80
7.3.4 Penguasaan Lahan
Penguasaan lahan merupakan total luas lahan yang dikelola masyarakat kasepuhan Sinar Resmi. Luas lahan yang dikelola bervariasi mulai dari luas lahan
yang sempit 0,5 ha, luas lahan yang sedang 0,5-1 ha, dan luas lahan yang besar 1 ha. Sebaran mengenai penguasaan lahan dapat dilihat pada Gambar 6.
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 6. Sebaran Penguasaan Lahan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi
Lahan yang dimiliki masyarakat Kasepuhan terbilang sempit dibawah 0,5 ha dengan porsi 90. Berdasarkan pengamatan di lapangan, lahan yang mereka
miliki adalah lahan yang diwariskan oleh orang tua sehingga orang tua yang memiliki jumlah anak yang banyak maka masing-masing anak mendapat porsi
yang kecil. Meskipun memiliki lahan yang sempit tetapi masyakat masih dapat menggarap lahan komunal yaitu huma.
7.3.5 Status Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan merupakan status hak kepemilikan lahan yang digarap oleh masyarakat kasepuhan sinar resmi. Kepemilikan lahan digolongkan menjadi
tiga yaitu: pemilik, penggarap, dan keduanya. Umumnya masyarakat memiliki lahan pribadi meskipun dengan ukuran yang sempit. Namun, mereka masih bisa
menggunakan lahan komunal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Apabila mereka tidak memiliki lahan pertanian, mereka masih bisa menggarap lahan milik
81 orang lain dengan sistem ngepak, maro, maupun gade. Berikut ini merupakan
gambaran mengenai kepemilikan lahan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 7. Sebaran Tingkat Pendidikan Kasepuhan Sinar Resmi
Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa status petani berdasarkan kepemilikan lahan adalah sebagai petani pemilik sekaligus penggarap yaitu
sebesar 42. Menurut hasil pengamatan, hal tersebut terjadi karena lahan yang mereka miliki sempit sehingga mereka berinisiatif untuk menggarap lahan milik
orang lain atau menggarap lahan komunal. Sistem lahan garapan yang sering dilakukan yaitu ngepak, maro, huma, dan gade.
7.4 Keragaan Ketahanan Pangan Rumahtangga Miskin Kasepuhan Sinar Resmi