentingan masyarakat. Agar institusi dapat berjalan dan ditaati oleh anggotanya, maka perlu adanya struktur intensif yang mengandung sangsi dan reward sehingga masyarakat akan menaatinya. Pejovich 1999 dalam Suhana 2008 menyatakan bahwa kelembagaan memiliki tiga komponen, yakni: 1. Aturan formal, meliputi konstitusi, statute, hukum dan seluruh regulasi pemerintah lainnya. Aturan formal membentuk sistem politik struktur