4.2.5. Kualitas Air
Air adalah salah satu elemen yang sangat erat hubungannya dalam kegiatan akuakultur. Kualitas air yang baik dapat mempengaruhi komoditas
perikanan yang sedang dibudidayakan. Parameter fisika dan kimia air yang berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan diantaranya suhu, oksigen
terlarut DO, pH dan TAN total amonia nitrogen. Suhu memiliki peran dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan.
Suhu °C pada semua perlakuan berkisar antara 25-27 °C, hal ini masih berada dalam batas toleransi ikan lele. Ikan Channel catfish akan tumbuh lebih cepat
pada kisaran suhu air antara 26-30 ºC Andrews et al. dalam Stickney, 1993. Perubahan suhu dapat berpengaruh terhadap seluruh komponen yang berada
didalamnya. Peningkatan suhu sebesar 10 ºC menyebabkan terjadinya konsumsi oksigen oleh organisme akuatik sekitar 2-3 kali lipat. Peningkatan suhu menurut
Effendi 2003 dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi bahan organik oleh mikroba.
Oksigen terlarut adalah jumlah mgl gas oksigen yang terlarut dalam air. Kadar oksigen terlarut sangat berhubungan dengan peningkatan suhu. Menurut
Effendi 2003 peningkatan suhu sebesar 1ºC akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10. Secara umum konsentrasi oksigen terlarut sebesar 5 mgl
atau lebih dapat menunjang pertumbuhan ikan secara optimum Stickney, 1993. Berdasarkan Tabel 3 kandungan oksigen terlarut mgl pada semua perlakuan
selama penelitian berlangsung masih berada dalam batas toleransi yaitu lebih dari 3 mgl. Menurut Allen 1976 dalam Stickney 1993, ikan Channel catfish yang
dipelihara dalam tangki, kadar oksigen terlarut yang direkomendasikan minimal 3 mgl. Walaupun ikan lele dapat bertahan pada DO rendah selama beberapa jam,
namun kualitas air ikan lele dalam akuarium sebaiknya diatur agar memiliki DO diatas 2 mgl. Hal itu dikarenakan apabila DO rendah akan memberikan pengaruh
negatif pada metabolisme, pertumbuhan dan ketahanan terhadap penyakit Thefishsite, 2005.
Kisaran nilai pH pada semua perlakuan Tabel 3 masih berada dalam batas toleransi ikan lele. pH merupakan parameter aktivitas ion hidrogen H
+
dalam suatu larutan yang dinyatakan dengan asam atau basa. Mackereth et al.,
1989 menyatakan bahwa pH juga berkaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas. Biota akuatik sangat sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai
nilai pH berkisar antara 7-8.5. Nilai pH amat mempengaruhi proses bio-kimiawi perairan misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. pH yang paling
baik berkisar antara 6.5-8.5 Walsh, 1986 dalam Rachmiwati, 2008. Berdasarkan Tabel 3 kandungan amoniak nitrogen TAN pada semua
perlakuan masih berada dalam batas toleransi ikan lele Amonia NH
3
dan garam- garamnya bersifat mudah larut dalam air. Amonia bebas tidak dapat terionisasi
sedangkan amonium dapat terionisasi. Persentase amonia bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan suhu perairan. Pada pH = 7 atau kurang dari 7,
sebagian besar amonia akan mengalami ionisasi. Sebaliknya pada pH lebih besar dari 7, amonia tak terionisasinya yang bersifat toksik Novotny dan Olem, 2004.
Ikan tidak dapat bertoleransi terhadap kadar amonia bebas terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah. Menurut Effendi 2003
dalam Abdullah 2008 kadar amonia pada perairan alami biasanya kurang dari
0.1 mgl.
V. KESIMPULAN
Pemberian ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan ikan komersil mampu menekan tingkat kematian ikan mortalitas dan berpengaruh
positif terhadap gejala klinis dan parameter hematologi pada ikan lele yang terkena penyakit MAS Motile Aeromonad Septicemia akibat infeksi bakteri A.
hydrophila. Ikan lele uji yang diberi perlakuan pencegahan ekstrak daun paci-paci dengan konsentrasi 4 g100 ml yang dicampurkan ke dalam pakan sebanyak 1 ml
tiap 10 g pakan ikan ditambah 0,3 ml binder pengikat berupa putih telur menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam menekan infeksi yang disebabkan A.
hydrophila dengan gejala klinis lebih ringan, proses penyembuhan lebih cepat menekan tingkat kematian ikan serta dapat meningkatkan total eritrosit, total
leukosit, kadar hematokrit, kadar hemoglobin dan indeks fagositosis. Penggunaan ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan ikan komersil sebagai
imunogenik layak digunakan sebagai imunostimulan.