24 dapat diantisipasi dengan sistem manajemen stok seperti adanya lumbung padi
desa. Adanya lumbung padi tersebut diharapkan dapat menstabilkan stok dan harga bahan pangan.
2.6 Kearifan Lokal dalam Kelembagaan Pangan
Ketahanan pangan di tingkat rumahtangga dapat dipenuhi dari produksi dan cadangan pangan sendiri maupun kelompok. Menurut Kantor 2001 dalam
Koesoemowardani 2003 menjelaskan konsep ketahanan pangan komunitas sebagai sebuah konsep yang berorientasi pencegahan yang mendukung
pengembangan dan penyediaan pangan yang berkelanjutan dengan strategi berdasarkan komunitas untuk meningkatkan akses rumahtangga miskin terhadap
penyediaan pangan.
2.6.1 Konsep Kelembagaan Pangan
Menurut Anwar 2001 dalam Basri 2008, institusi atau kelembagaan merupakan aturan main the rule of game dalam masyarakat yang secara lebih
formal dapat dikatakan sebagai alat manusia guna mengatur perilaku individual anggotanya yang membangun pengaturan dalam interaksi antar anggota-anggota
dalam masyarakat tersebut melalui norma-norma tertentu. Dalam beberapa hal institusi merupakan kendala-kendala terhadap kebebasan individual angota-
angotanya dalam masyarakat. Individual sering membuat tindakan yang menimbulkan eksternalitas terutama yang negatif yang sering mengancam
kepentingan masyarakat keseluruhan, sehingga masyarakat perlu membatasi kebebasan individual-individual tersebut agar perilakunya bersesuaian dengan
kepentingan masyarakat.
25 Kelembagaan memilki dua pengertian. Pertama sebagai aturan main rule
of the game dalam interaksi interpersonal. Dalam kaitan kelembagaan pangan
masyarakat, kelembagaan diartikan sebagai sekumpulan aturan baik yang formal maupun informal, tertulis maupun tidak tertulis mengenai tata hubungan manusia
dengan lingkungannya yang menyangkut hak-hak dan kewajiban dalam kelembagaan. Kedua kelembagaan sebagai suatu organisasi dalam pengertian
ekonomi menggambarkan aktivitas ekonomi yang dikoordinasikan bukan oleh sistem harga, tetapi oleh mekanisme administratif dan kewenangan.
Kelembagaan dalam masyarakat merupakan nilai dan norma yang mengatur tata kehidupan sosial masyarakat. Salah satu bentuk kelembagaan
masyarakat dalam pengembangan dan penyediaan pangan bagi masyarakat melalui kelembagaan pangan. Menurut Departemen Pertanian 2002
kelembagaan pangan merupakan organisasi yang tumbuh dari dan oleh masyarakat sendiri yang didasari kesamaan kepentingan dalam menangani bidang
pangan secara formal terorganisasi dan memiliki anggaran dasar dan anggaran rumahtangga tertulis.
Berdasarkan kajian Tim Studi Lumbung IPB 1983 dalam Koesoemowardani 2003 sistem lumbung desa yaitu suatu sistem kelembagaan
penyediaan bahan pangan beras dan non beras dan bahan-bahan lainnya, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan penduduk pedesaan, terutama dalam
menanggulangi kerawanan pangan dan gizi yang ditimbulkan oleh kemisikinan struktural. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan lumbung desa diharapkan didukung
oleh peran serta aktif dari masyarakat desa itu sendiri, dengan bantuan pemerintah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi setempat. Sesuai dengan tujuan