84 disimpulkan bahwa masyarakat memiliki hasil panen kurang dari 300 ikat
sehingga dapat di kategorikan sebagai rumahtangga miskin. Tingkat pendapatan adalah tingkat perolehan dari kegiatan mata
pencaharian masyarakat yang diukur dalam uang. Pengukurannya dikelompokkan berdasarkan per kapita yaitu pendapatan rumahtangga dibagi dengan jumlah
tanggungan dalam keluarga. Tingkat Pendapatan dikelompokan dalam tiga katogori yaitu 1 tinggi Rp 750.000, 2 sedang Rp 350.000- Rp 750.000, 3
rendah Rp 350.000. Berikut ini gambaran mengenai sebaran tingkat pendapatan responden yang tersaji dalam Tabel 23 di bawah ini.
Tabel 23. Sebaran Tingkat Pendapatan Masyarakat Sinar Resmi Tingkat Pendapatan
Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Jumlah
Persentase
Tinggi 0 Sedang 0
Rendah 31 100
Jumlah 31 100
Sumber: Data Primer, 2011 diolah Beradasarkan data dilapangan dapat dilihat bahwa responden rata-rata adalah
rumahtangga miskin dengan pendapatan perkapita kurang dari Rp 350.000.
7.4.3 Preferensi Pangan
Preferensi pangan adalah tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemilihan pangan yang akan dikonsumsi. Berdasarkan hasil pengamatan,
preferensi pangan masyarakat Kasepuahan Sinar Resmi masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan masyarakat yang masih rendah yang rata-
rata hanya sampai tingkat sekolah dasar. Selain itu, diduga adanya faktor budaya masyarakat setempat yang masih kental dengan adat Sunda yaitu terbiasa makan
lalap dengan sambal saja. Letak desa yang terpencil dengan akses yang sulit sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka hanya memanfaatkan alam
85 sekitar. Gambaran mengenai tingkat preferensi pangan yang ada di Kasepuhan
Sinar Resmi tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 24. Sebaran Preferensi Pangan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Preferensi Pangan
Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Jumlah
Persentase
Tinggi 0 Sedang 2
6,45 Rendah 29
93,55
Jumlah 31 100
Sumber: Data Primer, 2011 diolah Berdasarkan tabel di atas rata-rata preferensi masyarakat masih rendah
yaitu sebesar 93,55 sedangkan sisanya pada prefensi sedang sebesar 6,45. Parameter yang digunakan untuk mengukur preferensi pangan yaitu pengetahuan
terhadap pangan, perencanaan pangan rumahtangga, dan pemenuhan pangan rumahtangga.
86
VIII. BIAYA TRANSAKSI DALAM KELEMBAGAAN PANGAN 8.1 Komponen dalam Biaya Transaksi
Berdasarkan hasil analisis aktor terlihat bahwa aktor pemain utama dalam kelembagaan pangan adalah para pengurus kasepuhan. Aktor yang terlibat dalam
kepengurusan memiliki pengaruh yang tinggi dalam menentukan segala keputusan dan kebijakan. Keputusan yang diambil berdasarkan persetujuan dari pemimpin
kasepuhan melalui musyawarah dengan incu putu. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis biaya transasksi yang dilakukan dalam penelitian ini difokuskan pada
kelembagaan dengan kelompok pemain utama tersebut Secara sistematis biaya transaksi yang dikeluarkan oleh masyarakat
kasepuhan dalam kegiatan kelembagaan di Kasepuhan Sinar Resmi dapat dilihat pada Gambar 8.
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 9. Biaya Transaksi yang Dikeluarkan Masyarakat Sinar Resmi
Berdasarkan Gambar 9 di atas, total biaya transaksi yang dikeluarkan masyarakat kasepuhan Sinar Resmi dalam kegiatan kelembagaan meliputi: 1
Biaya pengambilan keputusan yang merupakan biaya pertemuan anggota kasepuhan sebulan sebelum acara Saren Taun digelar dan 2 Biaya operasional
bersama yang meliputi biaya pertemuan rutin setiap tanggal 14 penanggalan Islam
Biaya Traksaksi dalam Kelembagaan
Biaya Saren Taun Biaya Kumpul Rutin
dan Upacara Tradisi Biaya Operasional Bersama
Biaya Pertemuan Musyawarah Anggota
Biaya Pengembilan Keputusan