79 sekolah sangat jauh terutama untuk sekolah tingkat lanjut sehingga mereka
memilih untuk berhenti sekolah.
7.3.3 Mata Pencaharian Sampingan Selain Pertanian
Masyarakat kasepuhan Sinar Resmi memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Hasil dari pertanian tersebut ditujukan untuk kebutuhan konsumsi
sehari-hari sehingga untuk memenuhi kebutuhan lainnya mereka mempunyai pekerjaan sampingan. Pekerjaan tersebut antara lain dalam bidang tata niaga atau
berdagang, penyadap aren, buruh, dan jasa. Menurut penuturan sekretaris Desa Sinar Resmi, pekerjaannya sebagai pagawai negeri pun dikategorikan sebagai
pekerjaan sampingan. Gambaran mengenai sebaran mata pencaharian sampingan dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 5. Sebaran Mata Pencaharian Sampingan Masyarakat Sinar Resmi
Pekerjaan sampingan terbanyak yaitu sebagai buruh sebanyak 48. Pekerjaan sebagai buruh rata-rata dilakukan oleh masyarakat ketika menunggu
musim panen tiba atau ketika kegiatan bertani mereka telah selesai dan menunggu musim tanam berikutnya. Pekerjaan rata-rata tidak jauh dari mengekstraksi
sumberdaya alam yang ada di sekitarnya seperti penyadap aren, berdagang gula aren, berdagang buah, dan lain sebagainya. Sektor jasa yang paling banyak adalah
dalam hal transportasi seperti ojeg.
80
7.3.4 Penguasaan Lahan
Penguasaan lahan merupakan total luas lahan yang dikelola masyarakat kasepuhan Sinar Resmi. Luas lahan yang dikelola bervariasi mulai dari luas lahan
yang sempit 0,5 ha, luas lahan yang sedang 0,5-1 ha, dan luas lahan yang besar 1 ha. Sebaran mengenai penguasaan lahan dapat dilihat pada Gambar 6.
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 6. Sebaran Penguasaan Lahan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi
Lahan yang dimiliki masyarakat Kasepuhan terbilang sempit dibawah 0,5 ha dengan porsi 90. Berdasarkan pengamatan di lapangan, lahan yang mereka
miliki adalah lahan yang diwariskan oleh orang tua sehingga orang tua yang memiliki jumlah anak yang banyak maka masing-masing anak mendapat porsi
yang kecil. Meskipun memiliki lahan yang sempit tetapi masyakat masih dapat menggarap lahan komunal yaitu huma.
7.3.5 Status Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan merupakan status hak kepemilikan lahan yang digarap oleh masyarakat kasepuhan sinar resmi. Kepemilikan lahan digolongkan menjadi
tiga yaitu: pemilik, penggarap, dan keduanya. Umumnya masyarakat memiliki lahan pribadi meskipun dengan ukuran yang sempit. Namun, mereka masih bisa
menggunakan lahan komunal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Apabila mereka tidak memiliki lahan pertanian, mereka masih bisa menggarap lahan milik