Paci-paci Leucas lavandulaefolia TINJAUAN PUSTAKA

3. Kronis dapat terlihat dengan gejala seperti tukak, bisul-bisul, dan abses yang perkembangannya berlangsung lama. 4. Laten dapat terjadi dengan tidak memperlihatkan adanya gejala-gejala penyakit, namun pada organ dalam terdapat bakteri penyebab penyakit.

2.3. Paci-paci Leucas lavandulaefolia

Paci-paci dalam Brown 2007 dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Dunia : Plantae Filum : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae alt. Labiatae Sub Famili : Lamioideae Genus : Leucas Spesies : Leucas lavandulaefolia Gambar 2. Paci-paci Leucas lavandulaefolia Menurut Anonimus 2005 paci-paci dapat tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1500 m di atas permukaan laut. Batang berkayu, tinggi 20-60 cm, berbuku-buku, bercabang, berambut halus, berwarna hijau, daun tunggal letak berhadapan dan bertangkai. Helaian daun berbentuk lanset, ujung dan pangkalnya runcing, tepi bergerigi, panjang 1.5-10 cm, lebar 2-10 mm, berwarna hijau tua pada bagian atas dan berwarna hijau muda pada bagian bawah. Memiliki bunga kecil-kecil berwarna putih, daunnya berbentuk seperti lidah, tumbuh tersusun dalam karangan semu yang padat. Biji bulat kecil berwarna hitam, perbanyakan dengan biji. Distribusi tanaman paci-paci ini dari India sampai China, dekat Malaysia sampai Indonesia dan tumbuh secara liar Soerjani et al., 1987 dalam Sopiana, 2005. Paci-paci biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati luka yang sakit dan meradang, caranya adalah daun paci-paci ditumbuk sampai halus dan diberikan sebagai tapal diatas luka atau pada daerah yang radang. Selain itu, paci-paci juga dapat digunakan sebagai immunostimulan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menambah vitalitas sebagai obat rematik antirheumatic. Akar serta daunnya yang pahit dan berbau tajam dapat digunakan untuk mengobati jerawat, penyakit kulit seperti kudis dan sebagai insektisida pembasmi serangga Anonimus, 2006. Air dari seduhan akar paci-paci dapat digunakan untuk merendam kaki yang luka dan kulit kaki yang mengeras. Seduhan paci-paci dapat digunakan sebagai obat luar dan dalam untuk menyembuhkan penyakit kulit yang meradang berisi cendawan Saccharomyces. Kandungan kimiawi dalam daun dan akar tanaman paci-paci diantaranya adalah minyak atsiri, flavonoid, tannin, saponin Anonimus, 2005, alkaloid Anonimus, 2006, methanol Mukherjee et al., 1997 dalam Abdullah, 2008. Minyak atsiri adalah cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri dapat diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu dan akar pada tumbuhan tertentu. Minyak atsiri yang disemprotkan ke udara membantu menghilangkan bakteri, jamur, menghilangkan bau pengap dan bau tidak mengenakkan Anonimus, 2003. Minyak atsiri memiliki daya antibakteri disebabkan adanya senyawa fenol dan turunannya yang mampu mendenaturasi protein sel bakteri Hasim, 2003. Fenol dapat merusak membran sel bakteri dan menyebabkan lisis terlarutnya sel bakteri Nogrady, 1992. Sifat toksik fenol mengakibatkan struktur tiga dimensi protein bakteri terganggu dan terbuka, sehingga menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan struktur kerangka kovalen, sehingga protein terdenaturasi. Deret asam amino protein tetap utuh setelah denaturasi namun aktivitas biologinya rusak sehingga protein tidak dapat melakukan fungsinya Hasim, 2003. Substansi fenolik dari minyak atsiri telah diketahui dapat menstimulasi makrofag yang memilliki efek negatif tidak langsung terhadap infeksi bakteri dan mencegah infeksi virus. Senyawa fenol memiliki efek inhibitor terhadap bakteri Gram positif dan ditemukan memiliki aktivitas antifungi Pelczar, 1986. Hasil dari uji in vitro menurut Hasim 2003 menunjukkan aktivitas minyak atsiri sebagai antibakteri ditandai dengan zona hambatan yang tidak lagi ditumbuhi bakteri. Daya antibakteri minyak atsiri lebih efektif karena memiliki zona hambat lebih besar dan bersifat bakterisidal. Flavonoid berasal dari kata flavon yang merupakan nama dari salah satu jenis flavonoid yang terbesar jumlahnya dan sering ditemukan pada tanaman. Ada sekitar kurang lebih 2 dari seluruh karbon yang difotosintesis tumbuh-tumbuhan sekitar 1x10 9 tontahun diubah menjadi flavonoid atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom C sebagai inti dan membentuk dua cincin aromatik C 6 yang terikat pada rantai propana C 3 sehingga membentuk susunan C 6 -C 3 -C 6 . Flavon, flavonoid dan falavonol disintesis tanaman dalam responnya terhadap infeksi mikroba sehingga secara in vitro efektif terhadap mikroorganisme Naim, 2004 dalam Abdullah 2008. Flavonoid bersifat antiinflamasi sehingga dapat mengurangi peradangan serta membantu mengurangi rasa sakit bila terjadi pendarahan atau pembengkakan pada luka Anonimus, 2007, bersifat antibakteri dan antioksidan Angka, 2004b, mampu meningkatkan kerja sistem imun karena leukosit sebagai pemakan benda asing lebih cepat dihasilkan dan system limfa lebih cepat diaktifkan Angka, 2004b. Menurut Robinson 1991 dalam Rahman 2003 flavonoid merupakan metabolit sekunder tanaman yang juga berfungsi sebagai kontrol hormon pada pertumbuhan hormon tiroid dan somatotropin. Zairin 2003 menyatakan bahwa hormon tiroid berperan pada proses pertumbuhan, meningkatkan pengaruh hormon anabolik terutama memfasilitasi pelepasan somatotropin dari sel-sel hipofisis, meningkatkan food intake respon makan ikan dan memberi aksi imunomodulatori. Hormon pertumbuhan somatotropin berperan dalam merangsang pertumbuhan dan metabolisme pada ikan, meningkatkan respon makan dan mencegah kerusakan hati, meningkatkan aktivitas makrofag dan aktivitas hemolitik pada serum ikan. Tannin adalah senyawa fenol yang larut dalam air dan mampu mengendapkan protein Utami, 2007, memiliki bobot molekul besar dan memiliki gugus hidroksil maupun karboksil Robinson, 1991 dalam Rahman, 2003. Senyawa tannin memiliki kadar tinggi pada suatu tanaman lebih bersifat sebagai zat pertahanan dari serangan hama. Menurut Pelczar 1986 seluruh tannin nabati adalah jenis senyawa fenolik yang memiliki daya antiseptik. Naim 2004 dalam Abdullah 2008 menyatakan bahwa mekanisme antimikroba tannin mungkin berhubungan dengan kemampuan menginaktivasi adhesin mikroba, enzim, protein transport cell envelope dan mampu membentuk kompleks dengan polisakarida. Saponin merupakan salah satu senyawa yang dihasilkan tumbuhan berfungsi sebagai antibakteri dan antivirus, mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mampu mengurangi kadar gula darah dan mengurangi penggumpalan darah Anonimus, 2007 dalam Abdullah, 2008. Selain itu saponin sering dimanfaatkan untuk desinfeksi media budidaya sehingga peranannya sebagai antimikroba sudah teruji.

2.4. Hematologi Ikan

Dokumen yang terkait

TOKSISITAS DAUN PACI - PACI {Leucas lavandulaefolia) TERHADAP IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy L.)

0 4 77

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

1 9 58

Efektivitas Ekstrak Kipahit Tithonia diversifolia dan Kirinyuh Eupatorium inulaefolium untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Akibat Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Clarias sp. Melalui Pakan

0 7 34

Pemberian Probiotik Bacillus pada Media Pemeliharaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeromonads Septicemia.

1 13 58

PENAMBAHAN TEPUNG PACI-PACI (LEUCAS LAVANDULAEFOLIA) PADA PAKAN TERHADAP MORTALITAS DAN GAMBARAN DARAH BENIH IKAN NILEM (OSTEOCHILUS HASSELTI) YANG DIUJI TANTANG MENGGUNAKAN BAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA SUPPLEMENTATION OF PACI-PACI (LEUCAS LAVANDULAEFOLIA

0 0 10

EFEKTIFITAS PEMANFATAAN LARUTAN PACI-PACI (Leucas lavandulaefolia) TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI PARASIT (Trichodina sp) PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias sp)

0 0 5

EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana) DALAM CAMPURAN PAKAN IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.) UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI PENYAKIT MAS (Motile Aeromonad Septicaemia) SKRIPSI

0 0 14

Ekstrak daun alpukat (persea americana) dalam campuran pakan ikan lele dumbo (clarias sp.) untuk pencegahan infeksi penyakit mas (motile aeromonad septicaemia) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 8