Gambaran Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi

45 kasepuhan Ciptamulya pada tahun 2003. Karena kuatnya wangsit untuk memimpin kasepuhan akhirnya pada tahun yang sama Abah Asep menerima kepemimpinan kasepuhan Sinar Resmi dan mengganti nama kasepuhan menjadi Kasepuhan Sinar Resmi. Berdasarkan sejarah tersebut sampai saat ini ada tiga pusat kasepuhan di Desa Sinar Resmi yaitu kasepuhan Ciptagelar, Ciptamulya, dan Sinar Resmi. Anggota masing-masing kasepuhan merupakan pembagian dari anggota kasepuhan yang pada masa Abah Ujat menjadi satu disesuaikan dengan batas- batas alam dimana kedudukan anggota komunitas tinggal selain berdasarkan keinginan anggota komunitas itu sendiri untuk memilih kepemimpinan komunitas tertentu meskipun domisilinya tidak dalam batasan kasepuhan yang dipilihnya. Kasepuhan Sinar Resmi sampai saat ini masih dipimpin oleh Abah Asep yang membawahi sekitar 25.000 anggota kasepuhan baik yang berada di wilayah Desa Sinar Resmi maupun di luar wilayah ini. Sesuai dengan amanat didirikannya kasepuhan untuk menyelamatkan sistem pertanian Kerajaan Pajajaran, sampai saat ini sistem pertanian yang dilakukan oleh anggota komunitas kasepuhan masih berupa sistem pertanian padi lahan tadah hujan dengan pola tanam sekali dalam satu tahun.

5.6 Gambaran Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi

Tempat tinggal anggota Kasepuhan Sinar Resmi tidak dibatasi oleh batas- batas administratif yang disebut dengan incu putu pengikut. Anggota komunitas umumnya tersebar di Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Namun, dalam lingkup penelitian kali ini, komunitas anggota kasepuhan yang digunakan adalah 46 komunitas anggota Kasepuhan yang secara administratif bertempat tinggal di Desa Sinar Resmi. Abah Asep selaku ketua adat Kasepuhan Sinar Resmi pada tahun 2011 sudah membawahi sekitar 1.800 KK Kepala Keluarga. Pemilihan ketua adat dan perangkat adat dilakukan secara turun-temurun. Wangsit yang diterima dijadikan suatu pertanda bahwa keturunan dari katua adat dan perangkat adat terdahulu dapat menjadi pemimpin adat yang baru. Tradisi tersebut dijalankan tanpa ada perubahan dan berlangsung hingga saat ini. Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi memiliki mata pencaharian utama di sektor pertanian, baik dari huma, sawah, dan kebun sedangkan mata pencaharian sampingan seperti berdagang, tukang ojek, keterampilan pertukangan, dan lain- lain. Berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi sebagian besar hanya mengenyam pendidikan dasar. Hal tersebut dikarenakan akses terhadap pendidikan dasar saat itu masih sulit. Namun, saat ini akses masyarakat untuk meneruskan pendidikan hingga tingkat lanjut sudah mudah meskipun untuk sampai jenjang tingkat atas belum ada. Masyarakat kasepuhan terbilang cukup terbuka dengan pengaruh luar, asalkan tidak bertentangan dengan aturan adat dan harus sesuai dengan ijin dari Abah. Hal tersebut terbukti dengan masuknya teknologi seperti televisi dan handphone sehingga akses informasi menjadi lebih mudah. Adanya akses tersebut membuat masyarakat mengenal Bahasa Indonesia meskipun bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat kasepuhan adalah Bahasa Sunda. Pemukiman masyarakat kasepuhan terlihat padat dan berkumpul dalam satu lokasi yang saling berdekatan. Sebagian besar rumah masyarakat adat adalah 47 rumah panggung. Atap rumah terbuat dari rumbia dengan bangunan dari bambu dan kayu. Tiap rumahtangga anggota kasepuhan memiliki leuit atau lumbung padi yang letaknya tidak jauh dari rumah. Setiap rumah memiliki tungku api hawu yang digunakan untuk menanak nasi. 48 VI. KELEMBAGAAN DAN TATA ATURAN KASEPUHAN SINAR RESMI 6.1 Aktor Kelembagaan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Kelembagaan yang ada dalam masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi telah ada sejak dahulu dan menjadi sebuah tradisi yang dijalankan secara turun- temurun. Abah atau tutunggul mempunyai perangkat adat yang memiliki tugas masing-masing. Dalam hal ini, perangkat adat sebagai aktor dalam kegiatan kelembagaan. Pergantian perangkat adat secara turun-temurun kepada kerabatnya melalui wangsit yang akan diterima anggota keluarganya. Orang yang menerima wangsit tersebut akan menjadi perangkat adat yang baru. Berikut adalah struktur kelembagaan adat yang ada di Kasepuhan Sinar Resmi: Sumber : Sekretaris Kasepuhan Sinar Resmi, 2011 Gambar 2. Struktur Kelembagaan Adat Kasepuhan Sinar Resmi Gambar struktur kelembagaan adat di atas merupakan sejumlah perangkat adat yang membantu tugas Abah dalam memimpin Kasepuhan Sinar Resmi. PENGHULU GANDEK BENGKONG TUTUNGGUL DUKUN KOKOLOT LEMBUR CANOLI EMA’ BEURANG NGURUS LEUIT TUKANG BANGUNAN KEMIT PARAJI KOKOLOT LEMBUR KOKOLOT LEMBUR TUKANG DAPUR KOKOLOT LEMBUR KASENIAN TUKANG PARA KOKOLOT LEMBUR KOKOLOT LEMBUR TUKANG BEBERSIH KOKOLOT LEMBUR PANDAY DUKUN HEWAN PAMORO PAMAKAYAAN INCU PUTU MASYARAKAT ADAT 49 Masing-masing perangkat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Mereka menjalankan tugas merupakan sebuah amanah dan kewajiban sehingga tidak mendapatkan imbalan apapun. Abah dibantu oleh sejumlah staf ahli penasehat dalam bidang agama dan negara garis fungsional. Secara struktural, posisi perangkat adat di bawah Abah terdiri dari wakil-wakil Abah dukun, penghulu, kokolot lembur . Abah Asep membentuk posisi baru yaitu sekretaris adat tetapi posisi tersebut tidak masuk dalam struktur kelembagaan adat di kasepuhan. Tugas dari sekretaris adalah mencatat jumlah incu putu pengikut dan mencatat jumlah pemasukan padi saat saren taun. Selain itu, sekretaris mewakili Abah dalam berhubungan dengan dunia luar. Adapun tugas atau fungsi dari tiap-tiap perangkat adat adalah sebagai berikut: 1. Tutunggul adalah seseorang yang bertugas untuk memimpin kasepuhan yang tidak lain adalah Abah sendiri. 2. Gandek adalah seseorang yang menjadi pengawal atau ajudan kasepuhan. Tugas gandek adalah melayani seluruh keperluan Abah dan mengawal kemanapun Abah pergi. 3. Dukun adalah seseorang yang tugasnya mengobati orang yang sakit dan mencegah terjadinya wabah. Pengetahuan dalam pengobatan didapatkan secara turun-temurun dengan menggunakan obat tradisional. 4. Penghulu adalah seseorang yang memimpin doa saat upacara adat dilaksanakan. Penghulu mempunyai posisi yang penting karena setiap kegiatan kasepuhan selalu diawali dengan upacara adat. 5. Bangkong adalah seseorang yang bertugas untuk mengkithankan anak- anak kasepuhan. 50 6. Paraji adalah seseorang yang bertugas untuk membantu dalam persalinan dan perias pengantin. 7. Pamakayan adalah seseorang yang bertugas untuk mengatur kegiatan pertanian baik sawah maupun huma. 8. Pamoro adalah seseorang yang bertugas memburu hewan dan mengusir hewan yang mengganggu tanaman. 9. Kemit adalah seseorang yang menjaga kasepuhan pada malam hari. 10. Tukang bangunan adalah seseorang yang bertugas untuk membangun rumah adat dan bangunan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat adat. 11. Ngurus leuit adalah seseorang yang bertugas untuk mengurus lumbung komunal masyarakat adat kasepuhan yang disebut leuit sijimat. 12. Ema’ beurang adalah seseorang yang bertugas menolong ibu-ibu saat melahirkan. 13. Tukang bebersih adalah seseorang yang tugasnya membersihkan lingkungan kasepuhan. 14. Dukun hewan adalah seseorang yang mempunyai tugas mengobati hewan atau tugasnya layaknya dokter hewan. 15. Canoli adalah seseorang yang bertugas untuk mengambil beras dari tempat penyimpanan beras untuk dimasak pada upacara adat. Canoli juga bertugas dalam membantu memasak beras tersebut. 16. Tukang para adalah seseorang yang bertugas untuk mengurus upacara besar kasepuhan serta mengurus berbagai jenis kue yang digunakan dalam ritual upacara tersebut. 51 17. Kasenian adalah seseorang yang bertugas dalam hal kelestarian kesenian kasepuhan. 18. Tukang dapur adalah orang yang bertugas untuk mengurus kegiatan memasak di rumah Abah. 19. Panday adalah seseorang yang bertugas untuk membuat peralatan tani seperti cangkul dan arit. 20. Incu putu adalah masyarakat kasepuhan Sinar Resmi baik yang tinggal di Desa Sinar Resmi maupun yang tidak. 21. Kokolot lembur adalah perwakilan abah disetiap wilayah tertentu yang ditunjuk oleh abah. Tugas yang harus dijalankan oleh kokolot lembur adalah mewakili incu putu. Berbeda dengan pengurus kasepuhan yang lain, kokolot lembur dipilih berdasarkan syarat-syarat seperti: 1 dipercaya oleh incu putu, 2 mampu mewakili incu putu untuk menghadap abah, dan 3 memiliki pengetahuan dan kecakapan yang baik. 6.2 Aturan Adat Kasepuhan Sinar Resmi 6.2.1